indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menggelar kampanye akbar perdana di Tangerang, Banten hari ini. Dalam kampanyenya, Anies menyampaikan pentingnya memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.
Hal tersebut disampaikan Anies dalam kampanye akbar perdana di Lapangan Batako Pinang, Kota Tangerang, Banten. Anies bercerita pengalaman sulit saat ingin menjual saham bir di Pemprov DKI.
“Kalau tidak bekerja sama, tidak akan dapat, jika DPR kita tidak menang maka sulit. Saya pernah mengalaminya Bapak Ibu, di Jakarta, didukung oleh partai-partai kecil, dua, kalah dari yang lebih besar. Kita memiliki ide bagus pada waktu itu, ceritanya seperti ini, dengarkan ya,” ujar Anies saat memulai sambutannya, Minggu (21/1/2024).
Anies menyampaikan bahwa pada waktu itu DKI Jakarta memegang saham perusahaan bir dengan nilai yang tinggi. Menurutnya, perusahaan bir tidak terkait dengan dampak pembangunan yang terjadi di Ibu Kota.
“Pada saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki saham di sebuah perusahaan bir. Tetapi jika pemerintah memiliki perusahaan, itu seharusnya perusahaan pembangunan. Membangun jalan, membangun bendungan, benar kan? Membangun stadion juga benar kan? Nah, di mana pembangunan perusahaan yang memproduksi bir ini?” ujar Anies.
Anies menyatakan bahwa penjualan saham tersebut bernilai Rp 1 Triliun. Ia mengklaim bahwa semua prosedur telah terpenuhi kecuali persetujuan dari DPRD, yang menyebabkan penjualan saham tersebut tidak berhasil dilakukan oleh Pemprov.
“Uangnya Rp 1 Triliun di situ, nah jadi saya bilang ‘Ini uang diambil aja, dipakai buat bikin sekolah, bikin rumah sakit, bikin panti yatim, bikin rumah lansia, betul tidak’,” kata Anies.
“Namun, dihalangi karena ketua DPRD bukan anggota koalisi kita. Karena kita bukan pemenang. Akhirnya, semua kebutuhan telah terpenuhi kecuali persetujuan DPRD. Tanpa persetujuan DPRD, penjualan tidak dapat dilakukan,” jelas Anies.
Pada tahun ini, Anies berharap agar persetujuan dari DPRD segera didapatkan terkait saham bir di DKI Jakarta. Dia menyatakan bahwa saham tersebut sebaiknya dijual untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting.
“Nah, jadi, akhirnya sahamnya belum bisa dijual, sampai sekarang. Harapannya bulan depan, partai koalisi kita bisa mendapatkan pimpinan DPRD di Jakarta,” ungkapnya.
Anies berharap dana sebesar Rp 1 triliun tersebut dapat digunakan untuk keperluan yang lebih penting. Dalam bercandaannya, Anies menyebut bahwa masyarakat sebenarnya membutuhkan air bersih, bukan air bir.
“Jadi nantinya uang sebesar Rp 1 Triliun dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting, seperti kondisi dimana kebutuhan air bersih rakyat DKI dapat terpenuhi dengan air bir. Apakah ini benar? Tentu lebih baik memiliki perusahaan air minum daripada perusahaan air bir. Bukankah begitu?” tanya Anies.
“Nah tapi kalau kita tidak menguasai DPR nggak bisa itu di-block. Di-block, walaupun masuk akal di-block, betul ya? Jadi siap milih partainya apa? NasDem, PKB, PKS, Ummat,” pungkas Anies.
Kesimpulan
Pada kampanye akbar perdana di Tangerang, Anies Baswedan membahas pengalaman sulitnya saat ingin menjual saham bir di Pemprov DKI Jakarta. Meskipun semua persyaratan telah terpenuhi kecuali persetujuan dari DPRD, penjualan saham tidak berhasil dilakukan. Anies berharap agar persetujuan tersebut dapat segera didapatkan agar dana sebesar Rp 1 triliun dari penjualan saham dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting seperti air bersih rakyat DKI Jakarta. Anies juga menyatakan pentingnya memenangkan pemilihan presiden dan pemilihan legislatif untuk dapat menghadapi halangan-halangan di DPR yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan strategis seperti ini.