Kesiapan Kilang Pertamina dalam Tanggulangi Tumpahan Minyak di Laut

indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Kegiatan operasional bisnis pengolahan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menuntut kesiapsiagaan untuk antisipasi kondisi darurat. Untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan seluruh tim yang terlibat, KPI menggelar latihan bersama di dua lokasi yakni Lampung dan Balikpapan.

Operasional Kilang Pertamina Internasional (KPI) tidak hanya dilakukan di daratan, tetapi juga di wilayah perairan. Operasional di perairan terutama terkait dengan proses transportasi pengiriman dan penerimaan minyak, baik minyak mentah maupun produk. Proses operasi ini tidak hanya dilakukan melalui jeti/dermaga, single point mooring (SPM), perpipaan bawah air, tetapi juga melalui proses pemindahan ship to ship (STS).

Sebagai langkah persiapan menghadapi situasi darurat, Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyelenggarakan latihan penanggulangan tumpahan minyak di STS Teluk Semangka, Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, dan Teluk Balikpapan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur melalui jalur pipa minyak Penajam – Balikpapan. Kedua latihan tersebut dilakukan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait dalam upaya menjaga lingkungan dan keberlanjutan.

Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, menyampaikan informasi ini pada Rabu, 6 Maret 2024.

Latihan di Teluk Semangka melibatkan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) kelas III Kota Agung, TNI Angkatan Laut Pos Kota Agung, Pol Airud Kota Agung, Oil Spill Combat Team (OSCT) dan PT Pertamina Marine Solutions. Sementara latihan di Teluk Balikpapan melibatkan PT Pertamina Port & Logistic, KPI Unit Balikpapan, dan PT Kilang Pertamina Balikpapan.

Latihan Penanganan Tumpahan Minyak. Foto: Dok Kilang Pertamina Internasional

STS Teluk Semangka penting bagi KPI sebagai tempat transfer minyak antar kapal. Area ini juga tempat peluncuran Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Prime, salah satu kapal tangker terbesar Pertamina dengan kapasitas angkut dua juta barrel pada April 2021. Jalur pipa Penajam – Balikpapan merupakan jalur pengiriman minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke kilang di Balikpapan.

READ  Wanita di Jakut Meninggal Akibat Ditabrak Truk, Tas Berharga Raib dan Tak Tertemukan

“STS dan Jalur Pipa merupakan bagian penting dari pengaturan suplai dan distribusi produk serta minyak mentah untuk menjaga ketahanan energi,” ujar Hermansyah.

Pelatihan di kedua lokasi tersebut adalah langkah penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi situasi tak terduga.

Latihan tersebut dilakukan untuk mengevaluasi kesiapan dalam menghadapi potensi tumpahan minyak di perairan. Menurut Hermansyah, “Kita butuh melatih diri agar dapat memahami situasi darurat dan menguasai keterampilan untuk menanganinya.” Latihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan pemahaman di antara semua pihak terkait dalam penanggulangan situasi darurat yang tidak diinginkan.

Pelatihan ini, menurut Hermansyah, adalah evaluasi untuk mengukur kesiapan sumber daya manusia serta fasilitas yang dimiliki. Hermansyah menyatakan, “Pelatihan ini akan mengevaluasi apakah sumber daya Pertamina sudah memadai, hal-hal yang perlu diperbaiki, dan tentu saja hal-hal yang perlu ditingkatkan.”

Pelatihan di Teluk Semangka dilakukan dengan melakukan penggelaran oil boom oleh dua kapal tugboad. Tujuannya untuk memerangkap minyak di perairan agar tidak menyebar. Oil boom yang digelar mencapai panjang 150 meter. Oil boom diawali dengan pengelaran di pinggir pantai, dilanjutkan dengan penarikan ke lokasi. Kemudian kedua kapal membentuk formasi U untuk oil boom. Setelah minyak terperangkat, dilanjutkan dengan membentuk formasi J pada oil boom.

Sementara latihan di Teluk Balikpapan berlangsung, didukung oleh 5 kapal/tugboat. Saat api berhasil dipadamkan, minyak yang tersebar di perairan ditangkap menggunakan oil boom.

Pada kesempatan latihan ini, Hermansyah menekankan bahwa kerjasama dengan semua pihak merupakan kunci utama dalam penanganan keadaan darurat. Pelatihan ini juga diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan agar kejadian yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.

“Kita juga tentu berdoa dan berharap, semoga skenario buruk yang kita persiapkan tidak akan pernah terjadi dalam operasional Pertamina,” tambah Hermansyah dengan penuh harap.

READ  Komisi VI DPR Puji Pertamina sebagai Kontributor TKDN Terkemuka di Tahun 2023

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang fokus pada pengolahan minyak dan petrokimia dengan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola). KPI terdaftar di United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam strategi operasional.

KPI berupaya menjalankan operasional secara profesional untuk mencapai visinya sebagai Kilang Minyak dan Petrokimia terkemuka global dengan peduli lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

Kesimpulan

Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan tumpahan minyak di perairan, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah melaksanakan latihan bersama di Teluk Semangka, Lampung, dan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Latihan ini melibatkan berbagai pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi dalam menghadapi situasi darurat, serta mengevaluasi kesiapan sumber daya manusia dan fasilitas yang dimiliki guna menjaga lingkungan dan keberlanjutan.