Jokowi Bicara Jalan di Jateng, Ganjar Menerima Apresiasi

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kondisi ruas jalan Surakarta-Purwodadi di Jawa Tengah yang telah lama tidak terurus. Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3 yang juga merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah, memberikan penjelasan mengenai masalah yang terjadi.

Ganjar awalnya bercerita tentang pengalamannya saat mendampingi Jokowi dalam kunjungan di Jateng. Dia mengatakan bahwa saat itu dia naik dalam satu mobil bersama Jokowi dan Menteri PUPR Basuki, melewati ruas jalan yang rusak.

“Saat saya mendampingi beliau, di Gemolong, itu jalan provinsi. Saat itu kami berada dalam satu mobil bersama Pak Basuki, saya, dan beliau. Beliau bertanya, ‘Jalannya tiga kali rusak’,” ujar Ganjar di Ponpes Manbaul Hikmah, Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Ganjar mengungkapkan bahwa pada saat itu ia memberitahu Jokowi bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak memiliki anggaran untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Menurutnya, anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan COVID-19.

“Ketika kami sedang berjalan, jalan tersebut sudah bagus dan halus. Saya kemudian berkata, ‘Pak, jalan ini adalah jalan yang saya bangun, Pak’. (Jokowi merespons) ‘Kok bisa begitu?’. (Saya menjelaskan) ‘Sudah sejak saya kecil, Pak. Saya telah membangun jalan ini dengan konstruksi beton, tetapi dana yang ada telah habis, Pak. Semua dana telah digunakan untuk penanganan COVID-19 sehingga kami tidak bisa melakukan perbaikan infrastruktur’,” jelas Ganjar.

Menurut Ganjar, sejak saat itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana untuk memperbaiki jalan di daerah tersebut. Ia mengingat saat Presiden Jokowi mengapresiasi kemajuan perbaikan jalan rusak yang telah mencapai 80%.

“Sebenarnya, ide awal terkait infrastruktur untuk daerah ini muncul dan Pak Basuki sepakat dengan ide tersebut. Kemudian, kami mendapatkan bantuan untuk mewujudkannya. Pada saat pengecoran, saya ingat ada liputan media mengenai hal tersebut. Mereka bertanya, seberapa besar kemajuan jalan ini? Beliau terkejut. Saat ini, sudah mencapai lebih dari 80%. Jika tidak salah, mencapai 88%. Data ini sudah ada,” ujarnya.

READ  Putusan Pengadilan AS: Embrio Beku Dikategorikan Sebagai Bayi, Pengaruhnya Terhadap Hukum dan Teknologi

“Kondisi jalan di Jawa Tengah bagus, jika dibandingkan dengan daerah lain. Saya tidak ingin menyebutkan nama daerah tersebut. Karena saat itu, saya baru saja melancong di tempat lain. Wah, jika jalan di Jawa Tengah ini sudah bagus, sebenarnya hal yang perlu kita lakukan hanya mempercepat pembangunan. Namun demikian, saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya adalah orang yang tahu cara berterima kasih,” ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau ruas jalan Surakarta-Purwodadi yang sedang dalam tahap perbaikan. Beliau mengungkapkan bahwa ruas jalan tersebut selama bertahun-tahun selalu dalam kondisi yang tidak baik.

“Pagi tadi sekitar pukul setengah 8, kami memeriksa pembangunan perbaikan Jalan Solo-Purwodadi yang selama bertahun-tahun tidak diselesaikan dengan baik. Itu benar, bukan? Saya tahu karena hampir setiap minggu, sekali, dua kali, tiga kali, jika kita ingin pergi dari Randublatung ke Blora, pasti akan melewati jalan tersebut. Begitu diperbaiki dan diaspal, dalam satu atau dua tahun, jalan tersebut akan rusak lagi karena tanahnya memang mudah bergerak,” kata Jokowi dalam YouTube Sekretariat Presiden yang dikutip pada Selasa (23/1).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi jalan di provinsi tersebut. Beliau kemudian memerintahkan agar perbaikan ruas jalan tersebut tidak menggunakan aspal, melainkan menggunakan beton rigid dengan ketebalan 25 cm.

Jokowi mengakui bahwa penggunaan beton dalam perbaikan jalan membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan aspal. Namun, keputusan tersebut diambil agar jalan yang diperbaiki dapat lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi perhatian yang diberikan oleh Presiden Jokowi terhadap kondisi jalan di provinsinya. Ganjar menyampaikan rasa terima kasihnya atas keputusan Jokowi untuk menggunakan beton rigid dalam perbaikan jalan tersebut. Menurutnya, hal ini menjadi bentuk komitmen nyata dalam membangun infrastruktur yang kokoh dan tahan lama bagi masyarakat Jawa Tengah.

READ  Gregoria Sempat Terjebak di Bawah Tekanan: Strategi Keluar dan Bangkit

Perbaikan jalan dengan menggunakan beton rigid akan memberikan manfaat jangka panjang. Selain lebih tahan lama, jalan yang menggunakan beton juga memiliki kelebihan dalam hal pengendalian banjir dan daya dukung yang lebih baik. Ganjar berharap bahwa perbaikan ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah.

“Sekarang ini saya perintahkan agar jalan-jalan di tahun lalu tidak lagi menggunakan aspal, tetapi harus menggunakan beton dengan rangka beton setebal 25 cm. Kita mencoba menggunakan beton rigi, dan hasilnya sangat baik. Semoga jalan-jalan tersebut tidak rusak atau terkelupas lagi setelah diberikan beton setebal ini. Seharusnya seperti yang sudah dilakukan di Lampung, langsung menggunakan beton agar lebih awet. Memang biayanya mahal, tapi bisa bertahan bertahun-tahun tanpa mengganggu aktivitas masyarakat dan ekonomi. Terima kasih kepada Pak Basuki,” ujar Jokowi.

Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo menyebut ruas jalan di Jawa Tengah yang menjadi perhatian. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi perhatian tersebut dan menyampaikan terima kasih.

Sebagai informasi, ruas jalan yang disebutkan adalah bagian dari penanganan jalan daerah sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah Tahun 2023. Jokowi menganggarkan dana sebesar Rp 14,6 triliun melalui Inpres IJD untuk memperbaiki jalan di seluruh Indonesia pada tahun 2023.

Jokowi telah mengungkapkan bahwa sekitar Rp 1,3 triliun dari total anggaran tersebut telah digunakan untuk memperbaiki sekitar 40 ruas jalan di Jawa Tengah. Selain itu, terdapat alokasi anggaran sebesar Rp 204 miliar untuk pembangunan tiga ruas jalan di Kabupaten Sragen.

Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp 15 triliun untuk Inpres Jalan Daerah pada tahun 2024. Namun, implementasi kebijakan tersebut masih dalam tahap perencanaan.

READ  Hujan Abu Gunung Marapi: Kengerian dan Dampaknya

Pada suatu kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengutarakan permasalahan serius yang masih terjadi di sejumlah jalan di Provinsi Jawa Tengah. Perhatian ini disampaikannya kepada Gubernur Ganjar Pranowo yang sepertinya menyambut baik perhatian tersebut.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengapresiasi kepedulian yang ditunjukkan oleh Jokowi dan menjawabnya dengan penuh rasa terima kasih. Ia menyambut baik langkah Jokowi untuk menyoroti kondisi jalan yang masih dalam keadaan rusak di Jateng.

Sebagai seorang pemimpin daerah, Ganjar merasa bertanggung jawab untuk menjaga serta memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat, ia merasa semakin termotivasi untuk berupaya lebih keras agar keadaan jalan di Jateng dapat ditingkatkan secara signifikan.

Terlebih lagi, jalan-jalan provinsi tersebut memiliki peranan penting dalam menghubungkan kota-kota besar di Jateng dan juga akses ke daerah-daerah perdesaan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah pusat dan daerah bekerja sama untuk memastikan kualitas jalan yang baik agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.

Saat ini, pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya perbaikan di jalan-jalan yang rusak di Jateng. Namun demikian, permasalahan ini membutuhkan kolaborasi yang lebih luas dan dukungan yang kuat dari pemerintah pusat untuk mencapai hasil yang optimal.

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa upaya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Jawa Tengah merupakan salah satu prioritasnya sebagai Gubernur. Ia akan bekerja keras untuk mewujudkan kondisi jalan yang lebih baik dan aman bagi masyarakat Jateng.

Pesan Jokowi yang memberikan fokus pada infrastruktur jalan di Jateng diharapkan dapat menjadi motivasi bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama dan berkontribusi dalam perbaikan infrastruktur jalan di provinsi tersebut. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat menikmati akses yang baik dan aman dalam beraktivitas sehari-hari.