indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berkeliling di Desa Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur. Ia membangunkan masyarakat di sana untuk menyongsong perubahan.
Pada suatu hari di Desa Dadaprejo, Cak Imin berjalan sambil membawa kentungan dari satu gang ke gang lainnya. Suara kentungan itu terdengar bergema, diiringi teriakan lantang “Tangi, Tangi, Tangi!”
Sebelumnya, Cak Imin terlihat begitu semangat saat berada di Desa Dadaprejo. Di Jawa Timur, arti tangi sendiri memiliki makna yaitu bangun. Maksudnya, Cak Imin ingin mengajak warga di sana untuk bangkit dan siap menghadapi kontestasi Pemilu 2024.
Pada saat patroli itu, Cak Imin tampak didampingi oleh sang istri, Rustini Murtadho, serta kedua anaknya. Mereka menunjukkan kesolidan dan komitmen yang tinggi untuk mendukung agenda perubahan yang diusung Cak Imin.
Tampak pula Waketum PKB Jazilul Fawaid, Hanif Dhakiri hingga Wabendum PKB Bambang Susanto. Cak Imin sesekali juga menyalami warga yang ada di lokasi.
“Tangi, Tangi, Tangi! Perubahan bakal datang, Tangi Tangi Tangi,” ujar Cak Imin sambil berjalan di tengah-tengah warga Desa Dadaprejo.
“Melalui kentungan ini, seluruh masyarakat Malang, Jawa Timur, dan seluruh bangsa Indonesia dibangkitkan untuk bersatu dan bergerak menuju perubahan,” ujar Cak Imin sambil memimpin jalannya menuju kebun anggrek di Gang Orchid.
Cak Imin berhenti sejenak di depan kebun anggrek dan mulai berbincang tentang pembudidayaan tanaman hias tersebut.
Dalam diskusi tersebut, Cak Imin menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat mencapai tingkat kesetaraan bahkan melebihi Thailand dalam hal ekspor tanaman anggrek. Menurutnya, regulasi terkait distribusi anggrek di Thaiand tidaklah rumit.
Kesimpulan
Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menggelar patroli di Desa Dadaprejo, Kota Batu, Jawa Timur dengan semangat untuk mengajak masyarakat menyongsong perubahan. Didampingi oleh keluarga dan petinggi PKB, Cak Imin menunjukkan komitmen tinggi untuk menyatukan dan menggerakkan masyarakat Indonesia menuju perubahan positif, sambil berdiskusi mengenai potensi ekspor tanaman anggrek yang menjadi harapannya untuk mencapai kesetaraan dengan Thailand.