Au-Prince –
indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Pemimpin geng kriminal Haiti, Jimmy Cherizier yang dikenal dengan julukan Barbecue, secara terang-terangan menantang Perdana Menteri Ariel Henry. Cherizier dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan berhenti berupaya untuk menggulingkan PM Henry dari jabatannya.
Dalam keterangan yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu (2/3/2023), Cherizier menantang Perdana Menteri Ariel Henry di tengah gejolak yang terus meningkat, terutama di beberapa wilayah ibu kota Port-au-Prince.
Terdengar tembakan senjata berat dan terjadi gangguan lalu lintas di beberapa wilayah ibu kota Haiti. Situasi ini membuat lebih banyak orang meninggalkan rumah mereka yang berada di sekitar lokasi pertempuran. Di jalanan, terlihat bus-bus hangus tergeletak dan barikade-barikade yang dibakar menyebarkan asap pekat ke udara.
“Pertempuran akan berlangsung selama yang diperlukan. Kami memutuskan untuk terus melawan Ariel Henry. Mohon untuk menjaga anak-anak tetap di rumah agar tidak terluka,” ucap Cherizier dalam konferensi pers.
Cherizier, mantan polisi yang kini memimpin aliansi geng kriminal, menjadi sosok yang memicu kerusuhan di Haiti. Aksinya memblokir terminal minyak terbesar di negara itu pada tahun 2022 lalu telah menimbulkan gangguan serius. Cherizier telah dikenai sanksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) sebagai konsekuensi dari tindakannya.
Hingga Jumat (1/3) tengah malam, sejumlah laporan menyebut pria-pria bersenjata berusaha mengambil-alih pelabuhan peti kemas utama di Port-au-Prince. Pada saat yang sama, geng-geng kriminal mengancam akan menyerang lebih banyak kantor polisi setempat.
Situasi semakin tegang karena PM Ariel Henry secara terang-terangan ditantang oleh bos geng kriminal terkait penanganan keamanan di negara yang sedang dilanda krisis ini.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan-laporan tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Di sisi lain, sebua video yang viral di media sosial menampilkan dua polisi tewas, dengan pemimpin serikat kepolisian SYNAPOHA Lionel Lazare menyebut kepada Reuters bahwa insiden tersebut merupakan pembunuhan beberapa di antara empat polisi yang meninggal pada Kamis (29/2) waktu setempat.
Di tengah kerusuhan yang melanda Haiti, kelompok anggota serikat kepolisian lainnya, SPNH, mengadakan pertemuan di luar markas pasukan kepolisian. Mereka menyerukan agar jenazah polisi yang tewas segera dipulangkan.
Kantor PM Henry, dalam pernyataannya, mengungkapkan rasa kemarahan mereka terhadap tindak kekerasan dan teror yang dilakukan oleh para bandit bersenjata.
Kantor kepresidenan Haiti mengecam keras tindakan kekerasan yang meresahkan masyarakat. Kepala polisi Haiti, Frantz Elbe, mengatakan, “Kami bersama aparat keamanan akan bekerja sama untuk menghadapi ancaman keamanan ini, tidak ada tempat bagi kejahatan di Haiti.”
Pernyataan ini muncul setelah PM Ariel Henry secara terbuka ditantang oleh bos geng kriminal untuk menunjukkan keberanian dan kemampuannya dalam mengendalikan situasi yang semakin meruncing.
Sementara itu, kantor kepresidenan Haiti juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang terdampak konflik tersebut. Pemerintah Haiti menegaskan komitmennya untuk terus berusaha menyelesaikan konflik yang tengah terjadi di negara tersebut demi keamanan dan stabilitas masyarakatnya.
Peristiwa kerusuhan kembali melanda Haiti setelah Prime Minister Ariel Henry dihadapkan pada tantangan berat dari bos geng kriminal. PM Henry sendiri mengambil alih kepemimpinan Haiti setelah pembunuhan Presiden sebelumnya, Jovenel Moise, pada tahun 2021.
Haiti yang terakhir kali menggelar pemilu pada tahun 2016 kini berada dalam kondisi genting. Selain memastikan kelancaran transisi kekuasaan, pemerintah Haiti juga berupaya keras untuk menjaga keamanan dan stabilitas negara guna mengamankan jalur bantuan kemanusiaan bagi masyarakatnya.
Situasi di Haiti semakin tegang ketika PM Ariel Henry dihadapkan pada tantangan dari bos geng kriminal setempat. PBB juga memperkirakan bahwa sekitar 300.000 warga Haiti telah terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kerusuhan yang terus berlangsung.
Kesimpulan
Sebuah gejolak keamanan yang meningkat di Haiti dikaitkan dengan tantangan terbuka yang dilayangkan oleh pemimpin geng kriminal, Jimmy Cherizier, terhadap Perdana Menteri Ariel Henry. Situasi semakin memanas dengan aksi kekerasan dan ancaman yang meresahkan masyarakat, memicu ketegangan di negara yang telah dilanda krisis. Pemerintah Haiti dan aparat keamanan berkomitmen untuk menangani konflik dan menjaga stabilitas demi keamanan rakyat, sementara ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat kerusuhan yang terus berlangsung.