indotim.net (Rabu, 10 Januari 2024) – Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), memberikan tanggapannya mengenai peluang kubu pasangan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, dan nomor urut 3, Ganjar Prabowo, untuk berkoalisi. Menurut JK, kemungkinan terbentuknya koalisi baru biasanya bergantung pada peringkat partai politik (parpol) pemenang dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang.
“Biasanya yang selalu bersatu itu, yang nomor, artinya partai yang rankingnya ya bukan nomornya, ranking 2 dan 3 biasanya itu sehingga bikin koalisi baru. Saya juga dulu waktu 2004 kan banyak partai itu ada koalisi baru tapi kita tetap menang,” kata JK saat ditemui di kediamannya, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).
Saat ditanya mengenai keyakinan akan terbentuknya koalisi baru, JK kembali menegaskan bahwa semua itu tergantung pada keputusan partai politik. Menurut JK, partai politik memiliki hak untuk menentukan arah yang akan diambil oleh partainya.
“Peluang koalisi antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tergantung pada partai-partai yang terlibat. Seperti biasa, hasilnya akan ditentukan oleh partai di level 3, di mana suara partai tersebut diarahkan,” tegas JK.
JK juga memberikan tanggapannya terhadap Ketua DPP Puan Maharani yang menyapa calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Cak Imin. Meskipun ia mendukung pasangan calon nomor urut 1, JK mengaku tidak mengetahui secara pasti mengenai komunikasi antar-partai.
“Saya tidak mengetahui, biasanya komunikasi seperti ini terjadi antara partai-partai,” jawab JK singkat.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan angkat bicara tentang momen berjabat tangan dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, setelah mengikuti debat ketiga yang diselenggarakan oleh KPU. Anies menyatakan bahwa nantinya dia akan membagikan isi percakapannya dengan Puan Maharani pada waktu itu.
“Ya, nantilah ceritanya,” ujar Anies seperti yang dilansir oleh Antara pada Selasa (9/1).
Anies menjelaskan bahwa dirinya bersama Cak Imin hanya fokus menyalami semua yang ada di lokasi debat.
“Selesai debat kami salaman dengan semua yang ada di situ, ya kalau tidak ada di situ (sekitar area debat, red), saya tidak salaman, karena otomatis mau cari di mana, jadi semua yang ada di situ kami salami termasuk ada Mbak Puan,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Kesimpulan
Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa peluang kemitraan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo tergantung pada keputusan partai politik. JK juga tidak mengetahui secara pasti mengenai komunikasi antar-partai. Anies Baswedan sendiri mengungkapkan bahwa momen berjabat tangan dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, hanya merupakan tindakan salam biasa setelah debat.