indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Seorang Wali Kota di Jepang memutuskan untuk mengundurkan diri setelah dihadapkan pada 99 tuduhan pelecehan seksual. Kasus ini telah menimbulkan kemarahan di kalangan masyarakat Jepang, khususnya setelah sang Wali Kota menyangkal tuduhan-tuduhan yang dialamatkan padanya dan bahkan terlibat dalam adegan haru saat memberikan konferensi pers.
Menurut laporan dari AFP, pada Jumat (1/3/2024), penyelidikan resmi yang dilakukan oleh otoritas Jepang menuduh Hideo Kojima, yang menjabat sebagai Wali Kota Ginan di wilayah Gifu, telah melakukan sejumlah tindakan pelecehan, termasuk menyentuh bagian payudara dan bokong seseorang rekan kerjanya.
Kojima yang berusia 74 tahun tersebut mengumumkan keputusan untuk mengundurkan diri pada hari Kamis (29/2) waktu setempat, hanya satu hari setelah ia terlihat menangis di hadapan para wartawan ketika bercerita tentang penegasan kakaknya terkait kasus ini.
Dia menyangkal sejumlah tuduhan yang dibahas secara rinci dalam komite independen, termasuk bahwa dia telah memeluk beberapa karyawan perempuan dalam insiden-insiden yang disaksikan oleh orang lain. “Saya tidak melakukannya,” ucap Kojima dalam pernyataan yang ditayangkan televisi setempat. Dia mengklaim bahwa gerakannya mungkin terlihat seperti pelukan, namun sebenarnya tidak. “Laporan tersebut kurang netral dan saya ingin mereka menyelidikinya dengan lebih hati-hati,” ujarnya. Menurut laporan televisi terkemuka Jepang, NHK, Kojima mengakui dirinya tidak membaca seluruh laporan tersebut, yang menuduh dirinya memberi tahu bawahannya bahwa “tangannya halus… untuk memaksa para karyawan perempuan menyentuhnya”.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Kojima “memperlihatkan kakinya dengan menggulung celananya, serta memerintahkan para karyawan perempuan untuk menyentuhnya”. Beberapa karyawan bahkan menggunakan semprotan disinfektan setelah dipaksa menyentuh Kojima. Selain itu, laporan juga merinci pernyataan dan permintaan yang tidak senonoh, seperti meminta salah satu karyawannya untuk membungkuk. Meskipun tidak ada kasus pidana yang dilaporkan secara terbuka terhadap Kojima, penyelidikan terhadap perilakunya dilakukan setelah majalah mingguan Shukan Bunshun melaporkan bahwa sang Wali Kota sering menepuk kepala para karyawan perempuan.
Dalam pembelaannya, Kojima berdalih bahwa tindakannya dimaksudkan untuk “menyampaikan rasa terima kasih”.
Pada Jumat (1/3), pemberitaan mengenai kasus Kojima menjadi trending di media sosial X. Banyak netizen mengekspresikan kemarahan mereka terhadap kasus tersebut. Salah satu komentar di media sosial X menuliskan, “Dia seharusnya tidak menangis. Para karyawanlah yang seharusnya merasa sedih.” Komentar lain menyinggung tentang tindakan menepuk kepala sebagai bentuk komunikasi, yang seharusnya dilakukan pada pria lebih tua.
Selama proses penyelidikan, komite independen melakukan survei terhadap 193 karyawan di wilayah yang dipimpin oleh Kojima. Hasilnya, sekitar 161 karyawan, dengan 53% laki-laki dan 58% perempuan, mengakui bahwa perilaku sang Wali Kota membuat mereka merasa tidak nyaman.
Kesimpulan
Skandal pelecehan seksual yang melibatkan Wali Kota Ginan di Jepang, Hideo Kojima, telah menimbulkan kemarahan di masyarakat setelah ia mengundurkan diri dalam 99 kasus tuduhan pelecehan. Meskipun Kojima menyangkal tuduhan-tuduhan tersebut, laporan menyebutkan bahwa perilakunya membuat banyak karyawan merasa tidak nyaman. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap korban pelecehan seksual serta urgensi untuk menggencarkan kesadaran akan tindakan yang merugikan tersebut dalam lingkungan kerja.