Erwin Aksa Ungkap Visi Golkar dalam Buku Jalan Tengah Golongan Karya

indotim.net (Senin, 26 Februari 2024) – Partai Golkar merilis buku berjudul ‘Jalan Tengah Golongan Karya: Mengedepankan Persatuan dan Kesatuan demi Kemajuan Bangsa’ saat acara pembukaan Young Political Leaders Angkatan ke-15 hari ini. Buku tersebut ditulis oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa, dan Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo.

Dalam peluncuran bukunya, Erwin menjelaskan bahwa ide penulisan berasal dari gagasan para pendiri dan senior Golkar serta pengurus partai. Buku ini dimaksudkan untuk menegaskan posisi Partai Golkar dengan mengulas sejarah partai serta berbagai isu penting seperti ekonomi hijau, revolusi digital, hukum dan kedaulatan negeri, hingga reformasi politik.

Saat membahas sejarah partai, Erwin menegaskan bahwa Golkar didirikan oleh para petani, buruh, organisasi pemuda/pelajar, dan federasi NGO lainnya dengan fokus utama pada kesejahteraan masyarakat. Sebagai sebuah partai, Golkar tidak terikat pada ideologi tertentu.

“Punya ideologi memang bagus, namun seringkali debat ideologi tidak kunjung usai. Itulah yang dikritik Presiden Soekarno terhadap partai yang terlalu fokus pada debat ideologi tanpa tindakan. Mari hadir golongan karya yang menjunjung ideologi kesejahteraan, bukan terjebak dalam -isme ekstrem,” ujar Erwin saat acara peluncuran buku di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada hari Senin (26/2/2024).

Agar visi Golkar tercapai dalam menciptakan kesejahteraan, Erwin menegaskan bahwa Golkar tidak akan menyimpang ke arah kiri maupun kanan.

Erwin Aksa menegaskan, “Kita berjalan di tengah, menuju ke arah yang lurus, stabil, sejuk, tanpa ekstrem. Kita memilih jalur yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama,”

“Tentunya dengan berjalan di tengah, kita bisa mengambil nilai-nilai baik yang ada di sisi kiri maupun kanan,” ujar Erwin Aksa.

READ  Airlangga Minta Generasi Muda di Garut Tetap Bergerak Menangkan Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Erwin Aksa menegaskan bahwa Golkar sebagai partai politik harus tetap konsisten dengan ideologi dasarnya. Menurutnya, Golkar bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa harus mengubah ideologi inti partai.

Ia menjelaskan, “Kita bisa belajar dari pengalaman negara lain. Misalnya, dari sisi kiri atau sosialisme, Golkar dapat mengambil nilai keberpihakan terhadap kelompok miskin dan rentan. Caranya, dengan memastikan mereka mendapatkan pelayanan publik yang baik.”

Erwin Aksa menegaskan, “Kita juga mengambil nilai yang baik dari sisi kanan, contohnya dari kapitalisme seperti semangat inovasi, semangat usaha, semangat pantang menyerah, dan meritokrasi,”

Menyusul penjabaran sebelumnya, Erwin Aksa juga kembali menegaskan bahwa Partai Golkar tidak hanya menganut ideologi yang jelas, tetapi juga penuh dengan nilai-nilai moral. Partai ini didasarkan pada prinsip ketuhanan, menghormati hak asasi manusia, memberikan kesempatan yang adil bagi semua golongan, termasuk minoritas, serta menganut prinsip inklusivitas.

“Saya sangat bersyukur mendapatkan kesempatan ini bersama Pak Cicip dan kepercayaan dari Ketum (Airlangga) dan para senior untuk bisa menulis buku Jalan Tengah Golongan Karya. Insyaallah buku ini bisa bermanfaat bagi generasi muda dan inilah landasan kebijakan Golkar hari ini dan yang akan datang,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan apresiasi dan menyambut baik peluncuran buku “Jalan Tengah Golongan Karya” ini.

Partai Golkar memang selalu berada di tengah. Mereka selalu menjadi partai sentris, yang menempatkan diri di posisi tengah yang mengutamakan kepentingan nasional. Hal ini merupakan landasan ideologi utama dari Partai Golkar, yang juga dikenal sebagai partai pembangunan dengan tujuan utama memajukan kesejahteraan rakyat,” tegas Airlangga.

Sebagai informasi, acara peluncuran dan diskusi buku tersebut dihadiri oleh Pengamat Politik Rocky Gerung serta Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro sebagai penanggap, dan Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily.

READ  Senior PDIP & Golkar Berselisih Urusan Kursi Ketua DPR: Hati-hati dengan Tafsiran!

Kesimpulan

Partai Golkar menggarisbawahi visinya dalam buku ‘Jalan Tengah Golongan Karya’, yang menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa. Dalam kata-kata Erwin Aksa, Golkar berkomitmen untuk berada di tengah, mengambil nilai-nilai baik dari sisi kiri maupun kanan, tanpa menyimpang ke arah ekstrem. Dengan tetap konsisten pada ideologi dasarnya, Golkar berupaya menjunjung nilai-nilai moral, inklusivitas, dan keadilan, sesuai prinsip-prinsip partai yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama.