indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Para pedagang di pasar telah melaporkan bahwa harga beras mulai menurun. Dalam satu minggu terakhir, harga beras dilaporkan turun sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg).
Dari hasil penelusuran, salah satunya di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, harga beras medium saat ini berada di kisaran Rp 14.000/kg, mengalami penurunan dari minggu sebelumnya yang mencapai Rp 15.000/kg. Terdapat juga beras medium dengan kualitas lebih baik yang saat ini dijual seharga Rp 15.000/kg dari sebelumnya Rp 16.000/kg.
Pedagang beras bernama Wawan mengungkapkan, “Beras mengalami penurunan harga, namun perlu diingat bahwa ada perbedaan kualitas. Ada beras medium dengan kualitas di atas yang sekarang dijual mulai dari Rp 16.000/kg hingga Rp 15.000/kg. Kemudian, ada beras yang sebelumnya di harga Rp 15.000/kg, kini turun menjadi Rp 14.000/kg,” ujar Wawan saat berbincang di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, pada Kamis (7/3/2024).
Menurut penuturan Wawan, beras medium dengan harga Rp 14.000/kg menjadi yang paling diminati saat ini. Meskipun demikian, Wawan menegaskan bahwa angka tersebut masih jauh dari harga normal sebelumnya yang berkisar antara Rp 9.000-10.000/kg.
Di sisi lain, Ahmad mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi kenaikan harga beras yang bisa terjadi seiring dengan tingginya permintaan serta belum dimulainya panen raya.
Seminggu lalu sudah mulai turun, namun sejatinya ini masih sebelum panen, biasanya habis lebaran (panen). Saat bulan puasa, harganya cenderung naik karena permintaan yang semakin tinggi, terutama di pertengahan bulan. “Iya, setelah lebaran harganya turun karena permintaan sudah mulai menurun,” jelas narasumber.
Ditemui di lokasi yang sama, pedagang beras lainnya bernama Khairul Umam juga mengatakan hal senada bahwa harga beras sudah turun Rp 1.000/kg selama sepekan ini.
“Kalau medium ada yang Rp 15.000/kg, sudah turun menjadi Rp 14.000/kg. Sedangkan untuk beras premium, harganya sudah turun dari Rp 18.000/kg menjadi Rp 17.000/kg. Penurunan ini sudah terjadi selama seminggu terakhir, tepatnya 10 hari,” jelas narasumber dalam percakapannya.
Tanggapan Bulog
Menyikapi hal tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi meyakini harga beras akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya stok dari panen raya yang akan berlangsung saat Ramadan tiba.
“Saya optimis bahwa pasokan beras dari panen akan terus bertambah,” ujar salah seorang petani kepada kami.
Badan Pusat Statistik (BPS) melalui data Survei Kerangka Sampel Area (KSA) menyebutkan bahwa diperkirakan akan terjadi panen beras sebanyak 3,5 juta ton pada Maret 2024. Jumlah ini melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat yang hanya sekitar 2,5 juta ton per bulan.
Menurutnya, saat ini harga beras juga telah turun sebesar Rp 1.000-1.500 per kilogram (kg) di tingkat grosir. Penurunan ini terjadi seminggu sebelum Ramadan, seiring masuknya pasokan beras dari berbagai sentra produksi.
“Harga di grosir sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan sekitar Rp 1000-1500/kg, pasokan beras dari daerah produksi juga semakin melimpah. Saat ini (minggu ini) kita sudah memasuki periode HBKN (seminggu sebelum Ramadhan) dan harga beras masih terus menurun,” ungkapnya.
Kesimpulan
Meskipun harga beras mengalami penurunan di pasar dan di tingkat grosir menjelang bulan Ramadan, namun harga masih tergolong mahal dibandingkan dengan sebelumnya. Para pedagang menyoroti perbedaan kualitas beras yang memengaruhi harga. Seiring dengan meningkatnya pasokan dari panen raya yang diprediksi akan terjadi saat Ramadan tiba, diharapkan harga beras dapat turun lebih lanjut. Harapan ini didukung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat bahwa stok beras diperkirakan akan melampaui kebutuhan konsumsi masyarakat.