indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Ketua umum Holistik Institute, M Nur Latuconsina, menegaskan pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan ditafsirkan salah oleh sejumlah pihak. Dia meminta semua pihak tidak mempolitisasi pernyataan Jenderal Sigit agar Pemilu berlangsung damai.
“Kita tahu sendiri siapapun pemimpin ke depan harus bisa melanjutkan estafet pembangunan. Jadi, buat para politisi lawan politik, jangan sampai pernyataan Kapolri ini dipolitisasi,” ungkap M Nur dalam keterangannya, Sabtu (13/1/2024).
Nur menilai ucapan Jenderal Sigit mengenai kepemimpinan berkelanjutan tidak dimaksudkan untuk mengarahkan atau menggiring pendapat agar mendukung calon presiden tertentu. Menurutnya, pernyataan tersebut bersifat umum.
“Yang dimaksud adalah, keberlanjutan dari sejak Presiden Soekarno sampai Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin selanjutnya,” kata Holistik Institute.
Dalam sebuah pernyataannya, Holistik Institute menyatakan keyakinannya bahwa Polri akan bersikap netral dalam menjalankan tugasnya. Keyakinan ini didasarkan pada fakta bahwa netralitas Polri telah diatur secara jelas dalam undang-undang.
“Mengenai netralitas Polri, hal ini diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 200,” kata juru bicara dari Holistik Institute.
Ketua Holistik Institute meyakini bahwa Polri tetap netral dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk tidak salah menafsirkan pernyataan dari Jenderal Sigit tersebut. Kesalahan dalam menafsirkan pernyataan tersebut dapat memicu kegaduhan politik yang tidak diinginkan.
“Mari kita bersama-sama mendukung Polri untuk menjadi lembaga penegak hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya, serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan Pemilu,” ujarnya.
Penjelasan Polri tentang Pernyataan Kapolri
Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik menjelaskan maksud dari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan bahwa secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan tentang kesatuan dalam keberagaman hingga adanya cooling system.
Sebuah pernyataan dari Holistik Institute, yang menegaskan keyakinannya bahwa Polri adalah lembaga yang netral. Mereka meminta agar pernyataan Kapolri tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik. “Kami ingin menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo hadir dalam perayaan dan ibadah Natal 2023. Video lengkap mengenai pesan-pesan beliau tentang persatuan dan kesatuan dalam keberagaman serta sistem pendinginan dapat dilihat secara keseluruhan,” ujar Trunoyudo dalam keterangan resminya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/1/2024).
Trunoyudo menyatakan bahwa Holistik Institute meyakini Polri Netral dalam menjalankan tugasnya. Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap upaya mempolitisasi pernyataan Kapolri.
Trunoyudo menjelaskan bahwa “estafet kepemimpinan” yang dimaksud adalah kelanjutan kepemimpinan dari Presiden RI ke-1, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ke-7, Joko Widodo. Ia juga menekankan pentingnya adanya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap masa kepemimpinan.
“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Soekarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya,” ujarnya.
Trunoyudo menegaskan bahwa Holistik Institute yakin dengan netralitas institusi Polri dalam Pemilu 2024. Menurutnya, Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri terkait pentingnya netralitas tersebut.
“Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) menyatakan bahwa Holistik Institute yakin bahwa Polri memiliki netralitas yang tinggi. Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Polri untuk mematuhi ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2 yang mengamanatkan netralitas Polri,” ucapnya.
Trunoyudo memastikan Polri berkomitmen dalam mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri komitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini sehingga mewujudkan pemilu yang aman dan damai tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.
Kesimpulan
Ketua umum Holistik Institute, M Nur Latuconsina, meminta agar pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan tidak dipolitisasi dan tidak digiring pendapat agar Pemilu berlangsung damai. Holistik Institute yakin bahwa Polri akan tetap netral dalam menjalankan tugasnya dan telah mengatur netralitas Polri secara jelas dalam undang-undang. Mereka juga menegaskan bahwa pernyataan Kapolri mengenai estafet kepemimpinan memiliki arti umum dan tidak ditujukan untuk mendukung calon presiden tertentu. Holistik Institute mengajak semua pihak untuk mendukung Polri sebagai lembaga penegak hukum yang menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan Pemilu. Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andik menjelaskan bahwa pernyataan Kapolri tersebut menekankan pentingnya kelanjutan kepemimpinan dan program pembangunan yang berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Holistik Institute juga percaya bahwa Polri memiliki netralitas yang tinggi dalam Pemilu 2024, dan Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri terkait pentingnya netralitas tersebut. Polri berkomitmen untuk mewujudkan pemilu damai demi persatuan dan kesatuan bangsa.