indotim.net (Senin, 15 Januari 2024) – Kepolisian Turki telah menahan 18 orang dengan tuduhan “memuji terorisme” setelah serangkaian bentrokan antara anggota tentara negara dan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah Irak bagian utara minggu lalu.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (15/1/2024), otoritas Ankara mengumumkan penembakan yang mengakibatkan tewasnya paling tidak sembilan tentara Turki dalam bentrokan dengan anggota PKK di wilayah Irak pada Jumat (12/1) pekan lalu. Kejadian ini mendorong Turki untuk melancarkan serangan udara dan operasi militer di wilayah tersebut serta di bagian utara Suriah.
PKK, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa, telah menggunakan kekerasan sejak tahun 1984 untuk memperjuangkan hak-hak etnis Kurdi. Pasukan militer Turki secara rutin melakukan serangan terhadap basis-basis PKK yang berada di wilayah pegunungan di bagian utara Irak.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, mengumumkan melalui media sosial bahwa pihak kepolisian telah menahan sedikitnya 18 orang atas berbagai tuduhan. Tuduhan tersebut mencakup “memuji organisasi teroris”, “menyebarkan propaganda terorisme”, dan “menyebarluaskan informasi yang menyesatkan” tentang operasi militer Turki di Irak.
Polisi Turki telah menahan 18 orang atas tuduhan “memuji” terorisme. Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengumumkan bahwa perintah penangkapan juga dikeluarkan untuk 19 orang lainnya di Turkey dan 133 orang di luar negeri.
Yerlikaya tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait dengan alasan dibalik penerbitan surat perintah penangkapan ini.
Kementerian Pertahanan Turki sebelumnya melaporkan bahwa sejumlah militan PKK lainnya telah “dinetralkan” atau berhasil dieliminasi dalam operasi militer sejak Jumat (12/1) pekan lalu.
Pada hari ini, polisi Turki berhasil menangkap 18 orang yang diduga terlibat dalam kasus ‘memuji’ terorisme. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memerangi ancaman terorisme di negara ini.
Para tersangka ini ditangkap setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan intensif di berbagai wilayah. Mereka diduga menyebarkan propaganda terkait terorisme dan memuji aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris.
Tindakan memuji terorisme memiliki potensi yang sangat merugikan keamanan negara dan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, pemerintah Turki mengambil langkah tegas untuk menindak segala bentuk dukungan atau pujian terhadap tindakan terorisme.
Saat ini, para tersangka akan menjalani proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku di Turki. Mereka akan diadili secara adil dan transparan demi menjaga keadilan dan keamanan negara.
Seorang sumber keamanan Turki menambahkan bahwa Badan Intelijen Nasional (MIT) berhasil “menetralisir” seorang pejabat tingkat tinggi PKK yang bernama Hulya Mercen di wilayah Metina, Irak bagian utara. Mercen disebut pernah memimpin beberapa serangan terhadap pasukan Turki di masa lalu.
Belum ada tanggapan resmi dari PKK terkait klaim tersebut. PKK sendiri jarang mengakui adanya serangan terhadap anggotanya.
Sementara itu, pada Senin (15/1) pagi, sekolah-sekolah di seluruh Turki menggelar momen mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati tentara yang gugur.
Kesimpulan
Kepolisian Turki telah menahan 18 orang dengan tuduhan “memuji terorisme” setelah serangkaian bentrokan antara anggota tentara negara dan kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah Irak bagian utara. Kejadian ini mendorong Turki untuk melancarkan serangan udara dan operasi militer di wilayah tersebut serta di bagian utara Suriah. Para tersangka yang ditangkap diduga menyebarkan propaganda terkait terorisme dan memuji aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok teroris. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam memerangi ancaman terorisme di negara ini. Pemerintah Turki mengambil langkah tegas untuk menindak segala bentuk dukungan atau pujian terhadap tindakan terorisme demi menjaga keadilan dan keamanan negara. Para tersangka akan diadili secara adil dan transparan sesuai dengan hukum yang berlaku di Turki.