Satpol PP Bogor Sebut Pengemis ‘Aa Kasihan Aa’, Bukan Korban KDRT

indotim.net (Selasa, 16 Januari 2024) – Sebuah video yang menampilkan seorang wanita tua sedang mengemis di lokasi wisata di Bogor dengan nyanyian ‘aa kasian aa’ telah menjadi viral di media sosial (medsos). Akan tetapi, Satpol PP dan kepala desa (kades) yang telah melakukan pengecekan keluarga wanita tersebut menepis adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh pengemis wanita tersebut.

“Itu kan di video viralnya ada kata-kata yang istilahnya dia (korban KDRT) sama suaminya lah istilahnya. Faktanya sih kemarin sudah ditanyain (ke pihak keluarga), ternyata tidak ada (KDRT),” kata anggota Satpol PP Kecamatan Pamijahan, Novita Nurmalia, dihubungi, Selasa (16/1/2024).

Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor mengklarifikasi bahwa pengemis perempuan yang sering dipanggil dengan sebutan ‘Aa Kasihan Aa’ oleh warganya bukanlah korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Pengemis tersebut bernama Baldiah (55), atau yang dikenal juga sebagai Ibu Mbal, yang berasal dari Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Diketahui, Baldiah memiliki keterbatasan fisik atau disabilitas. Suaminya juga memiliki keterbatasan serupa, sehingga mereka berkomunikasi menggunakan isyarat.

“Memang itu suaminya kan punya keterbatasan juga, dia (suami) kan tuna rungu dan tuna wicara. Jadi mungkin kalau manggil istrinya itu dengan isyarat, dengan tepukan (pukulan ringan) atau apa gitu, kan, mungkin disangkanya dia itu mukul, jadi karena ada keterbatasan juga suaminya,” imbuhnya.

Novita menyebutkan, keluarga telah melarang Baldiah untuk mengemis, namun larangan tersebut diabaikan. Satpol PP juga sering kali memberi peringatan hingga akhirnya Baldiah dibawa ke kantor Kecamatan.

“Dia memiliki satu anak, yang saat ini berada di kelas 5 SD. Keluarga baik dari pihak suami maupun keluarga pihak ibu Mbal sebenarnya sudah melarangnya untuk tidak meminta-minta, mereka sudah sering melarang. Namun mungkin karena dia seorang ibu, dia ingin anaknya bisa sekolah dan mendapatkan makanan, apapun yang bisa dia lakukan, dia akan lakukan. Begitu lah yang dia katakan,” ungkap Novita.

READ  Landing! TNI AU Resmi Terima Pesawat Keempat Super Hercules C-130J

Menurut Satpol PP Bogor, pengemis yang dikenal dengan sebutan ‘Aa Kasihan Aa’ bukanlah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap isu yang beredar di masyarakat.

“Nah si ibu (Baldiah, red) ini juga punya keterbatasan juga. Keterbatasan mental, jadi kurang nyambung gitu kalau ngobrol,” tambahnya.

Baldiah Dikembalikan ke Keluarga

Terlepas dari dugaan KDRT yang muncul, Kepala Desa Ciasihan, Lilih, dengan tegas menyangkalnya. Dia menjelaskan bahwa suaminya, yang memiliki disabilitas tuna rungu dan wicara, berkomunikasi dengan Baldiah melalui interaksi fisik.

“Tidak benar itu. Bukan KDRT. Ibu Baldiah itu memang kurang normal, suka ngemis di Gunung Bunder kalau hari Sabtu, Ahad. Iya (dia tulang punggung keluarga). Suaminya memang kurang normal juga, selain dari tuna rungu dan wicara.,” kata Lilih saat dihubungi terpisah.

Lilih mengatakan, Baldiah saat ini sedang dalam pengawasan keluarganya agar tidak kembali menjadi pengemis. Lilih memastikan bahwa Baldiah adalah salah satu penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Saksikan juga ‘Viral Jalan Rusak di Pekanbaru ‘Dijual’ Warga’:

“Ada anaknya masih sekolah di SD. Ngemis itu memang alasannya untuk membiayai anak sekolah. Saat ini tidak lagi mengemis. Insyaallah, jika mendapatkan program keluarga harapan (PKH), bantuan pangan non-tunai (BPNT), kartu Indonesia pintar (KIP), dan beras dari pemerintah,” ujar Lilih.

Viral di Media Sosial

Diberitakan sebelumnya, seorang wanita mengemis di sebuah lokasi wisata di Bogor dengan narasi bahwa ia menjadi korban KDRT viral di media sosial. Wanita tua tersebut sering kali menyodorkan baskom kepada pengendara yang melintas.

READ  Heru Budi Pimpin Satgas Kekerasan Anak Sekolah

Dalam video yang beredar, seorang wanita meminta sumbangan kepada pengendara sambil bernyanyi ‘aa kasian aa.. teh kasian aa’.

Dalam sebuah video viral lainnya, terlihat ada seorang pria yang mencoba berkomunikasi dengan wanita tersebut. Dalam percakapannya, wanita itu mengaku telah mengalami kekerasan dari suaminya.

Namun, petugas Pemkab Bogor memastikan tidak ada kasus KDRT terhadap wanita bernama Baldiah (55) atau lebih dikenal dengan nama Ibu Mbal asal Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Kesimpulan

Satpol PP Bogor membantah adanya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap pengemis yang dikenal sebagai ‘Aa Kasihan Aa’. Wanita tersebut, Baldiah, memiliki keterbatasan fisik dan suaminya juga memiliki keterbatasan serupa. Keluarga sudah melarang Baldiah untuk mengemis, namun larangan tersebut diabaikan. Ibu tersebut dalam pengawasan keluarganya saat ini dan merupakan penerima bantuan sosial dari pemerintah.