Fakta-Fakta Hujan Es di Sidoarjo: Dampak dan Penjelasan BMKG

indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Fenomena hujan es terjadi di beberapa kawasan di Sidoarjo, Jawa Timur selama beberapa menit. Sebelum peristiwa tersebut, terjadi hujan deras disertai angin kencang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memberikan penjelasan terkait fenomena hujan es di Sidoarjo tersebut. Menurut BMKG Juanda, hujan es yang terjadi di Sidoarjo merupakan peristiwa langka yang menimbulkan dampak signifikan. Para ahli BMKG menyatakan bahwa fenomena tersebut tidak terlepas dari perubahan cuaca ekstrem yang sedang terjadi dalam skala global.

1. Lokasi Hujan Es di Sidoarjo

Hujan es terjadi di Perum Pondok Jati, Taman Pinang, dan Jalan Gajah Kelurahan Magersari, Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (26/2/2024). Sebelum hujan es, sempat terjadi hujan deras disertai angin kencang, hingga mendung gelap di langit Sidoarjo.

“Tadi sebelum hujan, mendung gelap sekali,” kata Catur, warga Gajah Magersari RT 18 RW 6, seperti dilansir detikJatim, Senin (26/2/2024).

Hujan es di Sidoarjo. (Foto: Gancar Wicaksono/CNN Indonesia)

2. Hujan Es Terjadi Selama 10 Menit

Hujan es melanda beberapa kawasan di Sidoarjo, Jawa Timur. Catur, warga Gajah Magersari mengatakan hujan es terjadi selama 10 menit.

Pagi tadi, warga Sidoarjo dikejutkan dengan kejadian langka, hujan es. “Barusan terjadi hujan es, sekitar 10 menit. Suaranya klotak-klotak,” ujar Catur yang mengalami langsung kejadian tersebut.

3. Dampak Hujan Es di Sidoarjo

Hujan disertai angin kencang di Sidoarjo menyebabkan 10 bidang kaca di sisi luar gedung Lippo Plaza Sidoarjo pecah. Kaca tersebut pecah menjadi pecahan kecil dan menyebar di halaman mal.

READ  Wanita Tunawisma Ditemukan Meninggal dalam Kontainer di Pelabuhan Priok

Direktur Mall Lippo Sidoarjo Erick Richardo menjelaskan bahwa 10 bidang kaca berukuran besar yang diletakkan di bagian luar sisi samping gedung mal pecah akibat hujan es yang melanda daerah tersebut.

“Ada 10 kaca fasad milik mall Lippo Sidoarjo yang pecah sekitar jam 3 sore tadi. Saat ini pecahan kaca tersebut sudah dibersihkan,” kata Erick.

Meskipun kerugian materiil akibat kerusakan fasad, Erick mengungkapkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terkait hujan es yang jarang terjadi di wilayah Sidoarjo.”

Pasca hujan es di Sidoarjo yang juga disertai angin kencang, sekitar 10 bidang kaca dilaporkan pecah akibat kejadian tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kerugian material yang cukup signifikan bagi warga sekitar.

Pasca hujan es yang melanda Sidoarjo, warga sekitar Mall Lippo Plasa dihebohkan dengan pecahnya kaca fasad kompleks perbelanjaan tersebut. “Iya betul, kaca fasad Mall Lippo Plasa ini pecah dampak dari hujan es tadi sekitar jam 3 sore,” ungkap Erick, seorang saksi mata.

Erick menambahkan bahwa pihak manajemen Mall Lippo segera mengambil tindakan cepat untuk memperbaiki fasad kaca yang pecah demi keamanan para pengunjung mal.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Memastikan keamanan pengunjung adalah prioritas utama kami. Seiring dengan insiden ini, kami segera membersihkan kaca pecah dan memasang kaca tambahan di lantai tiga,” ungkapnya.

4. Penjelasan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menjelaskan bahwa hujan es di Sidoarjo terjadi karena adanya awan cumulonimbus yang mempengaruhi pembentukan kristal-kristal es. Berdasarkan analisis BMKG, saat hujan turun kemarin sore, ketinggian awan cumulonimbus mencapai lebih dari 8 Km.

READ  Analisis BMKG: Gempa M 7,1 di Perbatasan China Tidak Berdampak di Indonesia

Pada saat kejadian hujan es di Sidoarjo, menurut Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, analisa radar BMKG Juanda menunjukkan bahwa ketinggian awan CB atau cumulonimbus mencapai lebih dari 8 km. Awan CB yang menjulang tinggi ini memungkinkan terbentuknya kristal-kristal es di puncak awan yang kemudian dapat turun menjadi hujan es.

Selain itu, Jawa Timur hingga saat ini juga masih dalam fase puncak musim hujan. Hal ini memungkinkan terjadinya curah hujan dengan intensitas tinggi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan es di beberapa wilayah.

Saat ini, Jawa Timur dan sekitarnya masih berada dalam puncak musim hujan. Fase peralihan atau pancaroba diperkirakan akan memasuki wilayah Jawa Timur pada Maret-April 2024,” ungkap Taufiq.

Kesimpulan

Fenomena hujan es yang langka terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur, disertai dengan hujan deras dan angin kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan hasil dari perubahan cuaca ekstrem global. Lokasi hujan es terjadi di beberapa kawasan seperti Perum Pondok Jati dan Taman Pinang, menyebabkan kerusakan pada kaca mall tanpa menimbulkan korban jiwa. BMKG Juanda menjelaskan bahwa awan cumulonimbus yang tinggi mempengaruhi pembentukan kristal-kristal es, dengan prediksi cuaca yang masih dalam puncak musim hujan di Jawa Timur. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan es di wilayah tersebut.