PKS Ajukan Permintaan Perpanjangan Waktu Operasional LRT Jabodebek hingga 05.00-23.00 WIB

indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – PT KAI Divisi LRT Jabodebek telah memutuskan untuk mempercepat interval kedatangan kereta menjadi 6 menit, turun dari sebelumnya 15 menit. Langkah ini mendapat apresiasi dari Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKS, Amin AK.

Masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya penggunaan transportasi publik dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, anggota PKS menyuarakan usulan agar jadwal operasional LRT Jabodebek diperpanjang menjadi 05.00-23.00 WIB. Amin, anggota PKS, menegaskan bahwa langkah tersebut tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan penumpang LRT, tetapi juga dapat mendorong minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

Anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta agar waktu operasional Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek diperpanjang dari pukul 05.00 hingga 23.00 WIB. Permintaan ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan jumlah penumpang yang signifikan.

Awalnya, LRT hanya mampu menampung sekitar 2.000 penumpang per hari. Dengan perpanjangan waktu operasional, diharapkan jumlah penumpang dapat meningkat menjadi 3.000 penumpang per hari.

“Peningkatan jumlah penumpang pasti akan memberikan dampak positif pada kinerja bisnis LRT,” kata Amin.

Meski demikian, Anggota DPR Fraksi PKS, Amin Nurahman, memberikan catatan khusus terkait waktu operasional LRT. Saat ini, operasional LRT dimulai sekitar pukul 05.22 WIB sampai 05.30 WIB. Menurut Amin, seharusnya, KRL bisa mulai beroperasi lebih pagi lagi. Selain itu, jam selesai beroperasi yang saat ini maksimal pukul 22.05 WIB juga bisa diperpanjang sedikit lebih mendekati tengah malam.

“Selain itu, kami juga mengusulkan agar waktu operasional LRT diperpanjang, misalnya mulai dari jam 05.00 pagi hingga pukul 23.00 malam,” ungkap anggota PKS.

Dengan adanya berbagai pilihan transportasi umum, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Anggota PKS juga mengajukan permintaan kepada PR KAI agar meningkatkan layanan inklusif bagi penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, dan lansia.

READ  Cara Cerdas Bobol PIN Tanggal Lahir Majikan dan ART Kabur dengan Jutaan Rupiah

Anggota PKS, Amin, menekankan perlunya perpanjangan waktu operasional LRT Jabodebek hingga pukul 23.00 WIB. “Saya juga mengingatkan PT KAI untuk lebih memperhatikan faktor keamanan LRT. Faktor keandalan operasional rangkaian kereta sangat penting agar kasus roda aus beberapa waktu lalu tidak terulang,” tambah Amin.

Permintaan perpanjangan jam operasional LRT Jabodebek menjadi 05.00-23.00 WIB kembali disuarakan oleh anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka berpendapat bahwa perlu adanya penyesuaian jam operasional agar dapat memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI, Deddy Sitorus. Ia memberikan apresiasi terhadap kebijakan baru LRT terkait peningkatan frekuensi perjalanan dengan menyesuaikan waktu tunggu kereta menjadi 6 menit.

“Apabila benar-benar bisa diperpanjang menjadi 6 menit, pencapaian tersebut layak diapresiasi karena dapat mengurangi penumpukan di stasiun, mengurangi kemacetan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi bagi para penumpang,” ujar Deddy.

Anggota PKS meminta waktu operasional Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek diperpanjang menjadi mulai pukul 05.00 hingga 23.00 WIB. Dia menyoroti pentingnya kelanjutan layanan dan perencanaan skenario mitigasi dalam menghadapi kemungkinan hambatan.

“Yang jadi masalah jika tidak berkelanjutan dan tidak disiapkan skenario mitigasi jika ada hambatan. Saya mendukung kalau bisa 6 menit, apalagi kalau bisa sampai 3 menit, orang pasti akan berkurang yang memaksakan diri pakai kendaraan pribadi,” ujarnya.

Kesimpulan

Permintaan perpanjangan waktu operasional LRT Jabodebek hingga 05.00-23.00 WIB yang diajukan oleh PKS disambut baik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penumpang dan mendorong penggunaan transportasi publik. Diharapkan perpanjangan waktu operasional tersebut dapat meningkatkan jumlah penumpang, mengurangi kemacetan, serta memberikan pelayanan inklusif bagi berbagai kalangan masyarakat.