indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Pemilihan umum 2024 kini telah memasuki tahap penghitungan suara atau rekapitulasi. Di Pulau Jawa, terdapat sepuluh caleg DPR RI perempuan yang berhasil meraih suara terbanyak berdasarkan real count KPU.
Di laman resmi pemilu2024.kpu.go.id, pada Selasa (27/2/2024) pukul 12.15 WIB, data menunjukkan bahwa total suara yang telah masuk mencapai 525.552 dari 823.236 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia, atau sebesar 64,96%.
Hasil yang diperlihatkan oleh KPU ini bukan merupakan hasil akhir dari Pemilu 2024. KPU menjelaskan bahwa publikasi form model C/D hasil tersebut merupakan hasil dari penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk mempermudah akses informasi bagi publik.
KPU juga telah mengkonfirmasi bahwa penghitungan suara dilakukan oleh KPPS, hasilnya direkapitulasi, dan pemungutan suara yang akhir serta penetapan hasil pemilu berlangsung melalui rapat pleno terbuka yang dihadiri oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Berikut adalah daftar caleg DPR perempuan dengan suara terbanyak di Pulau Jawa berdasarkan perhitungan real count KPU sebesar 64,96%:
1. Puan Maharani, PDIP, Dapil V Jawa Tengah: 187.929
2. Anggia Erma Rini, PKB, Dapil VI Jawa Timur: 120.123
3. My Esti Wijayati, PDIP, Dapil DI Yogyakarta: 119.590
4. Novita Wijayanti, Gerindra, Dapil VIII Jawa Tengah: 115.214
5. Meitri Citra Wardani, PKS, Dapil VIII Jawa Timur: 96.041
6. Shanty Alda Nathalia, PDIP, Dapil IX Jawa Tengah: 94.073
7. Amelia Anggraini, Nasdem, Dapil VII Jawa Tengah: 92.433
8. Atalia Praratya, Golkar, Dapil I Jawa Barat: 86.570
9. Vita Ervina, PDIP, Dapil VI Jawa Tengah: 84.163
10. Nihayatul Wafiroh, PKB, Dapil III Jawa Timur: 82.766
Kesimpulan
Meskipun masih dalam tahap penghitungan suara, caleg perempuan di Pulau Jawa seperti Puan Maharani, Novita Wijayanti, dan Atalia Praratya berhasil menonjol dengan meraih suara tertinggi dalam Pemilu 2024. Dengan real count KPU mencapai 64,96%, mereka membuktikan keseriusan dan dukungan masyarakat terhadap perwakilan wanita dalam DPR RI.