indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri beberapa pertemuan penting di Jenewa, Swiss. Salah satunya adalah saat beliau berbicara di High-Level Segment Sidang Dewan HAM PBB ke-55. Retno dengan tegas meminta Dewan HAM PBB untuk menindaklanjuti pelanggaran hak asasi manusia yang serius yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Diketahui, partisipasi pada pertemuan High-Level Segment Sidang Dewan HAM PBB yang ke-55 tersebut sekaligus menandai dimulainya keanggotaan Indonesia di Dewan HAM untuk periode 2024-2026. Retno meminta agar Dewan HAM PBB harus menjalankan kewajibannya menangani pelanggaran HAM berat Israel terhadap Palestina.
“Dalam pernyataan nasional Indonesia, saya sampaikan Dewan HAM harus menjalankan kewajibannya, menangani pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina,” ujar Retno dalam keterangannya, Selasa (27/2/2024).
Retno menegaskan perlunya tindakan komprehensif dalam menangani pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Israel. Hal ini disampaikan dalam pertemuan Dewan HAM PBB yang berlangsung secara virtual.
Menlu Retno menjelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat ekosistem HAM di tingkat global. “Kita semua memiliki tanggungjawab kolektif untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Menlu Retno Marsudi meminta Dewan HAM PBB untuk menangani dengan serius pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Israel. Dia menekankan pentingnya upaya internasional dalam menyelesaikan masalah ini.
Ia menyebut, di ASEAN, Indonesia mendorong penguatan ekosistem HAM melalui Leaders’ Declaration on the ASEAN Human Rights Dialogue. Sementara di Afghanistan, Indonesia mendorong pemenuhan hak-hak pendidikan bagi perempuan.
Selain itu, Retno juga mendorong pentingnya pendanaan terkait komisi penyelidikan di wilayah pendudukan Palestina.
“Saya juga menekankan pentingnya pendanaan yang memadai untuk Office of the High Commission for Human Rights dan mekanisme-mekanisme penting lainnya seperti Komisi Penyelidikan terkait wilayah pendudukan Palestina, serta dukungan terhadap Dewan HAM dalam memberikan bantuan teknis dan pembangunan kapasitas kepada negara anggota.”
Retno juga menyampaikan di dalam pertemuan Dewan HAM tentang pentingnya mengintensifkan upaya mengatasi krisis kemanusiaan. Retno menyampaikan dibutuhkan kerjasama dan solidaritas global untuk mengatasi krisis pengungsi yang dipicu oleh perang dan konflik, termasuk pemenuhan kewajiban dalam Konvensi Pengungsi. Retno menekankan mekanisme kemanusiaan juga harus diperkuat dan tidak boleh dipolitisasi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta Dewan HAM PBB untuk menangani secara tegas pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Israel.
Selain itu, Retno juga mengimbau agar sejumlah negara tidak boleh tinggal diam terkait penghentian pendanaan terhadap UNRWA. Di sisi lain, dukungan terhadap kejahatan perang di Gaza terus mengalir.
“Kita tidak boleh hanya diam melihat pendanaan untuk UNRWA dihentikan, sementara dana untuk mendukung kejahatan perang di Gaza terus mengalir,” tegasnya.
Ketiga, Retno menyampaikan terkait pelindungan dan pemajuan HAM harus dilakukan secara setara. Ia meminta agar hak pembangunan setiap negara harus dihormati, guna menjamin kesejahteraan rakyatnya dan mencapai SDGs. Kolaborasi juga perlu diarahkan untuk menjamin hak masyarakat rentan, khususnya perempuan, penyandang disabilitas, dan juga migran.
Dalam kunjungan kerjanya di Jenewa, Swiss, Retno melakukan 7 pertemuan, diantaranya menjadi pembicara di High-Level Segment Conference on Disarmament, menjadi pembicara di High-Level Segment Sidang Dewan HAM PBB ke-55, menghadiri pertemuan Arab Group-OIC Joint Ministerial Committee dengan Sekjen PBB yang khusus membahas mengenai masalah Palestina, serta menghadiri Side event terkait Palestina yang diadakan oleh Menlu Palestina.
Selain itu, Retno juga mengadakan 3 pertemuan bilateral penting. Pertama, dengan Menteri Luar Negeri Kazakhstan, yang membahas kerjasama bilateral di berbagai bidang. Kedua, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran guna membahas upaya perdamaian di Timur Tengah. Terakhir, pertemuan dengan Sekjen CTBTO untuk membahas kerjasama dalam pemantauan uji coba nuklir.
Kesimpulan
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, secara tegas mengajukan tindakan kepada Dewan HAM PBB terhadap Israel atas pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia terhadap Palestina. Dalam pertemuan di Jenewa, Retno menegaskan perlunya aksi komprehensif dalam menangani masalah ini, serta pentingnya dukungan internasional untuk menyelesaikannya. Selain itu, ia juga menyoroti urgensi pendanaan terkait komisi penyelidikan di wilayah Palestina serta pentingnya kerjasama global dalam mengatasi krisis kemanusiaan.