AS Hancurkan Kapal Tanpa Awak dan Jatuhkan Rudal Houthi di Yaman

indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Pasukan Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di Yaman dan di Laut Merah. Militer Washington menyerang tiga kapal tak berawak dan dua rudal jelajah Houthi di dalam wilayah Yaman, kemudian menembak jatuh sebuah drone Houthi di atas Laut Merah.

Seperti yang dilaporkan AFP, pada Selasa (27/5/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) mengkonfirmasi bahwa serangan kapal tanpa awak, rudal, dan drone yang dilakukan oleh kelompok Houthi telah menimbulkan “ancaman besar” terhadap kapal-kapal di kawasan tersebut.

Kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman telah menjadikan kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya sebagai target utama selama beberapa bulan terakhir. Serangan mereka terus berlanjut, meskipun AS dan Inggris telah melakukan serangan balasan untuk melemahkan kemampuan Houthi dalam mengancam jalur perdagangan global yang penting.

Pada Senin (26/2), dalam serangan terbaru di Yaman, CENTCOM melaporkan keberhasilan menghancurkan “tiga kapal permukaan tanpa awak, dua rudal jelajah anti-kapal yang dapat bergerak, dan sebuah kendaraan udara tak berawak jenis penyerang satu arah”.

“(Kapal) dan senjata (rudal) dipersiapkan untuk diluncurkan ke arah… Laut Merah,” ujar CENTCOM dalam pernyataannya, dengan menyebut drone Houthi sudah terbang saat ditembak jatuh.

Serangan-serangan dilakukan oleh pasukan AS pada Senin (26/2) antara pukul 16.45 hingga 23.45 waktu setempat. CENTCOM menjelaskan bahwa serangan itu dilancarkan “untuk membela diri”.

“Pasukan CENTCOM… menetapkan bahwa mereka memberikan ancaman nyata terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di kawasan tersebut,” demikian pernyataan CENTCOM.

Simak berita lengkapnya di halaman berikutnya.

Selama akhir pekan, pasukan AS dan Inggris melancarkan serangkaian serangan terhadap setidaknya 18 target Houthi yang terletak di delapan lokasi berbeda di wilayah Yaman. Di antara target yang diserang terdapat fasilitas penyimpanan senjata, drone penyerang, sistem pertahanan udara, radar dan helikopter Houthi.

READ  Antara Sport Hibahkan Dana Rp 32 Miliar ke Inisiatif Kesejahteraan Nasional

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa serangan serentak yang dilakukan pada Sabtu menggunakan kapal perang yang dilengkapi dengan pesawat tanpa awak. Rudal-rudal diluncurkan dari kapal tersebut dengan Presiden AS Joe Biden memerintahkan serangan tersebut setelah meningkatnya serangan Houthi terhadap saudara-saudara Arab Saudi AS.

Laporan kantor berita Houthi, pada Minggu (25/2) tengah malam, menyebut sedikitnya satu orang tewas dan delapan orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Pernyataan bersama dari AS dan Inggris yang menjelaskan serangan terhadap Houthi juga ditandatangani oleh beberapa negara lain, termasuk Australia, Denmark, Bahrain, dan Kanada.

Setiap serangan terhadap kapal komersial dan kapal angkatan laut merupakan ancaman serius bagi perekonomian global serta keamanan regional. Dalam pernyataan bersama, lebih dari 45 serangan terhadap kapal-kapal tersebut telah terjadi sejak pertengahan November.

Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Laut Merah sejak November tahun lalu. Mereka mengklaim menargetkan kapal-kapal terkait Israel untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza yang terus diserang oleh Tel Aviv.

Setelah AS dan Inggris melakukan serangan balasan, Houthi menetapkan kepentingan-kepentingan Washington dan London sebagai target yang sah untuk diserang di perairan tersebut.

Kesimpulan

Pasukan Amerika Serikat kembali melancarkan serangan terhadap target Houthi di Yaman dan Laut Merah dengan menghancurkan kapal tanpa awak, rudal jelajah, dan drone Houthi. Tindakan ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman besar yang diakibatkan oleh serangan Houthi terhadap kapal-kapal di kawasan tersebut. Serangan-serangan dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan pasukan AS dan Inggris untuk melemahkan kemampuan Houthi dalam mengancam jalur perdagangan global. Kepentingan AS dan Inggris juga menjadi target serangan Houthi di perairan tersebut, menimbulkan dampak serius bagi perekonomian global dan keamanan regional.

READ  Pria di New York Terkena Timah Panas di Kereta Bawah Tanah karena Menghentikan Pertengkaran Mencekam