indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama dengan BSI Maslahat berupaya untuk memajukan ekonomi desa secara berkelanjutan lewat optimalisasi dana zakat. Program pengembangan desa itu dilakukan melalui program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI).
Khusus di Mojokerto, BSI dan BSI Maslahat bekerja sama dalam pengembangan Desa BSI Klaster Peternakan Domba/Kambing Di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, Jawa Timur.
Pada bagian sebelumnya, telah disebutkan bahwa Direktur Compliance & Human Capital BS Tribuana Tunggadewi berharap program ini dapat membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Banyulegi.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kondisi ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Selain itu, sinergi antara BSI dan BSI Maslahat dalam mengembangkan klaster peternakan di Mojokerto diharapkan mampu menjadi contoh keberhasilan kolaborasi sektor swasta dan masyarakat dalam memajukan sektor pertanian.
Pemilihan Desa Banyulegi sebagai penerima manfaat dilakukan karena mayoritas penduduknya termasuk dalam kategori mustahik. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi penduduk dan memungkinkan mereka untuk menjadi muzakki,” ujar Tribuana dalam keterangan tertulis, pada Sabtu (9/3/2024).
Dalam rangka pembinaan, sebanyak 97 peternak telah bergabung dalam Kelompok Peternak Mandiri Makmur Sejahtera.
BSI dan BSI Maslahat bekerja sama dalam mengalokasikan zakat produktif untuk para mustahik di Mojokerto. Bantuan tersebut meliputi pemberian bibit hewan ternak, penyediaan sarana prasarana kandang, pelatihan dan pendampingan pengelolaan peternakan, serta pengembangan ekosistem pemasaran untuk industri sektor peternakan.
Pada program Desa BSI di Mojokerto ini, terdapat 353 ekor domba dan kambing yang tengah dikembangkan di peternakan Desa BSI dengan luas lahan 2.200 meter persegi.
Penguatan kelembagaan peternak juga menjadi fokus dalam program ini. BSI dan BSI Maslahat akan memberikan fasilitasi dalam peningkatan kapasitas pengurus, legalitas kelembagaan, dan manajemen organisasi.
“Hal ini bertujuan untuk membangun kerjasama yang kuat antara masyarakat pelaku usaha dengan berbagai pihak terkait,” ungkap Tribuana.
Ia menjelaskan bahwa program Desa BSI di Mojokerto bertujuan untuk lebih dari sekadar pengembangan usaha peternakan kambing dan domba. Program ini juga fokus pada upaya memperbaiki kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, mencakup berbagai aspek seperti keuangan, sosial, dan spiritual.
Komitmen BSI dan BSI Maslahat dalam mengembangkan klaster peternakan di Mojokerto semakin nyata. Mereka terus berupaya memberikan kemaslahatan bagi masyarakat secara berkelanjutan di berbagai wilayah, bukan hanya di Mojokerto.
Sebagai informasi, hingga saat ini, program Desa BSI telah mencapai 20 Desa di seluruh Indonesia dengan total penerima manfaat sebanyak 5.329 jiwa dan ditargetkan pada tahun 2024 ini dapat menambah 3 Desa BSI baru bagi para mustahik.
Pada kesempatan yang sama, CEO BSI menjelaskan, “Kami sangat bersemangat dengan potensi pengembangan klaster peternakan di Mojokerto. Kolaborasi dengan BSI Maslahat akan membawa dampak positif bagi para peternak dan masyarakat sekitar.”
Selain program Desa BSI, BSI dan BSI Maslahat juga mengembangkan program beasiswa pendidikan melalui BSI Scholarship serta penyediaan fasilitas ibadah yang layak bagi masyarakat melalui Masjid BSI.
Kesimpulan
Program sinergi antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan BSI Maslahat dalam mengembangkan klaster peternakan domba/kambing di Desa Banyulegi, Mojokerto, Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Melalui program Desa BSI, telah dilakukan distribusi dana zakat produktif untuk para mustahik, pemberian bibit hewan ternak, peningkatan kapasitas pengurus peternakan, serta pengembangan ekosistem pemasaran. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan kolaborasi sektor swasta dan masyarakat dalam memajukan sektor pertanian dan memberikan kemaslahatan secara berkelanjutan bagi masyarakat di wilayah Mojokerto dan di seluruh Indonesia.