TPN Ganjar-Mahfud Soroti Gestur Gibran: Anak Muda Harus Mengemban Etika yang Tangguh

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Achmad Baidowi atau Awiek, memperhatikan sikap yang ditunjukkan oleh calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabumimg Raka ketika merespons jawaban Mahfud Md. Awiek berpendapat bahwa setiap perdebatan harus menghormati etika.

“Kemarin kita disuguhkan dengan debat yang menunjukkan kualitas dan debat yang tidak berkualitas, debat yang mengedepankan etika dan debat yang tidak,” kata Awiek kepada para wartawan pada Senin (22/1/2024).

Awiek menjelaskan bahwa jika pasangan calon lain menggunakan gimmick, maka tidak ada yang salah jika Mahfud merespons dengan cara yang sama. Namun, Awiek juga menyoroti penjelasan dari Gibran tentang inflasi hijau yang kurang tepat.

“Ya kan Pak Mahfud itu profesor ilmu hukum, hukum tata negara, jadi kalau ada bahasa terkesan meremehkan secara pribadi dan gimmick-gimmick, ya gimmick Pak Mahfud menjawab dengan gimmick juga karena memang yang disampaikan itu, yang disampaikan Mas Gibran tidak sesuai dengan maksudnya,” ucap Awiek.

Awiek kemudian mengomentari gestur Gibran yang terlihat seperti mencari-cari jawaban dari Mahfud. Awiek menjelaskan bahwa ada etika dalam berdebat yang harus dijunjung tinggi.

“Kemudian Pak Gibran dengan caranya yang khas, dilawan oleh Mahfud dengan tindakan-tindakan yang menggemaskan. Sebaiknya debat semacam ini lebih fokus pada substansi bukan pada penggunaan istilah khusus, terutama karena melibatkan anak muda,” kata Awiek.

“Anak muda juga harus memegang teguh nilai etika dalam berdeb

Awiek menyatakan bahwa penggunaan kata ‘profesor’ oleh Gibran saat menjelaskan green inflation kurang tepat. Menurutnya, Mahfud bisa saja menanggapinya dengan mengacu pada gagasan Trisakti yang digagas oleh Bung Karno.

“Saya tidak perlu menjelaskannya karena Pak Mahfud itu seorang profesor, jadi tidak tepat menggunakan bahasa seperti itu. Pak Mahfud bisa saja mengatakan, ‘Saya tidak perlu membahas Trisakti Bung Karno karena Mas Gibran pernah menjadi anggota PDIP’,” ucap Ketua DPP PPP ini.

READ  Berkolaborasi dengan Petani, Mahasiswa PENS Inovasikan Robot Terbang Penyemprot Tanaman

“Sebenarnya bisa juga Pak Mahfud seperti itu, tapi tidak dilakukan oleh Prof Mahfud karena bidangnya bukanlah ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu, menghubungkaitkan gelar akademik profesor dengan kesan yang mengesankan, meskipun profesor sendiri tidak memiliki apapun, tidak relevan dengan bidangnya. Masyarakat sudah memahami hal ini,” ujar TPN Ganjar-Mahfud.

Greenflation menjadi topik yang dibahas oleh Gibran Rakabuming dalam debat keempat Pilpres 2024. Namun, Mahfud Md mengingatkan bahwa penggunaan istilah tersebut perlu disertai penjelasan yang jelas dan terperinci.

Moderator juga mengingatkan Gibran mengenai aturan tersebut. Selanjutnya, Gibran memberikan terjemahan Bahasa Indonesia dari istilah ‘greenflation’ tersebut.

“Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau kan seorang profesor. Oke, greenflation adalah inflasi hijau, sesimpel itu,” ucap Gibran saat segmen tanya jawab antarcawapres dalam debat Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1).

Kesimpulan

Awiek, jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, memperhatikan dan menyoroti sikap Gibran Rakabumimg Raka dalam merespons jawaban Mahfud Md. Awiek mengenai etika dalam perdebatan. Menurut Awiek, anak muda harus mengemban etika yang tangguh dalam berdebat dan tidak terjebak dalam penggunaan gimmick. Awiek juga menyoroti penjelasan Gibran tentang inflasi hijau yang dinilainya kurang tepat. Meskipun Gibran menghubungkan gelar akademik profesor Mahfud dengan kesan yang mengesankan, Awiek menyatakan bahwa penggunaan kata ‘profesor’ kurang relevan dengan bidang itu. Mahfud menekankan perlunya penjelasan yang terperinci dalam penggunaan istilah ‘greenflation’ yang dibahas oleh Gibran dalam debat Pilpres 2024.