Tren Migrasi Pendukung Pilpres 2024 Menurut LSI

indotim.net (Minggu, 25 Februari 2024) – Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini mengungkapkan hasil survei terkait perpindahan dukungan pemilih antara Pasangan Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin serta Pasangan Calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menjelang Pemilu 2024. Menariknya, mayoritas pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi dan Ma’ruf dilaporkan beralih ke pihak Prabowo Subianto dan Paslon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Target populasi survei ini mencakup WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), yang berarti sampel dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Dengan menggunakan teknik RDD, sejumlah 1.211 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, dilakukan validasi, dan proses screening. Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling.

“Pendukung Jokowi yang juga merupakan pemilih dari PDIP terus mengalami penurunan, sementara yang mengalami kenaikan adalah para pendukung Prabowo Subianto karena adanya penurunan dukungan terhadap Ganjar dari basis pemilih Jokowi yang berasal dari PDIP,” ujar Direktur LSI Djayadi Hanan dalam video di akun YouTube LSI pada Minggu (25/2/2024).

Dalam analisisnya, Djayadi mengungkapkan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud Md tidak mampu mempertahankan basis suara PDIP. Mayoritas dari pendukung tersebut beralih mendukung Prabowo dan Gibran.

Pasangan Ganjar Pranowo atau pasangan 03 di Pilpres 2024 tampaknya mengalami kesulitan dalam memenangkan pertarungan. Salah satu penjelasannya, menurut Djayadi dari LSI, adalah ketidakmampuan pasangan tersebut untuk mempertahankan loyalitas pemilih PDIP. Hal ini menyebabkan pemilih yang sebelumnya dari PDIP beralih dukungan ke pasangan lain.

READ  Cak Imin Ungkap Fakta Mengejutkan: Megawati Belum Meminta Izin ke Makam Bung Karno

Sebaliknya, pemilih Jokowi-Maruf pada tahun 2019 yang melakukan perpindahan terus-menerus hingga hari pemungutan suara, termasuk saat survei ini dilakukan, migrasinya terus menuju pasangan Prabowo Subianto. Saat ini, sekitar 66% dari pemilih Jokowi-Ma’ruf pada 2019 yang bukan dari PDIP memilih 02,” ungkap narasumber.

LSI merilis temuannya terkait perpindahan dukungan dari pemilih Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno di Pemilu 2024. (Tangkapan layar hasil survei LSI)

Sebagian pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi-Ma’ruf juga beralih dukungannya ke Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Fenomena ini menjadi salah satu faktor yang membuat Anies-Cak Imin berada di posisi kedua berdasarkan hasil hitung cepat.

Saat ini, terjadi pergeseran dukungan dari sebagian pemilih Jokowi-Ma’ruf yang non PDIP menuju pasangan Anies, meskipun tidak sebesar yang dirasakan oleh kubu 02. Hal ini menjadi penjelasan mengapa Anies muncul sebagai pemenang kedua dalam dinamika politik tersebut,” ungkap sumber terpercaya.

Sementara itu, Djayadi mengungkap bahwa Prabowo mampu mempertahankan basis pemilihnya untuk Pemilu 2024. Sebanyak hampir 60% pendukung Prabowo-Sandiaga memilih Prabowo-Gibran sebagai pilihannya.

LSI merilis temuannya terkait perpindahan dukungan dari pemilih Presiden Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno di Pemilu 2024. (Tangkapan layar hasil survei LSI)

Selain itu, dalam hasil survei LSI juga disebutkan bahwa faktor-faktor lain seperti kondisi ekonomi dan isu-isu politik juga memengaruhi perpindahan dukungan pemilih.

Kesimpulan

LSI mengungkapkan bahwa terjadi tren migrasi pendukung Pilpres 2024, dimana mayoritas pemilih yang sebelumnya mendukung Jokowi-Ma’ruf beralih ke pasangan Prabowo-Gibran. Meskipun demikian, ada pula perpindahan dukungan ke pasangan Anies-Cak Imin. Faktor-faktor seperti ketidakmampuan mempertahankan basis suara, kondisi ekonomi, dan isu politik juga turut memengaruhi pergeseran dukungan pemilih dalam dinamika politik yang tengah berlangsung.