indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Pada acara ‘Artchipelago’ di Berlin, Jerman, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Berlin-Brandenburg memukau penonton dengan pertunjukan seni dan budaya khas Indonesia.
Pagelaran tersebut diadakan di gedung konser Joseph-Joachim Konzertsaal, Berlin, Jerman pada 3 Januari 2024. Acara ini dihadiri oleh 400 diaspora Indonesia yang tinggal di Jerman dan juga penduduk setempat. Dalam sambutannya, Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menekankan pentingnya peran pelajar diaspora Indonesia dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Artchipelago tidak hanya menjadi tempat pameran seni, tetapi juga menjadi momen untuk menyatukan keberagaman suku dan bangsa Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar RI untuk Jerman, Fajar Wirawan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Ardi Marwan, Atase Imigrasi, Phoe Saefulloh, dan Koorfungsi Penerangan Sosial Budaya, Devdy Risa.
Sebuah event seni dan budaya digelar oleh PPI Berlin-Brandenburg di Artchipelago. Acara ini menampilkan sejumlah kesenian dan kebudayaan Indonesia yang memukau. Di antaranya adalah Tari Saman dari Aceh, Tari Pendet dari Bali, Tari Topeng dari Betawi, dan Tari Burung Enggang dari Kalimantan Timur. Selain itu, pertunjukan Pingkan Podung dengan menggunakan alat musik tradisional Indonesia, sampek dari Kalimantan Timur juga mengalun merdu di panggung.
Kelompok ‘Angklung Berlin’ memperlihatkan keindahan alat musik tradisional angklung. Para pelajar Indonesia di Jerman juga menampilkan musik kontemporer dengan membawakan lagu-lagu dari musisi terkenal seperti Iwan Fals, Chrisye, dan Hivi, yang telah melintasi generasi.
Selanjutnya, suasana semakin meriah dengan partisipasi aktif penonton yang turut menyanyikan lagu-lagu tersebut. Tak hanya menampilkan seni di atas panggung, Artchipelago juga menghadirkan kelezatan kuliner Indonesia.
Artchipelago menjadi tempat untuk PPI Berlin-Brandenburg memamerkan seni dan budaya Indonesia yang memukau. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati bazaar makanan dengan hidangan khas Indonesia seperti pempek, nasi kuning, dan nasi Padang. Tidak hanya itu, telah disediakan pula pameran fotografi yang menampilkan keindahan alam Indonesia.
Artchipelago semakin meriah dengan penampilan stand-up comedian Wira Nagara dan penyanyi Fiersa Besari di pengujung acara. Menutup acara tersebut, Fiersa Besari mengekspresikan pemikirannya tentang kehidupan sebagai mahasiswa diaspora yang sering kali merasa tidak memiliki tempat di negara asing. Artchipelago hadir untuk menciptakan rumah bagi diaspora Indonesia di Jerman, dengan menyertakan kehangatan dalam setiap aspeknya.
Kesimpulan
Pada acara ‘Artchipelago’ di Berlin, Jerman, PPI Berlin-Brandenburg memukau penonton dengan pertunjukan seni dan budaya khas Indonesia. Artchipelago bukan hanya tempat pameran seni, tetapi juga momen untuk menyatukan keberagaman suku dan bangsa Indonesia. PPI Berlin-Brandenburg berhasil menciptakan rumah bagi diaspora Indonesia di Jerman dengan mencakup seni, makanan khas, dan acara hiburan seperti pertunjukan musik dan stand-up comedy. Acara ini juga diberkahi dengan kehadiran Duta Besar RI untuk Jerman dan sejumlah pejabat Indonesia. Artchipelago memberikan kontribusi yang signifikan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui peran pelajar diaspora Indonesia.