AHY Singgung Etika Koalisi Lama, NasDem Minta Jangan Baper

indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudyoyono (AHY) mengungkit masalah etika yang diterima Partai Demokrat dari koalisi lama. Ahmad Sahroni, Bendahara Umum Partai NasDem, meminta agar AHY fokus pada partai dan calon presiden yang diusung.

“Mak, seharusnya AHY sekarang fokus dengan partai dan koalisi Capresnya,” ujar Sahroni pada hari Minggu (14/1/2024).

Dalam perkembangan terbaru, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, merespons pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyentuh masalah etika dalam koalisi lama. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut bahwa PD keluar dari Koalisi Perubahan setelah Anies Baswedan memutuskan untuk berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Menurut Sahroni, sebaiknya AHY tidak membahas tentang masa lalu di Koalisi Perubahan. AHY diminta untuk fokus mengurus urusan lainnya.

“Tidak perlu lagi membahas yang telah berlalu. Seperti tidak ada urusan lain saja, Pak AHY,” ujarnya.

Sahroni menyebut, AHY masih terbawa perasaan atau terlalu sensitif karena tidak dipilih sebagai calon wakil presiden (Cawapres) oleh Anies Baswedan.

“Lebih baik kita tidak terlalu terbawa emosi dan merespon secara berlebihan terkait isu ini. Sebaiknya kita fokus pada hal-hal lain yang lebih penting,” ujar AHY.

AHY Mengangkat Isu Etika Koalisi Lama

Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengingatkan kembali alasan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan yang sebelumnya mendukung Anies Baswedan. AHY menyinggung bahwa saat itu Partai Demokrat mendapat perlakuan yang tidak bermoral dan tidak etis.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal etika dalam koalisi lama, dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) meminta agar tidak terlalu merasa tersinggung (baper).

READ  PKS: Membuktikan Kebesaran Hati sebagai Sahabat Setia, Meski Luka Koalisi Lama Diungkit Demokrat

Pernyataan AHY awalnya berkaitan dengan sikap Partai Demokrat yang tetap berkomitmen untuk membawa agenda perubahan dan perbaikan meskipun saat ini berada dalam koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Partai Demokrat menyinggung masalah etika dalam koalisi lama, namun NasDem mengingatkan agar tidak terlalu emosional meresponsnya. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa Demokrat konsisten dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia.

“Setelah kami jelaskan, bahwa agenda kesinambungan, perubahan, dan perbaikan tetap dapat dilakukan dari posisi yang diduduki oleh Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Maju saat ini, maka kami berharap agar masyarakat Indonesia bisa mengetahui konsistensi Demokrat dalam memperjuangkan kehidupan yang lebih baik,” kata AHY saat menyampaikan pidato politik pada Sabtu (13/1) malam.

Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Umum Partai NasDem, memberikan tanggapan terkait pernyataan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, mengenai etika koalisi lama.

Pada suatu kesempatan, AHY menyatakan alasan Partai Demokrat tidak lagi bergabung dalam Koalisi Perubahan. Ia menyinggung perilaku yang dianggap tidak beretika dan tidak bermoral dari beberapa pihak di dalam koalisi.

Namun, NasDem menanggapinya dengan bijak. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate, partainya tidak ingin merespons dengan cara emosional atau sensitif atas pernyataan AHY tersebut.

Johnny menyatakan bahwa NasDem lebih fokus pada kerja-kerja politik, menjaga stabilitas pemerintahan, dan membangun koalisi dengan partai-partai lain. Ia berharap tidak ada yang “baper” atau terbawa perasaan dengan pernyataan tersebut.

Meskipun demikian, Johnny menegaskan bahwa Partai NasDem tetap terbuka untuk berdiskusi dan memperbaiki relasi dengan Partai Demokrat. Namun, hal ini tentunya perlu dilakukan dengan penuh rasa saling menghormati.

READ  AHY: Demokrat Berkomitmen Mengusung Agenda Transformasi dan Kemajuan

“Berkaitan dengan hal ini, saya juga meyakini, masyarakat mengetahui bahwa mengapa Demokrat tidak lagi berada di koalisi yang lama. Ini terjadi, karena perlakuan kepada Partai Demokrat, yang sungguh tidak mengindahkan nilai-nilai moral dan etika yang sepatutnya,” ucapnya.

Dalam pernyataan selanjutnya, AHY juga menyebutkan bahwa pihaknya menghadapi situasi yang tidak mudah pada saat itu. Namun, dia tidak ingin lagi melihat ke belakang dan memilih fokus untuk memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan di dalam koalisi yang baru.

“Kami memohon masyarakat, dapat memahami situasi Partai Demokrat yang sangat tidak mudah waktu itu. Tetapi, saya tidak ingin melihat ke belakang. Kami ingin melihat ke depan, karena agenda perjuangan kami, Perubahan dan Perbaikan, serta melanjutkan hal-hal yang sudah baik, tetap dapat kami lakukan di tempat kami yang baru,” ujar dia.

Kesimpulan

Kontroversi mengenai etika koalisi lama yang diangkat oleh Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat respons dari Partai NasDem. Meskipun AHY menyoroti masalah tersebut, Partai NasDem mengimbau untuk tidak terlalu emosional meresponsnya. Partai NasDem lebih fokus pada kerja politik dan membangun koalisi dengan partai-partai lain. Meskipun demikian, Partai NasDem tetap terbuka untuk memperbaiki relasi dengan Partai Demokrat dengan saling menghormati. AHY sendiri memilih untuk tidak melihat ke belakang dan fokus pada perjuangan partainya di dalam koalisi yang baru.