indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Sejumlah relawan yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden dari kubu yang berbeda menyelenggarakan pertemuan untuk menyatakan sikap mereka terkait Pemilu 2024.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) di Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (28/2/2024). Dalam acara itu, tampak kehadiran Refly Harun dari tim 01 dan Rudi S Kamri yang menjadi penggagas dari kelompok 03.
Sejumlah relawan, di antaranya Rusdianto Samawa yang menjabat sebagai Ketua Inisiator Forum Pejuang Rakyat dan Ketua Umum Front Nelayan Indonesia 01, Winston Herlanjaya dari relawan Bro Anies atau BroNies, Sunarti dari Poros Buruh yang mendukung paslon 01, terlihat juga hadir Ketua Umum Garuda Ganjar Milenial, serta sejumlah relawan lainnya dari kubu 01 dan 03.
Kedua relawan ini bergerak bersama dan menyatakan sikap terkait Pemilu 2024 yang menurut mereka dipenuhi dengan kecurangan. Mereka juga mendukung wacana hak angket sebagai upaya menegakkan kebenaran.
Salah satu pernyataan sikap yang disampaikan adalah mengenai penolakan terhadap praktik curang dalam Pemilu 2024 yang dilakukan oleh oknum rezim dan melibatkan penyelenggara pemilu.
Setelah acara tersebut, dilanjutkan dengan dialog yang menampilkan Refly dan Rusdi. Kedua narasumber sepakat mengenai isu-isu yang menjadi pokok pernyataan sikap tersebut.
“Secara realitas kita susah sekali menyatukan, 01 berapa relawan, 03 berapa relawan. Yang penting kita yang berada di sini melakukan konsolidasi melakukan gerakan, pokoknya tujuannya sama, yang jelas lakukan secara masif dan terus menerus,” kata Rusdi.
“Kita sebaiknya berhenti membicarakan nomor 01 dan 03 karena saat ini kita memiliki musuh yang sama,” ungkap Refly.
“Nanti kami akan turun jalan antara satu dan tiga. Kita pastikan akan turun ke jalan. Pemilu tidak bisa berjalan jujur dan adil,” imbuhnya.
Kesimpulan
Sejumlah relawan dari kubu paslon 01 dan 03 bersatu dalam pertemuan di Gedung GBN untuk menyatakan sikap terkait Pemilu 2024 yang dianggap penuh dengan kecurangan. Mereka menolak praktik curang dan mendukung wacana hak angket sebagai upaya menegakkan kebenaran, menunjukkan semangat bersatu dalam menghadapi musuh yang sama demi pemilu yang jujur dan adil.