Aturan Puasa dan Pantang Prapaskah Katolik: Panduan Lengkap!

indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Paskah adalah perayaan penting dalam agama Katolik yang menandai Kebangkitan Yesus Kristus. Sebelum memasuki hari perayaan Paskah, umat Katolik menjalani periode persiapan yang disebut Prapaskah.

Menurut informasi yang disampaikan oleh situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Prapaskah merupakan periode penting dalam agama Katolik yang menandai proses pembersihan batin dan rohani. Masa Prapaskah dianggap sebagai kesempatan bagi umat Katolik untuk melakukan pemurnian diri sehingga dapat muncul sebagai “manusia baru” yang mempersembahkan kehadiran Tuhan dalam segala aspek kehidupan.

Bagi umat Katolik, Prapaskah merupakan periode penting dalam agama Katolik yang bertujuan untuk membersihkan dosa-dosa dan mempersiapkan diri menuju Paskah. Prapaskah dimulai pada Rabu Abu, di mana umat menerima tanda salib abu di dahinya sebagai simbol pertobatan. Masa Prapaskah ini berlangsung hingga Sabtu Suci.

Selain itu, selama masa Prapaskah terdapat kegiatan penting yang dilakukan umat Katolik yaitu puasa dan pantang. Puasa dan pantang Prapaskah merupakan suatu kewajiban dan tradisi yang dijalankan oleh umat Katolik. Namun, apa sebenarnya puasa dan pantang Prapaskah ini? Bagaimana aturan yang harus ditaati saat menjalankan puasa dan pantang Prapaskah? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Puasa dan Pantang Prapaskah Katolik?

Berdasarkan penjelasan dari Gereja Katedral Jakarta, puasa Katolik selama masa Prapaskah merujuk pada makan kenyang sekali sehari. Bagi yang biasanya makan 3 kali sehari, diperbolehkan memilih salah satu dari waktu makan tersebut.

Berpuasa saat Prapaskah memiliki tujuan yang mulia, yakni menjadi cara untuk menyucikan hati dan sebagai wujud persembahan kepada Tuhan. Puasa diyakini sebagai bentuk doa dengan tubuh, dimana manusia dengan berpuasa dapat merapikan kehidupan dan perilaku rohaninya.

READ  Makelar Perkara MA: Kisah Menarik Mengenal Hasbi Hasan dan Heryanto Tanaka

Sementara itu, pantang dilakukan oleh umat Katolik yang berumur genap 14 tahun ke atas untuk berpantang daging, ikan atau garam, serta dalam berjajan atau merokok. Pantang dilakukan sebagai bentuk pertobatan manusia.

Aturan Puasa dan Pantang Prapaskah Katolik

Saat menjalankan Puasa Prapaskah, umat Katolik diwajibkan untuk makan kenyang (normal) sekali sehari, disertai dengan dua kali makanan kecil. Namun, perlu diingat bahwa kedua makanan kecil tersebut ketika dijumlahkan tidak boleh sama dengan satu porsi makanan normal. Anak-anak tidak diwajibkan berpuasa, namun orang tua mereka bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan rohani yang cukup terkait dengan puasa ini. Puasa Prapaskah sendiri dilakukan oleh umat Katolik yang berusia 18 tahun hingga awal usia 60 atau 59 tahun.

Mereka yang mengalami kondisi kesehatan tertentu dan memerlukan asupan makanan lebih besar atau ingin menjaga pola makan seperti biasanya, dapat mendapatkan keringanan dalam menjalankan puasa.

Sementara itu, pantang dilakukan pada hari Rabu Abu dan setiap hari Jumat sampai Jumat Suci. Ketentuan pantang ini diwajibkan bagi umat Katolik yang berusia 14 tahun ke atas dengan melakukan:

  • Pantang daging,
  • Pantang jajan atau rokok, dan
  • Pantang ikan atau garam.

Kesimpulan

Bagi umat Katolik, Prapaskah adalah periode penting yang menandai persiapan menuju perayaan Paskah. Selama masa Prapaskah, umat Katolik menjalani puasa dan pantang sebagai bentuk pertobatan dan penyucian diri. Puasa dilakukan dengan makan kenyang sekali sehari, sementara pantang berupa larangan makan daging, ikan, garam, serta berjajan atau merokok. Aturan puasa dan pantang Prapaskah Katolik berlaku untuk umat yang memasuki usia dewasa, berusaha untuk menyucikan hati dan mempersembahkan diri kepada Tuhan.

READ  NasDem Memuji Bareskrim Polri atas Penangkapan Pria yang Mengancam Menembak Anies