indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono membeberkan isi dari percakapannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika keduanya berada dalam satu mobil di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pekan lalu.
AHY terlibat langsung dalam kunjungan bersama Presiden Jokowi untuk mengecek perkembangan proyek IKN pada tanggal 28 Februari lalu. Saat itu, keduanya terlihat berada dalam satu mobil. AHY mengungkap bahwa mereka saat itu berdiskusi mengenai masalah pertanahan.
“Oh iya, itu tadi, membicarakan masalah tanah tadi,” ujar AHY ketika ditemui setelah Rapat Pra Operasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada Senin (4/3/2024).
AHY membeberkan bahwa dalam obrolannya dengan Jokowi saat melakukan peninjauan semobil untuk Cek IKN, Jokowi memberikan arahan penting terkait penyelesaian masalah pertanahan di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah upaya pemberantasan mafia tanah. Menurut AHY, keberadaan mafia tanah harus segera dituntaskan karena dampak negatifnya sangat besar bagi masyarakat dan negara.
Persoalan terkait mafia tanah telah menjadi salah satu fokus utama dalam Rapat Pra Operasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan hari ini. AHY menyatakan keyakinannya bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat antar lembaga, termasuk upaya dari Satgas Anti Mafia Tanah.
“Ini menunjukkan keseriusan Kementerian ATR/BPN bersama stakeholders lainnya dalam memerangi mafia tanah. Langkah ini sejalan dengan arahan yang diberikan Pak Presiden Joko Widodo kepada kami untuk menegakkan keadilan di bidang pertanahan. Meski baru dua minggu menjabat sebagai Menteri ATR/BPN,” ucap AHY.
Selain pembahasan tentang proyek IKN, selama dua hari terakhir, AHY bersama Jokowi dan beberapa menteri lainnya telah mengamati perkembangan pembangunan IKN. Targetnya, pada tahun 2024, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN diharapkan dapat terus berkembang secara fisik sekaligus tetap menjaga ekosistemnya.
“Kami berharap di tahun ini dapat tercapai progres yang signifikan. Bahkan, harapan kami untuk pertama kalinya dalam sejarah melaksanakan Upacara Peringatan 17 Agustus di IKN semoga dapat terlaksana dengan lancar dan sukses,” ucap AHY.
Arahan Strategis Jokowi kepada AHY Terkait IKN
AHY menceritakan, Jokowi memberikan arahan khusus kepada dirinya selaku Menteri ATR/BPN terkait persiapan lahan untuk pengembangan kawasan IKN. Salah satunya adalah memastikan kesediaan seluruh lahan yang akan digunakan. Fokus utama saat ini adalah penyiapan lahan KIPP.
“Terkait dengan tanggung jawab ATR/BPN, kami harus memastikan bahwa seluruh lahan yang disiapkan untuk pengembangan kawasan IKN. Saat ini, fokusnya memang di kawasan inti pemerintahan,” ujarnya.
“Tetapi tentunya secara paralel dan dikembangkan segera setelah itu adalah bagaimana supporting system-nya, termasuk pusat komersial pusat ekonomi itu juga bisa terbangun dengan baik,” lanjutnya.
Ia menjamin, pihaknya akan terus mengawal penyiapan lahan IKN, mulai dari lahan proyek penunjang konektivitas seperti jalan tol, hingga Bandara VVIP. Adapun terkait lahan bandara sendiri sebelumnya disebut-sebut sempat menghadapi kendala pembebasan lahan.
“Bandara yang sedang dalam tahap pembangunan juga menjadi perhatian. Terdapat beberapa kendala terkait lahan ini yang terus kami awasi, semoga dapat segera diselesaikan,” ujar AHY.
AHY optimis proyek ini akan terus berjalan tanpa hambatan. Meski demikian, dia menyadari bahwa diperlukan dana yang cukup besar untuk menyelesaikan proyek megah tersebut.
“Kita harus optimistis. Saya tahu ini suatu project yang besar, membutuhkan sumber dana yang juga tidak kecil. Tetapi Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa bangsa yang tangguh,” kata AHY.
Setelah beberapa lama berdiskusi, Jokowi kemudian mengungkapkan pandangannya, “Saya sepakat dengan keyakinan Anda, AHY. Perlu sinergi semua pihak dalam memajukan proyek ini.”
Ahmad hanya bisa mengangguk setuju mendengar penjelasan Presiden. “Terima kasih sudah berbagi pandangan yang sangat berharga, Pak,” ucap Ahmad.
Dengan penuh antusiasme, Jokowi melanjutkan, “Saya yakin dengan terus meningkatkan inovasi, Indonesia mampu meraih kesuksesan besar dalam proyek ini.”
“Bagaimana menghadirkan investasi di dalam negeri karena ini penting. Karena tidak mungkin kita sepenuhnya menggunakan APBN,” ujarnya.
Investasi dianggap sebagai pilar penting dalam memenuhi kebutuhan pembangunan IKN. Menurutnya, hadirnya investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, akan mendorong terwujudnya pembangunan IKN.
“ATR/BPN memiliki peran strategis dalam menciptakan kepastian hukum terkait lahan dan tata ruang, sehingga investor merasa aman dan nyaman untuk berinvestasi di Indonesia, yang berarti pertumbuhan ekonomi kita dapat tercapai,” ujar AHY.