Syahrial Nasution Menemukan PMI Terlantar di Hong Kong, Siap Bantu Repatriasi

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, melakukan kampanye di Hong Kong sambil juga mensosialisasikan program partainya. Saat itu, Syahrial bertemu dengan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar.

Dalam perjalanannya, Syahrial Nasution, caleg DPR RI dapil DKI Jakarta 2 yang meliputi luar negeri, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan, menemui PMI bernama Warsiti yang terlantar di Hong Kong.

“Saya sempat menemui seorang ibu yang telantar menjadi gelandangan selama lima bulan di daerah Mong Kok dan kini tinggal di sebuah shelter (penampungan) di Causeway Bay Hong Kong. Ibu asal Jawa Timur tersebut ditemukan sesama PMI dan atas jasa baik seorang dermawan Hong Kong, beliau ditampung secara cuma-cuma dengan layak,” kata Syahrial dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/1/2024).

Syahrial Nasution, seorang warga negara Indonesia, baru-baru ini menemukan seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar di Hong Kong. PMI tersebut bernama Warsiti dan telah habis masa kontraknya sejak enam bulan lalu.

Mendengar kondisi Warsiti yang terlantar di lingkungan yang tidak dikenal, Syahrial merasa iba dan tidak ingin tinggal diam. Untuk membantu Warsiti, Syahrial dengan sukarela menawarkan diri untuk menanggung biaya pemulangan PMI tersebut ke tanah air.

Syahrial menyadari pentingnya solidaritas sesama bangsa dalam menangani kasus-kasus PMI yang terlantar di luar negeri. Dia berharap aksinya ini dapat menjadi contoh bagi warga Indonesia lainnya untuk peduli terhadap nasib PMI yang membutuhkan bantuan.

“Ibu Warsiti diminta kembali datang ke imigrasi di KJRI tanggal 9 Februari bulan depan. Semoga tidak bertele-tele. Karena saya siap menjamin biaya pemulangannya. Orang yang awalnya tidak bermasalah jadi bermasalah akibat overstay kan kasihan. Ini hanya satu dari ribuan kasus serupa yang banyak menimpa PMI kita,” tegas Syahrial.

READ  Komisi VIII DPR Desak Penghapusan Kontroversi Tukar Pasangan Gus Samsudin!

Di Hong Kong, Syahrial Nasution berhasil menemukan sejumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang terlantar. Selain itu, ia juga mengunjungi dan berbicara dengan ratusan PMI di Yuen Long, daerah pinggiran Hong Kong. Saat berinteraksi dengan mereka, banyak aspirasi yang dititipkan kepada Syahrial.

Para PMI ini berharap agar Partai Demokrat juga turut mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024. Dukungan dari Syahrial dan Partai Demokrat diharapkan dapat membantu mereka pulang ke tanah air dengan aman.

Syahrial Nasution berkunjung ke Hong Kong. (Foto: Dok. istimewa)

Syahrial Nasution, mantan Menteri Perdagangan Indonesia, menemukan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar di Hong Kong. Dia menyatakan kesiapannya untuk membantu memulangkan mereka ke tanah air.

Menurut Syahrial, banyak WNI di Hong Kong yang belum menerima surat suara melalui Pos. Padahal, batas waktu pencoblosan hanya sampai tanggal 11 Februari 2024. Di sisi lain, TPS yang dibuka di KJRI Hong Kong pada tanggal 13 Februari 2024 memiliki kuota hanya untuk 2.000 orang. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa sejumlah WNI di Hong Kong tidak akan memiliki kesempatan untuk memberikan suara dalam pemilihan.

“Belum lagi sosialisasi cara mencoblos tidak merata. Banyak sekali ditemukan PMI yang masih belum memahami cara mencoblos kertas suara untuk pemilihan legislatif,” ungkap Syahrial.

Kesimpulan

Syahrial Nasution, Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Partai Demokrat, menemukan sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terlantar di Hong Kong. Ia tidak tinggal diam dan dengan sukarela menawarkan diri untuk membantu memulangkan mereka ke tanah air. Syahrial berharap aksinya dapat menginspirasi warga Indonesia lainnya untuk peduli terhadap nasib PMI yang membutuhkan bantuan. Selain itu, Syahrial juga menyoroti masalah pemilihan di Hong Kong yang dapat menghalangi WNI untuk memberikan suara dalam pemilihan legislatif.

READ  Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mencapai 8%