indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Pemerintah Rusia menegaskan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah teknis militer serta tindakan balasan terkait keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Rusia menganggap langkah Swedia bergabung dengan aliansi militer tersebut sebagai tindakan agresif yang dianggap sebagai sebuah kesalahan.
Sebelumnya, Swedia berhasil melampaui rintangan terakhir menuju keanggotaan NATO pada hari Senin lalu. Hal ini terjadi setelah parlemen Hongaria menyetujui keanggotaan negara Nordik tersebut.
Upaya Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO disambut dengan reaksi dari Rusia setelah pasukan Rusia dikerahkan ke Ukraina pada tahun 2022, menciptakan gejolak terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
“Kami akan memantau dengan seksama langkah-langkah yang akan diambil Swedia dalam blok militer agresif tersebut, dan bagaimana Swedia akan mengimplementasikan keanggotaannya secara nyata. Berdasarkan hal ini, kami akan merespons dengan langkah-langkah balasan yang bersifat teknis militer maupun tindakan lainnya,” ujar Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, sebagaimana dilansir dari Reuters dan Al Arabiya pada Kamis (29/2/2024).
Seiring dengan Aksesi Swedia ke NATO, histeria anti-Rusia semakin meningkat di negara tersebut. Hal ini disebabkan oleh dorongan dari kepemimpinan politik dan militer Swedia, meskipun sumber utamanya berasal dari luar negeri. Cara pandang ini menunjukkan bahwa tidaklah orang-orang Swedia sendiri yang menentukan pilihan tersebut, melainkan pilihan tersebut telah diambil bagi Swedia,” ungkap sumber yang dikutip.
Dalam konteks ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan bahwa langkah Swedia untuk bergabung dengan NATO telah memicu ketegangan yang menyebabkan militerisasi di kawasan tersebut. Zakharova menegaskan bahwa langkah ini akan mempengaruhi stabilitas keamanan regional secara keseluruhan.
Kedutaan Besar Rusia di Stockholm, Swedia juga telah mengutarakan rencana untuk melakukan respons militer dan teknis dalam akun Telegram mereka pada hari Selasa lalu. Hal ini akan dilakukan tergantung dari penempatan pasukan serta perlengkapan militer NATO di Swedia.
Menyusul keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO, Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk mengambil langkah pembalasan. Hal ini menimbulkan ketegangan yang lebih lanjut di kawasan Eropa terkait keamanan dan stabilitas.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Menteri Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa langkah Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer NATO merupakan ancaman langsung bagi keamanan nasional Rusia. Rusia menyebut keputusan Swedia sebagai tindakan provokatif yang berpotensi memicu konflik di kawasan tersebut.
Pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Rusia dan Swedia direncanakan akan segera dilaksanakan guna membahas dampak dari keputusan tersebut. Kedua belah pihak diharapkan dapat menemukan solusi diplomatis untuk menghindari eskalasi konflik lebih lanjut.
Sementara itu, negara-negara Eropa lainnya mengikuti perkembangan situasi dengan cemas. Mereka menekankan pentingnya dialog antara Rusia dan Swedia untuk mencegah situasi menjadi semakin tegang. Peran diplomatik Eropa diharapkan dapat menjembatani kedua pihak untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Kesimpulan
Rusia telah menegaskan akan memberikan respons teknis militer dan tindakan balasan terhadap keputusan Swedia untuk bergabung dengan NATO, menganggap hal tersebut sebagai tindakan agresif yang berpotensi memicu konflik. Dampak keputusan Swedia ini telah meningkatkan ketegangan dan militerisasi di kawasan Eropa, sementara langkah-langkah diplomatis diharapkan dapat mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.