5 Berita Internasional Terpopuler Hari Ini yang Menghebohkan dan Membuat Geleng-Geleng Kepala

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Militer Israel melaporkan 21 tentara tewas di Jalur Gaza pada Senin (22/1) waktu setempat. Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan yang pernah terjadi dalam perang melawan kelompok milisi Hamas.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/1/2024), kepala juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengungkapkan bahwa pasukan cadangan sedang mempersiapkan bahan peledak untuk menghancurkan dua bangunan di Gaza tengah pada hari Senin (22/1). Saat itu, seorang militan menembakkan granat berpeluncur roket ke sebuah tank yang berada di dekat pasukan. Serangan itu menyebabkan ledakan sebelum waktunya, sehingga bangunan dua lantai tersebut ambruk menimpa para tentara.

Banyaknya korban jiwa ini dapat menambah momentum baru dalam seruan kepada pemerintah Israel agar menghentikan serangan di Gaza. Sedangkan, di pihak Israel, tingginya jumlah korban juga memberikan tekanan pada pemerintahnya agar menghentikan operasi-operasi militer sebelumnya.

Selain berita tersebut, di bawah ini terdapat beberapa berita internasional yang menarik perhatian pembaca kita, hari ini, Selasa (23/1/2024):

Geger Menlu Israel Usul Warga Gaza Dipindah ke Pulau Buatan

Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, menuai kontroversi dengan mengusulkan agar warga Gaza dipindahkan ke pulau buatan. Usulan ini muncul setelah serangkaian konflik terjadi antara Israel dan Palestina di wilayah tersebut.

Menurut Lieberman, langkah ini akan membantu mengurangi ketegangan di Gaza dan menciptakan stabilitas baru bagi kedua belah pihak. Namun, usulan ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai pemindahan paksa dan pelanggaran hak asasi manusia.

Pemerintah Gaza dan beberapa organisasi internasional telah mengecam usulan tersebut sebagai tindakan tidak manusiawi dan mencampakkan warga Palestina. Mereka berpendapat bahwa perlu ada solusi yang lebih adil untuk mengatasi konflik di wilayah tersebut.

Meskipun kontroversial, usulan Lieberman menunjukkan bahwa masalah Gaza masih menjadi perhatian internasional yang kompleks dan sulit untuk dipecahkan. Masih perlu adanya dialog dan negosiasi yang melibatkan semua pihak terkait guna mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak.

READ  Krisis Kelaparan di Gaza, Masyarakat Terpaksa Makan Pakan Ternak

Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, menciptakan kehebohan dalam pertemuan dengan para Menlu negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pekan ini. Katz mengusulkan agar penduduk Jalur Gaza dipindahkan ke sebuah pulau buatan di Laut Mediterania.

Seperti yang dilaporkan oleh New Arab pada Selasa (23/1/2024), beberapa sumber yang dikutip oleh media Inggris, The Guardian, mengungkapkan bahwa usulan Katz tersebut mengecewakan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa yang ia temui. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas “rencana perdamaian yang komprehensif” untuk konflik antara Israel dan Palestina.

Katz, menurut laporan situs berita Israel Jerusalem Post, memperlihatkan kepada Dewan Menlu Eropa beberapa video yang menggambarkan pulau buatan di lepas pantai Gaza. Ia juga mengusulkan pembangunan jalur kereta api yang akan menghubungkan Israel dengan Arab Saudi, Yordania, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.

“Tujuan kami sangat jelas: demiliterisasi dan stabilisasi Gaza, dengan Israel mempertahankan kendali keamanan untuk melindungi rakyat kami,” kata Katz dalam pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri Uni Eropa, seperti yang dilaporkan oleh Jerusalem Post.

– Israel Usul Gencatan Senjata di Gaza 2 Bulan, Asalkan Sandera Dibebaskan

Israel mengusulkan gencatan senjata selama dua bulan di Gaza, dengan syarat sandera yang ditahan oleh kelompok militan Palestina dibebaskan. Proposal ini muncul setelah konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas dalam beberapa minggu terakhir.

Gaza telah menjadi pusat perhatian dunia saat bentrokan antara Israel dan Hamas terjadi. Ribuan warga sipil terjebak dalam ketegangan yang meningkat, dengan serangan udara Israel dan peluncuran roket Hamas menjadi serangan balasan yang terus berlangsung.

Israel berusaha mengakhiri kekerasan dengan mengajukan usulan gencatan senjata selama dua bulan. Namun, mereka menetapkan syarat bahwa sandera yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza harus dilepaskan. Pemerintah Israel menyebut sandera ini sebagai alasan utama mereka untuk melancarkan serangan udara dan operasi militer di wilayah tersebut.

READ  Pria Bersenjata Serang Pom Bensin di Tepi Barat, 2 Warga Israel Tewas

Pada saat yang sama, kelompok militan Palestina menolak tawaran Israel dan menyatakan bahwa mereka akan terus melanjutkan perjuangan hingga sandera mereka dibebaskan. Mereka juga menyerukan dukungan internasional untuk menekan Israel agar menghentikan serangan dan membebaskan sandera.

Konflik di Gaza telah memakan korban jiwa dan melukai banyak orang, termasuk warga sipil yang tak berkepala surat. Dunia internasional terus mengupayakan solusi damai untuk mengakhiri konflik ini dan mencegah lebih banyak kekerasan serta kesengsaraan di antara kedua pihak yang terlibat.

Pemerintah Israel memberikan proposal kepada Hamas melalui mediator Qatar dan Mesir untuk menyepakati gencatan senjata di Gaza selama dua bulan ke depan. Ini dilakukan sebagai bagian dari perjanjian pembebasan semua sandera yang ditahan di Gaza.

Sebuah laporan dari situs berita AS, Axios, mengutip pejabat-pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa terdapat sebuah kesepakatan yang akan dilakukan dalam beberapa tahap. Hal ini dilaporkan oleh Al Arabiya dan AFP pada Selasa (23/1/2024).

Tahap pertama dari kesepakatan ini akan melibatkan pembebasan perempuan, laki-laki berusia di atas 60 tahun, dan mereka yang berada dalam kondisi medis kritis.

Tahap selanjutnya akan melibatkan pembebasan tentara perempuan, laki-laki muda sipil, tentara laki-laki, dan sandera yang tewas.

– AS-Inggris Kembali Melancarkan Serangan terhadap Houthi di Yaman, Targetnya Adalah Gudang Bawah Tanah

Pasukan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan baru terhadap target-target Houthi di Yaman. Serangan ini ditujukan pada lokasi penyimpanan bawah tanah milik Houthi serta kemampuan rudal dan pengintaian yang digunakan oleh kelompok yang didukung Iran.

Pemerintah Australia Mengumumkan Rencana Penutupan Pabrik Batubara Tua

Pemerintah Australia akhirnya mengumumkan rencana penutupan pabrik batubara tua yang telah menyebabkan polusi udara dan kerusakan lingkungan selama bertahun-tahun. Langkah ini diambil dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan beralih ke energi terbarukan. Rencana tersebut mendapatkan dukungan luas dari masyarakat dan organisasi lingkungan internasional.

READ  Langkah-langkah Pasang Baliho Caleg Pemilu 2024, Simak Penjelasannya!

Pemimpin Taliban Menghadiri Pertemuan dengan Pejabat Pemerintah Afghanistan

Pemimpin Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, menghadiri pertemuan dengan pejabat pemerintah Afghanistan untuk membahas kesepakatan damai. Ini adalah pertemuan tingkat tinggi pertama antara Taliban dan pemerintah Afghanistan sejak kepemimpinan baru di Kabul. Meskipun ada ketegangan, pertemuan ini diharapkan menghasilkan langkah-langkah menuju perdamaian yang berkelanjutan di negara tersebut.

Perang Dagang AS-China Meningkat Setelah Pelarangan Aplikasi TikTok

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memanas setelah AS melarang penggunaan aplikasi TikTok. Langkah ini diambil oleh pemerintahan Biden sebagai bagian dari kebijakan keras terhadap China. Pelarangan TikTok mengundang protes dari pengguna dan juga mendorong ketegangan hubungan antara kedua negara.

Selebriti Hollywood Menghiasi Pekan Mode Paris

Pekan mode Paris menjadi sorotan dunia dengan kehadiran selebriti Hollywood yang menyaksikan koleksi terbaru dari beberapa desainer ternama. Beberapa nama besar seperti Jennifer Lopez, Beyonce, dan Tom Cruise hadir dalam acara tersebut. Kolaborasi antara dunia mode dan industri hiburan semakin terlihat dengan hadirnya selebriti di acara fashion bergengsi ini.

Tim Penggali Menemukan Situs Peninggalan Kuno di Mesir

Tim penggali arkeologi menemukan situs peninggalan kuno di Mesir yang diyakini berusia ribuan tahun. Penemuan ini termasuk kuburan, artefak, dan struktur bangunan yang memberikan wawasan baru tentang peradaban kuno. Temuan ini menjadi tambahan berharga dalam memahami sejarah dan kebudayaan Mesir kuno.