Rasisme: Memahami, Menghindari, dan Menanggulangi

indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Rasisme, sebuah konsep yang masih mengemuka dalam masyarakat, menimbulkan dampak yang serius pada hubungan antarindividu. Rasisme dapat didefinisikan secara umum sebagai kepercayaan bahwa perbedaan antara individu atau kelompok ras manusia akan menentukan tingkat pencapaian budaya.

Rasisme, yang juga dikenal sebagai rasialisme, merupakan pandangan yang meyakini bahwa beberapa ras dianggap lebih unggul daripada ras lainnya.

Pengertian Rasisme

Dikutip dari Ensiklopedia Britannica, rasisme adalah keyakinan bahwa manusia bisa digolongkan menjadi entitas biologis yang terpisah dan eksklusif yang disebut “ras”.

Pada dasarnya, rasisme adalah pandangan negatif atau sikap diskriminatif terhadap individu atau kelompok berdasarkan perbedaan ras atau etnis. Konsep ras sendiri sering kali digunakan untuk membedakan manusia berdasarkan ciri fisik tertentu seperti warna kulit, bentuk wajah, atau ciri lainnya.

Di mana, dalam ras tersebut adalah hubungan sebab akibat antara ciri-ciri fisik yang diwariskan, ciri-ciri kepribadian, kecerdasan, moralitas, ciri-ciri budaya, dan perilaku lainnya.

Dalam konteks sosial, rasisme merupakan sikap diskriminatif yang didasarkan pada perbedaan fisik atau etnis seseorang. Paham ini menyangkal suatu kesetaraan manusia dan menautkan kemampuan individu dengan karakteristik fisiknya.

Menurut penjelasan dari Australian Human Rights Commission, fenomena rasisme juga terjadi dalam struktur dan lembaga yang beroperasi dengan cara-cara yang menghasilkan ketidakadilan.

Bahkan, beberapa ahli percaya bahwa rasisme mungkin sulit untuk diberantas.

Jenis Rasisme

Menurut buku Konseling Lintas Budaya karya Diana Ariswanti Triningtyas, rasisme secara umum dapat dikategorikan sebagai personal atau institusional.

1. Rasisme Personal

Rasisme personal adalah bentuk rasisme yang melibatkan perilaku, tindakan, kepercayaan, atau sikap diskriminatif yang dilakukan oleh seorang individu secara langsung.

READ  Kunjungan Kapolri ke Pameran Seni Rupa dan Pentas Musik di Yogyakarta

2. Rasisme Institusional

Rasisme institusional merujuk pada perilaku merendahkan, antipati, atau perlakuan tidak adil terhadap ras tertentu yang dilakukan oleh institusi sosial tertentu. Contohnya dilakukan oleh perusahaan, sekolah, rumah sakit, ataupun lembaga peradilan kriminal.

Meskipun bentuk rasisme ini bisa disengaja atau tidak, dampak yang ditimbulkannya bisa sangat besar pada suatu masyarakat atau kelompok.

Contoh Rasisme

Dalam pengertian umum, “ras” sering kali dikaitkan dengan perbedaan fisik di antara individu. Contoh konkret dari rasisme adalah ketika warna kulit gelap dianggap sebagai penanda status sosial yang rendah.

Cara Menghindari Rasisme

Menurut Samar, dkk., dalam Triningtyas, berikut adalah langkah-langkah untuk mengurangi perilaku rasisme oleh diri sendiri ataupun orang lain:

  • Menghormati semua orang dan menghargai kebebasan.
  • Mencoba untuk jujur pada diri sendiri saat mempunyai pandangan rasial.
  • Menyatakan ketidaksetujuan diri terhadap setiap bercandaan atau hinaan terhadap ras, setiap kali kamu mendengarnya.

Kesimpulannya, rasisme adalah suatu keyakinan bahwa kelompok ras tertentu lebih rendah dibandingkan ras lain.

Sikap rasisme tidak dapat dibenarkan di dalam masyarakat. Sebagai individu, kita harus senantiasa menjauhi sikap yang memicu prasangka berdasarkan ras, etnis, atau warna kulit.

Kesimpulan

Rasisme, sebagai keyakinan bahwa kelompok ras tertentu lebih rendah dibandingkan ras lain, memiliki dampak serius pada hubungan antarindividu. Meskipun rasisme dapat terjadi dalam bentuk personal atau institusional, langkah-langkah untuk menghindari perilaku rasisme termasuk menghormati semua orang, jujur pada diri sendiri terkait pandangan rasial, dan menentang bercandaan atau hinaan terhadap ras. Penting bagi setiap individu untuk menolak sikap rasisme dan berkomitmen untuk menjauhi prasangka berdasarkan ras, etnis, atau warna kulit dalam masyarakat.