Respons TKN: Mahfud Enggan Jawab Pertanyaan Gibran di Debat Cawapres

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Dalam debat keempat Pilpres 2024, terjadi momen ketika cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, mengajukan pertanyaan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, namun beliau enggan untuk menjawab. Menyikapi hal ini, Direktur Jubir TKN, Viva Yoga Mauladi memberikan tanggapannya. Beliau menyatakan menghormati sikap yang diambil oleh Mahfud.

“Tim Kampanye Nasional (TKN) menghormati sikap Pak Mahfud yang tidak berkenan menjawab pertanyaan dari Mas Gibran,” ujar Viva Yoga ketika dihubungi pada Senin (22/1/2024).

Tim Kampanye Nasional (TKN) menyampaikan respons terkait sikap Mahfud MD yang menolak menjawab pertanyaan dari Gibran Rakabuming Raka dalam debat calon wakil presiden. TKN menegaskan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Gibran tidaklah dimaksudkan untuk mencari sensasi atau memojokkan Mahfud. Selain itu, Viva Yoga, salah satu anggota TKN, juga mengapresiasi sikap santun Gibran yang mencium tangan Mahfud setelah debat berlangsung.

“Pertanyaan Mas Gibran kepada Pak Mahfud tidaklah dihadirkan sebagai sebuah trik, tidaklah bermaksud untuk memperolok-olok, dan tidak ada niatan untuk menyebabkan konflik atau melakukan hal-hal negatif,” ungkap Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN).

“Kami melihat bahwa Gibran merupakan seorang individu yang sopan. Ketika berinteraksi dengan sesama senior dan orang tua, Gibran selalu memberikan salam cium tangan. Setelah debat, Gibran juga memberikan salam cium tangan kepada Mahfud. Oleh karena itu, tidak ada niat dari Gibran untuk melakukan penjegal, merendahkan, mengolok-olok, atau menghina Mahfud,” ucapnya.

Viva Yoga menegaskan bahwa pihaknya menghormati sikap dan keputusan dari pasangan calon lainnya. Ia menyebutkan bahwa nantinya akan menjadi tanggung jawab masyarakat untuk menilai dan memilih sesuai dengan kebijakannya sendiri.

“Tim Kampanye Nasional (TKN) menghormati keputusan yang diambil oleh calon lainnya. Biarkanlah rakyat yang menilai dalam proses debat antara calon presiden dan calon wakil presiden. Debat merupakan salah satu metode kampanye yang diatur oleh undang-undang pemilu. Mengenai pilihan, itu bergantung pada penilaian masyarakat. Saya berharap agar Prabowo-Gibran mendapatkan mandat dari rakyat dan terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden,” ujar perwakilan TKN.

READ  Rasakan Sensasi Kecurangan Pemilu? Hasto PDIP Ungkap Kubu 03 dan 01 Hubungan Komunikasi

Pada kesempatan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan tanggapan terkait penolakan Mahfud Md, sebagai calon wakil presiden nomor urut 3, dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat keempat Pemilihan Presiden 2024. Hasto menilai pertanyaan yang diajukan oleh Gibran memiliki kecenderungan seperti tebak-tebakan silang.

“Seperti Teka-Teki Silang (TTS) saja, padahal ini bukanlah Teka-Teki Silang,” ungkap Hasto di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, pada hari Minggu (21/1/2024).

Menurut Hasto, pertanyaan yang diajukan seharusnya sesuai dengan komitmen terhadap rakyat. Sebab, kata dia, debat bukan merupakan kuis untuk teka-teki silang.

“Kemudian, Cak Imin memberikan sindiran kepada Mas Gibran dengan mengatakan, ‘Pak Gibran ini berbicara sebagai seorang pemimpin mengenai suatu kebijakan’. Bukan seperti bermain teka-teki silang,” kata Hasto.

“Dengan demikian, green inflation tidak memiliki keterkaitan yang berarti dengan kepentingan rakyat maupun kepentingan nasional kita,” tandasnya.

Lihat juga Video: Hadiri ‘Kendal Berselawat’, Gibran Bicara mengenai Bonus Demografi

Kesimpulan

Tanggapan Tim Kampanye Nasional (TKN) terhadap penolakan Mahfud Md dalam menjawab pertanyaan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Pilpres 2024, adalah menghormati sikap yang diambil oleh Mahfud. TKN menegaskan bahwa pertanyaan Gibran tidak dimaksudkan untuk mencari sensasi atau memojokkan Mahfud, dan mengapresiasi sikap sopan Gibran yang mencium tangan Mahfud. TKN juga menjelaskan bahwa pilihan calon presiden dan wakil presiden akan menjadi tanggung jawab masyarakat dalam menilai dan memilih sesuai dengan kebijakannya sendiri. Hasto Kristiyanto dari PDIP juga mengkritik pertanyaan Gibran yang menyerupai tebak-tebakan silang.