Pemerintah Dorong Produksi Mobil Pick-up di Indonesia

indotim.net (Sabtu, 09 Maret 2024) – Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyerukan kepada produsen roda empat untuk mengangkat Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan niaga, termasuk double cabin. Beliau menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang besar yang dapat dimanfaatkan secara optimal.

Kini, menurutnya, banyak pabrikan yang menjadikan Thailand sebagai pusat produksi kendaraan double cabin. Dia heran, mengapa Indonesia yang punya potensi pasar lebih besar justru tak menjadi pilihan utama?

“Menurut Kemenperin, para prinsipal sebaiknya mempertimbangkan Indonesia sebagai basis produksi untuk kendaraan double cabin. Saat ini, prinsipal cenderung memilih Thailand sebagai basis produksi karena tingginya permintaan double cabin di sana,” ungkap Agus Gumiwang di JCC Senayan, Jakarta Pusat.

“Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut. Logikanya sederhana, apakah mungkin ekonomi Thailand lebih besar secara umum dari Indonesia? Saya rasa tidak,” tambahnya.

Menperin Agus Gumiwang minta produsen produksi kendaraan double cabin di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda

Menurut Agus, Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2021 mencapai US$ 228 miliar dan menyumbang 1,46% MVA global atau mengalami kenaikan 4-5%. Indonesia saat ini masuk dalam daftar 10 besar negara yang memberikan kontribusi signifikan pada MVA global.

“Harus dipelajari kembali. Pindahkan produksi double cabin ke Indonesia, karena pasar di sini pasti lebih menjanjikan dalam 2 hingga 10 tahun ke depan dibandingkan dengan Thailand, dan kebijakan bisa kita rumuskan,” ujar narasumber.

Dikutip dari Marklines, penjualan roda empat di Thailand memang cukup didominasi kendaraan double cabin atau berkabin ganda. Bahkan, nama-nama seperti Isuzu D-Max, Ford Ranger, dan Toyota Hilux mencatat penjualan yang mengesankan selama Januari 2024.

Kesimpulan

Menyikapi panggilan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk meningkatkan produksi kendaraan niaga di Indonesia, terutama double cabin, merupakan langkah strategis dalam memanfaatkan potensi pasar yang besar. Dengan Manufacturing Value Added Indonesia yang terus meningkat dan kontribusi signifikan pada MVA global, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi basis produksi kendaraan double cabin yang lebih menjanjikan daripada Thailand dalam jangka waktu 2 hingga 10 tahun ke depan.

READ  Bos BTN Ungkap Jadwal Merger BTN Syariah & Muamalat