indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Kementerian Kesehatan yang dikelola kelompok Hamas melaporkan adanya 10.600 anak Palestina yang tewas akibat serangan Israel di jalur Gaza. Selain itu, Hamas juga melaporkan bahwa total korban jiwa akibat agresi militer Israel mencapai 24.285 orang.
Menurut laporan AFP pada Rabu (17/1/2024), serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan banyak warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang tua. Diperkirakan 75 persen dari ribuan korban yang meninggal dalam perang tersebut berasal dari tiga kelompok tersebut.
Sebanyak 10.600 anak Palestina dilaporkan meninggal dunia saat serangan Israel terjadi di Jalur Gaza. Selain itu, perempuan sebanyak 7.200 orang dan lansia sebanyak 1.049 orang juga menjadi korban tewas selama perang berlangsung.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan sebanyak 61.154 orang mengalami luka. Selain itu, ribuan orang masih terjebak di bawah reruntuhan.
Perang di Jalur Gaza dimulai saat Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu. Laporan dari pejabat Tel Aviv menyebutkan bahwa sekitar 1.200 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, tewas dalam serangan tersebut.
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengungkapkan bahwa fase perang intensif melawan Hamas di wilayah selatan Jalur Gaza akan segera berakhir. Gallant juga menegaskan bahwa setelah perang, Palestina akan mengendalikan Jalur Gaza tanpa adanya pemerintahan Hamas.
Seperti yang telah dilansir oleh AFP dan Al Arabiya pada Selasa (16/1), militer Israel telah meningkatkan operasi militer dan pengeboman dalam beberapa pekan terakhir di kota-kota di Jalur Gaza bagian selatan, seperti Khan Younis dan Rafah.
Selama serangan yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, sebanyak 10.600 anak Palestina dilaporkan tewas. Serangan ini telah menargetkan daerah selatan kantong Palestina setelah pemerintah Tel Aviv menyatakan bahwa struktur militer Hamas di bagian utara telah berhasil dihancurkan.
Dalam pernyataan terbaru, Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengungkapkan bahwa operasi militer Israel terhadap Jalur Gaza bagian selatan segera akan berakhir dan perang melawan Hamas akan melanjutkan ke fase berikutnya.
“Kami telah mengklarifikasi bahwa tahap manuver intensif akan berlangsung selama sekitar tiga bulan,” ucapnya dalam konferensi pers di Tel Aviv pada Senin (15/1) waktu setempat.
Menurut laporan terbaru, lebih dari 10.600 anak Palestina tewas selama serangan Israel yang telah terjadi di Jalur Gaza. Konflik berkepanjangan ini menyebabkan penderitaan yang tak terhitung bagi anak-anak yang tidak bersalah.
Pada bagian selatan Gaza, kami berharap dapat mencapai pencapaian yang lebih baik dan segera mengakhiri serangan ini. Kami percaya bahwa di kedua wilayah ini, saatnya bagi kami untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dalam upaya perdamaian yang berkelanjutan.
Anak-anak Palestina seharusnya mendapatkan perlindungan dan hak-hak mereka dijamin. Mereka adalah generasi masa depan yang harus dibangun, bukan menjadi korban kekerasan dan konflik yang tiada henti.
Kami berharap komunitas internasional memperhatikan nasib anak-anak Palestina dan bekerja bersama untuk mencari solusi damai yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Diperlukan upaya kolektif untuk mengakhiri siklus kekerasan dan melindungi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Gaza dan Palestina secara keseluruhan.
Kesimpulan
Lebih dari 10.600 nyawa Palestina telah melayang di tengah serangan brutal Israel di Jalur Gaza. Seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan kelompok Hamas, anak-anak Palestina menjadi korban terbanyak dengan jumlah 10.600 orang. Selain itu, serangan ini juga telah menewaskan sebanyak 7.200 perempuan dan 1.049 lansia. Lebih dari 61.154 orang lainnya mengalami luka dan ribuan orang masih terjebak di reruntuhan. Konflik ini memperlihatkan kebutuhan penting untuk mencari solusi damai yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat serta melindungi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Gaza dan Palestina secara keseluruhan.