Trump Jaya di Kaukus Iowa, Mengapa Iowa Tak Terpisahkan dari Pemilihan Presiden?

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Setiap empat tahun sekali, Negara Bagian Iowa menjadi pusat perhatian publik Amerika Serikat dan dunia karena menjadi penanda dimulainya bursa calon orang nomor satu di Gedung Putih.

Pada Senin (15/01) malam waktu setempat, Donald Trump berhasil meraih kemenangan gemilang di Kaukus Iowa yang merupakan tahap awal pemilihan untuk calon presiden dari Partai Republik.

Kemenangan yang diraih oleh Trump di Kaukus Iowa merupakan suatu peristiwa bersejarah. Mantan presiden Amerika Serikat ini berhasil meraih jumlah suara terbanyak di 98 dari total 99 wilayah di Iowa.

Di wilayah satu-satunya di mana Trump tidak menang, selisihnya hanya satu suara.

Dua rival Trump, yaitu Ron DeSantis dan Nikki Haley, belum menunjukkan keunggulan yang signifikan.

Hasil perolehan suara ini menunjukkan bahwa suara pemilih Partai Republik yang tidak mendukung Trump masih terpecah.

Trump berhasil memenangkan kemenangan yang meyakinkan di Kaukus Iowa. Kemenangan ini mendapat dukungan dari Vivek Ramaswamy, seorang rival dengan ideologi yang mirip dengan Trump. Ramaswamy mundur dari Kaukus Iowa dan secara resmi menyatakan dukungannya kepada Trump di New Hampshire pada hari Selasa (16/01).

Kemenangan yang diraih Trump sangat luas, dengan berhasil meraih suara dari berbagai kelompok usia, baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan. Selain itu, Trump juga berhasil mendapatkan simpati dari kalangan pemeluk Kristen evangelis dan sayap kanan konservatif yang garis keras, hal yang sulit dilakukan pada tahun 2016.

Telah terjadi kemenangan gemilang bagi Trump dalam kaukus Iowa, tetapi ada yang bertanya-tanya, apa sebenarnya kaukus dan mengapa Iowa begitu penting dalam bursa pencalonan presiden AS?

Pada suatu kaukus di Iowa, Donald Trump berhasil meraih kemenangan yang mengesankan. Bagaimana kaukus ini berlangsung dan mengapa menjadi begitu penting dalam konteks politik Amerika Serikat?

Kaukus merupakan proses pemilihan calon presiden di Amerika Serikat yang dilakukan oleh partai politik. Iowa sendiri menjadi negara bagian pertama yang menyelenggarakan kaukus pada setiap pemilihan presiden. Hal ini membuat kaukus di Iowa memiliki dampak yang signifikan dalam menentukan arah politik partai dan calon presiden yang berpotensi meraih nominasi.

pendukung Partai Republik

Jakarta, 4 Februari 2022 – Dalam pesta demokrasi Amerika Serikat, Donald Trump mampu meraih kemenangan yang gemilang di Kaukus Iowa, memenangkan dukungan mayoritas pemilih. Namun, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai keberhasilan Trump, perlu kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kaukus dan mengapa Iowa memiliki peran yang penting dalam perhelatan ini.

Apa itu Kaukus?

Kebanyakan negara melaksanakan pemilihan umum pendahuluan atau primary untuk menominasikan calon presiden. Namun, proses kaukus di Amerika Serikat berbeda dan lebih rumit.

Pemilihan primary ibarat pemilihan umum mini. Orang-orang memilih secara privat secara langsung atau melalui pos selama hari pemilu berlangsung.

READ  Sengit! Duel Tajam Trump dan Lawan-lawannya tentang Usia dan Mental

Kaukus adalah pertemuan politik yang mengharuskan anggota partai untuk hadir di lokasi yang telah ditentukan pada waktu tertentu. Di kaukus, para pendukung calon presiden dapat memberikan suaranya secara terbuka dan bergabung dengan kelompok pendukung calon lainnya.

Pada acara Kaukus Iowa, para perwakilan dari calon-calon presiden berpidato di berbagai tempat, seperti sekolah-sekolah, pusat kegiatan masyarakat, dan gereja-gereja. Para pendengar memberikan suara dengan cara menuliskan nama kandidat yang mereka dukung.

Kebanyakan negara bagian sudah beralih dari sistem kaukus ke sistem primary, tetapi Partai Republik di Iowa dan juga Nevada, Idaho, Missouri, North Dakota, Hawaii, Wyoming, dan Kentucky masih menggunakan sistem kaukus.

Siapa saja kandidatnya?

Bursa calon dari Partai Republik mengerucut kepada empat kandidat utama: Trump; mantan gubernur Florida, Ron DeSantis; mantan duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley; dan pengusaha bioteknologi Vivek Ramaswamy.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Ramaswamy mengundurkan diri sebelum Kaukus Iowa.

Sejumlah calon presiden AS telah mengalami kekalahan dalam kaukus Iowa yang mengejutkan, termasuk mantan Gubernur Arkansas, Asa Hutchinson, dan mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie, yang secara resmi mengumumkan pengunduran diri mereka dari kontestasi presidensial seminggu yang lalu.

Trump berhasil mendominasi bursa pencalonan dan kampanyenya mencapai kemenangan yang mutlak dalam kaukus-kaukus di Iowa.

Rival utama Trump adalah DeSantis yang berusaha menyerang Trump dengan memprioritaskan isu perang budaya, dan Haley, yang fokus pada kampanye yang lebih moderat tentang aborsi dan kebijakan luar negeri.

Donald Trump terus-menerus mengklaim kemenangannya dalam Pemilihan Presiden 2020 dan membangkitkan semangat para pendukungnya dengan menuduh pemerintahan Presiden Joe Biden melakukan kampanye kebencian terhadapnya.

Mengapa Kaukus Iowa Penting?

Sebenarnya, nilai kemenangan Partai Republik di Kaukus Iowa adalah relatif kecil. Para kandidat akan bersaing untuk memperebutkan jumlah delegasi yang terbatas, yaitu 41 delegasi, atau sekitar 1% dari total delegasi dalam Konvensi Nasional Partai Republik yang akan diadakan pada bulan Juli mendatang.

Namun, setiap kandidat yang berhasil memenangkan Kaukus Iowa akan mendapatkan keuntungan besar dalam tahap awal kampanye yang sangat penting ini. Selain itu, kemenangan di Iowa juga berpotensi mengantarkan mereka meraih kemenangan dalam pemilihan utama.

Kaukus Iowa juga menjadi indikasi pertama bagi masyarakat Amerika Serikat untuk melihat sejauh mana seorang kandidat berhasil dalam pemilihan dan mampu mendapatkan perhatian yang signifikan di media.

Nikki Haley berbicara di hadapan kerumunan di Iowa

Nikki Haley (Getty Images)

Mantan presiden Donald Trump telah secara mengesankan memimpin dalam pemilihan Kaukus Iowa sejak ia mengumumkan partisipasinya pada bulan November 2022. Para pesaingnya menghadapi kesulitan dalam mempengaruhi dukungan masyarakat terhadap Trump di tengah popularitas yang meningkat di dalam partai tersebut.

Pengumpul suara untuk Partai Republik, Whit Ayer, mengatakan kepada BBC bahwa “bertahan dan momentum” menjadi kunci bagi kandidat-kandidat anti-Trump dalam kontes ini.

Pada bagian sebelumnya, berbicara tentang hasil yang diharapkan dalam pemilihan kaukus Republik tahun ini, seorang analis politik menyebutkan beberapa kemungkinan pemenang di Iowa. Menurutnya, kemenangan besar yang diraih oleh Trump dalam kaukus Iowa sangat berarti dan menarik perhatian.

READ  {Perempuan Pakistan Nyaris Dihakimi karena Pakai Gaun Kaligrafi Arab}

Dalam konteks ini, kaukus adalah sebuah pertemuan politik tingkat basis yang digunakan untuk mendukung kandidat tertentu dalam pemilihan presiden AS. Iowa, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, memiliki peran penting dalam pemilihan presiden karena menjadi tempat pertemuan kaukus Republik dan Demokrat yang pertama dalam proses pemilihan di negara tersebut.

Menurut analis tersebut, kemenangan telak yang diraih oleh Trump di kaukus Iowa bisa menjadi indikator awal yang kuat mengenai dukungan terhadap kandidat tersebut. Hasil ini dapat mempengaruhi persepsi publik serta memberikan dorongan yang substansial bagi kampanye Trump di negara-negara bagian lainnya.

“Para donor akan mendukung calon pemenang. Jika Anda tidak mendapatkan suara, maka Anda tidak akan mendapatkan dukungan finansial,” kata dia.

Apa yang dapat diprediksi dari Kaukus Iowa tentang Pemenang Pemilu?

Sejauh ini, Iowa tidak memiliki reputasi yang baik dalam memprediksi kandidat yang akan menang dalam pemilihan, terutama dari Partai Republik. Donald Trump adalah contoh nyata dari hal ini.

Pada tahun 2016, Trump berada di posisi kedua dalam Kaukus Iowa, kalah dari senator Texas, Ted Cruz, yang juga seorang pemeluk Kristen evangelis. Dua pendahulu Trump sebagai kandidat Partai Republik juga tidak pernah berhasil memenangkan Kaukus Iowa.

Pada kenyataannya, George W. Bush merupakan presiden non-petahana terakhir dari Partai Republik yang menang di Kaukus Iowa pada pemilihan tahun 2000.

Ayers menjelaskan kepada BBC bahwa masalah pemilihan kandidat di Iowa mencerminkan betapa berbedanya masyarakat di sana dibandingkan dengan masyarakat di negara bagian lainnya.

“Di sisi Republik ada jauh lebih banyak evangelis di sana dibandingkan skala nasional. Di sisi Demokrat, hampir tidak ada orang Afrika-Amerika di Iowa,” ujar Ayers, yang menambahkan bahwa kelompok ini adalah pilar kunci dari koalisi pemilih Demokrat.

George W Bush

Telah terjadi kejutan besar dalam Kaukus Iowa saat Donald Trump berhasil memenangkan putaran tersebut dengan perolehan suara yang signifikan. Tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan “kaukus” dan mengapa Iowa memegang peranan penting dalam pemilihan presiden Amerika Serikat?

Kaukus adalah proses awal dalam penghitungan suara pemilihan presiden di Amerika Serikat. Kaukus-kaukus ini diselenggarakan di setiap negara bagian pada awal proses pemilihan presiden. Kaukus Iowa menjadi salah satu yang pertama dilaksanakan dan sering dianggap sebagai indikator awal kekuatan kandidat dalam persaingan pemilihan.

Iowa memiliki pengaruh besar karena menjadi salah satu negara bagian pertama yang melaksanakan kaukus. Selain itu, Iowa juga memiliki populasi penduduk yang cukup heterogen, dengan representasi yang mewakili banyak segmen masyarakat Amerika Serikat secara keseluruhan. Karena itu, hasil kaukus di Iowa sering kali dikaitkan dengan potensi keberhasilan kandidat dalam kaukus-kaukus di negara bagian lain.

READ  Seloroh Airlangga Menjawab Megawati: Kita Terus Menapaki Daratan

Pada kesempatan ini, Donald Trump berhasil secara mengejutkan memenangkan kaukus di Iowa. Hal ini memberikan keuntungan strategis bagi kampanye Trump dan dapat mempengaruhi persepsi publik dan dukungan masyarakat terhadap kandidat lainnya dalam putaran selanjutnya. Kemenangan Trump di Kaukus Iowa merupakan prestasi yang luar biasa dan menarik perhatian mendalam dari berbagai pihak yang bergulat di arena politik Amerika Serikat.

Melalui hasil ini, Trump menunjukkan daya tarik dan popularitasnya di kalangan pemilih Iowa. Namun, kandidat lain tidak boleh dipandang remeh, karena persaingan pemilihan di Amerika Serikat masih panjang dan tingkat dukungan masyarakat dapat berubah sewaktu-waktu.

George W Bush adalah satu-satunya presiden non-petahana dari Partai Republik yang terakhir kali berhasil memenangkan kaukus di Iowa pada pemilu tahun 2000. (Getty Images)

Mengapa Partai Demokrat Tidak Melakukan Kaukus di Januari?

Untuk tahun ini, Partai Demokrat memilih untuk memprioritaskan negara-negara bagian yang memiliki keberagaman ras yang lebih tinggi daripada Iowa yang kebanyakan penduduknya berkulit putih. Kampanye partai akan dimulai di South Carolina pada tanggal 3 Februari dan di Nevada pada tanggal 6 Februari.

Para pemilih Demokrat di Iowa akan menggunakan sistem pemungutan suara pos dan hasilnya akan dihitung pada tanggal 5 Maret.

Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump, berhasil meraih kemenangan gemilang pada Kaukus Iowa. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan kaukus dan mengapa Iowa begitu penting dalam konteks politik Amerika?

Kaukus adalah acara dimana pendukung partai politik berkumpul dan memberikan suara mereka dalam pemilihan pendahuluan. Di negara bagian Iowa, kaukus dilangsungkan sebelum pemilihan umum presiden sebagai langkah awal dalam menentukan calon dari masing-masing partai politik.

Mengapa kaukus di Iowa begitu berarti? Iowa menjadi penting karena secara tradisi, negara bagian ini menjadi peluncur resmi kampanye presiden. Iowa adalah negara bagian pertama yang melangsungkan kaukus selama tahun pemilihan, sehingga menjadi momen penting bagi para calon presiden untuk membuktikan popularitas dan membangun momentum politik sejak awal.

Partisipasi masyarakat Iowa dalam kaukus juga sangat menentukan. Dalam beberapa pemilihan sebelumnya, calon presiden yang berhasil meraih hasil baik di Iowa cenderung mendapatkan dukungan yang cukup kuat dalam pemilihan umum selanjutnya. Oleh karena itu, nilai strategis kaukus Iowa sangat tinggi dalam perjalanan kampanye presiden.

Selain itu, kaukus Iowa juga memberikan gambaran awal mengenai preferensi pemilih Amerika. Dalam kaukus tersebut, pemilih Iowa memiliki kesempatan untuk bertemu dan mendengarkan langsung para calon presiden, serta menentukan calon mana yang mereka anggap paling sesuai dengan visi dan nilai-nilai mereka. Hal ini memengaruhi narasi kampanye dan orientasi kebijakan calon presiden di negara bagian lain.

Dengan kemenangan yang telak di kaukus Iowa, Donald Trump menegaskan posisinya sebagai calon presiden yang kuat dalam ajang pemilihan presiden Amerika Serikat. Namun, perjalanan menuju pemilihan umum masih panjang dan kedepannya masih banyak tantangan yang harus dihadapi bagi semua calon presiden.