TKN Mendukung Kedekatan Kubu Anies dan Ganjar: Langkah Demokrasi yang Membangun

indotim.net (Jumat, 12 Januari 2024) – Gibran, Ahmad Muzani angkat bicara mengenai kemesraan antara kubu Anies Baswedan dengan kubu Ganjar Pranowo. Muzani mengatakan telah mendengar soal adanya komunikasi dan kedekatan antara dua kubu tersebut.

“Bagi kami itu sesuatu yang biasa-biasa saja, dan kami menyambut dengan baik komunikasi yang terjadi di antara pasangan paslon nomor berapapun,” kata Muzani di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).

Muzani menjelaskan bahwa tim kampanye nasional (TKN) menyambut baik mengenai kedekatan antara Kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari proses demokrasi dalam konteks politik di Indonesia.

“Termasuk juga, kami juga punya komunikasi yang baik dengan misalnya saya dengan mas Hasto, dan itulah sebenarnya proses demokrasi Indonesia, meskipun pintu depan tertutup, pintu belakangnya komunikasi,” ucapnya.

Bahkan, Hasto menjelaskan bahwa dia telah beberapa kali berkomunikasi dengan Hasto dalam forum-forum debat. Komunikasi keduanya pun berjalan lancar.

“Saya mengatakan “mas, meskipun di antara kita pintunya masih tertutup, tolong jendelanya kita buka” dan Mas hasto senyum dan tertawa “iya iya iya”, terang dia.

Sebagai informasi, kedekatan antara kubu Anies dan kubu Ganjar seolah semakin terlihat ketika masing-masing koalisi saling memberikan sinyal yang positif. Salah satu yang memberikan komentar terbaru adalah Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12, Jusuf Kalla (JK), yang menyatakan bahwa koalisi baru biasanya tergantung pada urutan pemenang partai politik (parpol) dalam Pemilu 2024 mendatang.

“Biasanya yang selalu bersatu itu, yang nomor, artinya partai yang rankingnya ya bukan nomornya, ranking 2 dan 3 biasanya itu sehingga bikin koalisi baru. Saya juga dulu waktu 2004 kan banyak partai itu ada koalisi baru tapi kita tetap menang,” kata JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

READ  Aturan Kotak Suara Pemilu 2024: Lebih Banyak Opsi, Tampil Menarik dan Mudah Dikenali

Saat ditanya mengenai keyakinan terbentuknya koalisi baru, JK kembali menegaskan bahwa semua itu tergantung pada keputusan partai politik. Menurutnya, partai politik memiliki hak untuk menentukan arah yang akan diambil oleh partai tersebut.

“Ya, tergantung partai masing-masing dan selalu begitu. Ini terjadi pada level 3, maka yang menentukan suara adalah yang terakhir di mana diarahkan partainya,” tegasnya.

JK juga memberikan tanggapan terhadap Ketua DPP Puan Maharani yang menyapa pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Cak Imin. Meskipun ia mendukung pasangan calon nomor urut 1, JK mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai komunikasi antar-partai.

“Saya tidak tahu, komunikasi itu biasanya dari partai ke partai,” jawabnya singkat.

Kesimpulan

Mendukung kedekatan antara kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Tim Kampanye Nasional (TKN) menganggap hal tersebut sebagai langkah demokrasi yang membantu membangun politik di Indonesia. Ahmad Muzani dari TKN menyambut baik adanya komunikasi antara dua kubu tersebut, dengan menyebut bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses politik dalam konteks demokrasi. Selain itu, Jusuf Kalla juga menyatakan bahwa pembentukan koalisi baru biasanya tergantung pada urutan pemenang partai politik dalam Pemilu 2024 mendatang. Meskipun demikian, keputusan pembentukan koalisi tetap berada di tangan partai politik dan bukan pada individu tertentu.