indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud, Benny Rhamdani, membantah tuduhan penggunaan kekuasaan sebagai Ketua BP2MI untuk memenangkan paslon. Benny menyerang balik tudingan dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran terkait dugaan kecurangan.
“Mereka ini kan biasa curang jadi seolah-orang juga bisa curang, jadi mereka mengukur baju orang lain menggunakan ukuran badannya. Kedua, itu karena kebodohan, jadi karena kebodohan, ketidaktahuan akhirnya yang mereka lemparkan adalah tuduhan,” ujar Benny Rhamdani kepada wartawan pada Sabtu (13/1/2024).
Tim Kampanye Nasional (TKN) sebelumnya telah memaparkan 16 potensi kecurangan dalam pemilu, dan salah satunya adalah dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Benny Rhamdani. Benny diduga menyalahgunakan kekuasaannya sebagai Kepala BP2MI dengan mengundang Ganjar dalam acara pelepasan pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan bekerja di Korea Selatan. Namun, Benny membantah tuduhan-tuduhan tersebut.
“Tidak benar, saya adalah orang yang insyaallah memiliki reputasi yang dapat dilihat, saya telah menjadi pejabat selama 3 periode di DPRD, lalu menjadi senator, dan terakhir di BP2MI. Saya sama sekali tidak memiliki niatan untuk menyalahgunakan kekuasaan atau melakukan penyalahgunaan wewenang,” ujar Benny.
“Jadi yang dilakukan oleh TKN ini adalah kebiasaan curang yang kemudian mereka tuduhkan kepada orang lain. Mereka seolah-olah mengukur baju orang lain dengan badan mereka sendiri, itu tidak masuk akal,” lanjut narasumber.
Benny membantah klaim TKN terkait potensi kecurangan dalam pemilihan presiden tahun 2023. Dia mengibaratkan situasi ini dengan pepatah “Ukur baju orang pakai badan sendiri”. Menurut Benny, pembekalan bagi PMI yang dilakukan oleh Ganjar sebelum penetapan capres-cawapres KPU pada 13 November 2023. Ganjar memberikan pembekalan kepada 1.500 PMI yang akan berangkat ke Korea Selatan pada 9 November 2023.
“Saya ingin jelaskan, saat Pak Ganjar diundang untuk memberikan semangat di acara pelepasan itu jauh sebelum penetapan calon presiden dan wakil presiden, nanti bisa dilihat jejak digitalnya. Kita pelepasan itu tiap minggu, jadi itu jauh sebelum penetapan calon presiden dan wakil presiden,” tutur dia.
Benny menyangkal tuduhan TKN mengenai potensi kecurangan: “Ukur baju orang pakai badan sendiri.” Hal ini dilontarkan dalam sebuah diskusi bersama narasumber dari TPN.
Benny juga menjelaskan bahwa BP2MI mengundang pejabat dan tokoh politik secara rutin untuk memberikan pembekalan kepada PMI yang akan berangkat ke luar negeri. Ini merupakan bagian dari program rutin BP2MI.
“Waktu kami mengundang Pak Airlangga kenapa tidak dipersoalkan, waktu kami mengundang Cak Imin, itu juga sebelum penetapan ya, sekarang kan dia wapres, kenapa misalnya nggak dipersoalkan?” tutur Benny.
“BP2MI di zaman saya melepas PMI melalui selebrasi sebagai bentuk penghormatan kepada pahlawan devisa, mereka ini ambasador, sehingga dalam prosesi pelepasan yang dihadiri oleh presiden, menko, anggota DPR pimpinan, dan tokoh politik, bukanlah hal baru atau dibuat-buat menjelang pemilihan presiden,” lanjutnya.
Benny mengungkapkan bahwa BP2MI sengaja menghadirkan orang-orang sukses untuk memberikan motivasi kepada BP2MI. Ia juga mengatakan bahwa pada Senin (15/1), BP2MI akan mengundang tokoh lainnya untuk memberikan panduan lebih lanjut.
“Itu rutin mingguan. Terakhir minggu kemarin kita hadirkan auditor utama BPK, nanti hari Senin kita undang lagi siapa. Kalau setelah penetapan capres-cawapres saya undang patut diduga ada motif politik,” ujar narasumber.
Lebih lanjut, Benny juga memberikan tanggapan terhadap posisinya sebagai Kepala BP2MI sekaligus Wakil Ketua TKN. Menurutnya, hal tersebut tidak melanggar aturan.
“Ya betul sebagai wakil ketua TPN, lalu bagaimana dengan Airlangga sebagai Menko sekarang, ada kan di TKN beliau, Zulkifli Hasan Mendag ada di TKN, saya kepada BP2MI ada di TPN, lalu apa salahnya, ada larangan undang-undang? Nggak, kalau dikaitkan lagi dengan pengundangan Ganjar jauh sebelum penetapan capres dan cawapres,” tuturnya.
Benny menyangkal tudingan TKN mengenai potensi kecurangan tersebut. Menurutnya, setiap orang bisa menilai sendiri dan memahami situasi tersebut.
“Bahkan saya menantang mereka untuk berani berdebat dengan saya di forum terbuka. Ayo, saya tantang debat ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada penyalahgunaan terhadap undangan dari Ganjar dalam acara pelepasan PMI saat itu dan memberikan motivasi,” tegasnya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Sorot 16 Potensi Pelanggaran Pemilu
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebelumnya menyoroti potensi dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Wakil Ketua TKN Habiburokhman memaparkan outlook dugaan kecurangan itu pada 16 kasus.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh Tim Advokasi TKN dengan tema ‘Mengungkap Dugaan Kecurangan dan Upaya Sabotase Pemilu 2024’ di Media Center TKN, Jalan Sriwijaya No. 16, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (12/1).
Habiburokhman membantah tuduhan TKN tentang potensi tindakan curang dalam pemilu. Dia menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan bahwa TKN seharusnya mengukur baju seseorang dengan badannya sendiri sebelum membuat klaim tersebut.
Menurut Habiburokhman, ada dua indikasi pelanggaran pemilu yang ia sorot. Pertama, ia menyinggung adanya dugaan penyebaran fitnah melalui koran ‘Achtung’. Kedua, ia juga menyoroti tentang mobilisasi massa mahasiswa yang berdemonstrasi untuk menggagalkan pemilu.
“Dalam beberapa hari ini kami mendapat masukan dari masyarakat yang mendeteksi adanya rencana atau potensi untuk menggagalkan Pemilu 2024. Rencana penggagalan tersebut dilakukan setidaknya dengan beberapa langkah berikut. Yang pertama adalah penyebaran koran gelap ‘Achtung’ yang sangat masif di berbagai kota besar yang isinya adalah fitnah,” kata Habiburokhman.
Pada point ketujuh potensi pelanggaran itu, Tim Kampanye Nasional (TKN) menyinggung Benny Rhamdani. Berikut indikasi kecurangan pemilu yang disoroti oleh TKN dan melibatkan pejabat, salah satunya adalah Benny Rhamdani:
Benny Rhamdani (Kepala BP2MI)
Dugaan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar pelepasan 1.500 pekerja migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Jakarta, yang turut dihadiri Bacapres Ganjar Pranowo. Ganjar diberi panggung untuk memberikan sambutan dan arahan pekerja migran. Patut dipertanyakan apa kapasitas Ganjar dalam acara tersebut mengingat Ganjar bukan aktivis pekerja migran dan bukan kepala daerah. Padahal, acara internal BP2MI menggunakan uang negara. Dapat dikatakan terjadi penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang juga wakil ketua TPN Ganjar-Mahfud.