Bus Masa Depan Ini Bakal Dilengserkan! Yuk Ikutan!

indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Transportasi umum memiliki peran penting dalam mengatasi kemacetan. Keberadaan bus umum yang mampu membawa hingga 1.400 penumpang dapat menjadi solusi efektif. Dengan adanya inovasi tersebut, kemacetan di jalanan dapat teratasi secara signifikan.

Ide ‘gila’ menciptakan bus raksasa ini pernah diusulkan oleh seorang pengusaha asal China yang dikenal sebagai ‘Transit Elevated Bus (TEB)’. Namun sayangnya, meskipun prototipe bus listrik raksasa ini telah diuji coba dan dianggap sebagai angkutan masa depan, namun produksi komersialnya tidak pernah terealisasi seperti yang telah dilaporkan sebelumnya.

Jika dilihat dari desain Transit Elevated Bus (TEB), bus listrik ini memiliki kemiripan dengan huruf ‘n’. Artinya, terdapat dua kaki bus yang berfungsi sebagai penyangga kendaraan di sisi kiri dan kanan. Selain itu, ruang kosong di bagian tengahnya diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan. Bus ini diklaim memiliki ketinggian sekitar 9 kaki dari permukaan tanah. Hal ini membuat mobil-mobil di jalan raya dapat bergerak bebas di bawah kabin bus ini, tanpa perlu menghindar saat bus tersebut melintas.

Mirip dengan bus konvensional, Transit Elevated Bus (TEB) dilengkapi dengan lampu depan dan belakang untuk memberi tahu kendaraan lain di jalan raya apakah bus akan berhenti. Dengan dimensi bodinya yang mencapai panjang 21 meter dan lebar 7 meter, bus ini mampu mengangkut hingga 1.400 penumpang sekaligus.

Kepala Teknisi Proyek Transit Elevated Bus (TEB), Song Youzhou mengatakan bus listrik ini dirancang untuk mengurangi kemacetan lalu lintas yang terkenal parah di kota-kota besar China, khususnya Shanghai dan Beijing. Sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia, maka mereka butuh solusi atas membludaknya kendaraan di jalan raya, dan mungkin Transit Elevated Bus (TEB) adalah salah satunya.

READ  Kiat Aman Mengikuti Bus AKAP dengan Kode Lampu Sein

Bus masa depan yang dapat menampung 1.400 orang sekaligus, foto: Pool (thesun.co.uk)

“Keuntungan terbesar dari bus ini adalah efisiensi ruang jalan yang tinggi,” ungkap Song Youzhou, kepala teknisi proyek, seperti yang dilaporkan Xinhua dan dikutip oleh The Sun UK dalam berita sebelumnya.

“Penemuan Transit Elevated Bus dinilai sebagai revolusi transportasi umum ramah lingkungan. Tidak ada lagi kemacetan lalu lintas,” tambahnya dalam situs resmi TEB Technology.

Bus revolusioner ini telah menjalani uji coba di Provinsi Hebei, wilayah utara China. Teknologi Bus Listrik Terangkai (TEB) ini diklaim mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 60 km/jam (37 mph).

Sebaliknya, beberapa pihak meragukan manfaat dari sistem Transporter Bus Ekstrim (TEB) ini. Shen Gang, seorang ahli transportasi dari Universitas Tongji Shanghai, mengungkapkan keraguannya. Baginya, TEB dianggap terlalu ekstrem dan berpotensi menciptakan kekacauan dalam lalu lintas. Pendekatan ini dianggap tidak rasional, bahkan dianggap dapat memperparah kemacetan yang ada.

Pernyataan Shen Gang menyoroti rencana bus yang ditinggikan. Menurutnya, gagasan tersebut hanya akan memperparah kemacetan dan tidak masuk akal.

Namun sangat disesalkan bus yang diklaim bakal menjadi bus di masa depan ini, sekarang hanya diabaikan dan terbengkalai di parkiran kota Qinhuangdao, China bagian utara. Proyek ini dihentikan pada tahun 2017 karena 32 orang pengembang-nya terlibat dugaan penggalangan dana ilegal.

Kehadiran bus masa depan yang mampu mengangkut 1.400 orang sekaligus tentu menjadi inovasi menarik dalam dunia transportasi. Dengan kapasitas yang besar, bus ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar Indonesia.

Kesimpulan

Bus masa depan yang mampu mengangkut hingga 1.400 penumpang sekaligus dengan desain inovatif Transit Elevated Bus (TEB) menawarkan solusi efektif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar. Meskipun pernah dianggap sebagai revolusi transportasi umum, produksi komersialnya terhenti dan proyek ini terbengkalai akibat masalah dugaan penggalangan dana ilegal. Meski kontroversi terkait keberlanjutan teknologi ini, konsep bus raksasa ini tetap menjadi potensi solusi untuk menangani kemacetan di masa depan.

READ  Airlangga Dapatkan Keluhan Penduduk Batu Cermin NTT Terkait Lahan Kering akibat Cuaca