Pria di New York Terkena Timah Panas di Kereta Bawah Tanah karena Menghentikan Pertengkaran Mencekam

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Seorang pria berusia 45 tahun ditembak mati di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat. Peristiwa tragis ini terjadi setelah pria tersebut berusaha menghentikan pertengkaran yang dipicu oleh suara musik yang terlalu keras.

Seorang pria di New York ditembak saat ia mencoba menghentikan pertengkaran di dalam kereta bawah tanah. Korban bernama Richard Henderson dan berusia 45 tahun. Insiden ini terjadi saat dia tengah pulang setelah diidentifikasi oleh polisi.

Polisi mengungkapkan bahwa Handerson ditembak pada malam Minggu (14/1) ketika ia sedang pulang ke rumahnya. Kejadian ini merupakan salah satu dari serangkaian insiden kekerasan yang terjadi di sistem kereta bawah tanah New York yang digunakan oleh lebih dari lima juta penduduk setiap hari.

Saudara Handerson mengatakan pada CBS New York bahwa saat kejadian, korban hendak pulang setelah menonton pertandingan sepak bola Amerika di rumah temannya.

Diketahui, kejadian serupa pernah terjadi pada Oktober 2023. Pada bulan April 2022, ada sebuah insiden di mana seorang pria menembak di kereta bawah tanah yang sedang penuh, menyebabkan 29 orang terluka.

Pria tersebut dijatuhi hukuman 10 tahun penjara seumur hidup. Menurut data yang dihimpun oleh The New York Times, pada tahun 2023 tercatat sekitar 1.100 kasus penembakan terjadi di kota New York.

Kesimpulan

Sebuah peristiwa tragis terjadi di kereta bawah tanah New York ketika seorang pria berusia 45 tahun ditembak mati saat mencoba menghentikan pertengkaran yang dipicu oleh suara musik terlalu keras. Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di sistem transportasi yang digunakan oleh jutaan penduduk setiap harinya. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan seringnya kasus penembakan yang terjadi di New York, dengan lebih dari 1.100 kasus tercatat pada tahun 2023. Kita berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat meningkatkan keamanan dalam sistem transportasi publik agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

READ  Menantang! Militer AS-Inggris Menerjang Houthi di Yaman