indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – China terus mengembangkan proyek kereta cepat, salah satunya T-Flight. Kereta tersebut diklaim dapat melaju dengan kecepatan yang melebihi pesawat.
Sebagai upaya untuk terus memperkuat sektor transportasi, China melakukan uji coba kereta berkecepatan tinggi yang mencapai 387 miles per hour (mph) di jalur uji, sekitar 622 kilometer per jam. Informasi ini diungkapkan oleh Metro UK pada Senin (4/3/2024).
Catatan tersebut melampaui rekor kecepatan kereta MLX01 Maglev Jepang yang mencapai 361 mph. Sejauh ini, Maglev dikenal sebagai kereta tercepat di dunia.
Para insinyur China tidak hanya berhenti di situ. Mereka memproyeksikan bahwa kecepatan kereta T-Flight bisa mencapai 2.000 km per jam atau setara dengan 1.243 mph ketika sudah dipasarkan. Angka tersebut jauh melampaui kecepatan suara dan dua kali lipat lebih cepat daripada Boeing 737.
T-Flight akan memanfaatkan teknologi levitasi magnetik (maglev) untuk menggantikan penggunaan roda konvensional. Dengan sistem ini, magnet akan mengangkat gerbong kereta di bantalan rel sehingga kereta dapat meluncur dengan lebih lancar dan cepat.
Konsep ini pertama kali muncul dari gagasan Robert Goddard, seorang insinyur AS, pada tahun 1910. Ketertarikan terhadap ide tersebut kemudian kembali mencuat setelah miliarder Elon Musk menerbitkan buku putih mengenai hal tersebut pada tahun 2013.
T-Flight telah dikembangkan oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC). Ini adalah kereta super cepat yang dirancang untuk menjadi bagian dari sistem kereta hyperloop yang memungkinkan transportasi cepat dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Jika prediksi insinyur tersebut tepat, kereta T-Flight akan mampu menempuh perjalanan dari Wuhan ke Beijing hanya dalam waktu 30 menit. Saat ini, perjalanan tersebut memakan waktu 4 jam jika menggunakan kereta cepat.
Adapun pengujian dilakukan di jalur selebar 1,2 mil (2 kilometer). Pada tahap pengujian kedua, jalur tersebut akan diperpanjang hingga 60 km agar kereta memiliki kemampuan mencapai kecepatan mencengangkan, yakni 621 mph.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi terus maju pesat di China, dengan beberapa aspek proyek ini masih menjadi misteri. Setiap langkah adalah tantangan, ini merupakan sistem yang sangat kompleks,” kata Mao Kai, kepala desainer proyek tersebut.
Kesimpulan
China menantang batas kecepatan transportasi dengan pengembangan kereta super cepat T-Flight yang menggunakan teknologi levitasi magnetik. Melampaui rekor kecepatan kereta Maglev Jepang, T-Flight diharapkan dapat mencapai kecepatan luar biasa yang bahkan melebihi pesawat. Dengan potensi perjalanan dari Wuhan ke Beijing dalam waktu hanya 30 menit, proyek ini menandai kemajuan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi transportasi China.