Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi, Inilah Penyebabnya yang Mengejutkan!

indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Harga emas mencatatkan level tertinggi pada hari Rabu lalu seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Harga emas di pasar spot melonjak 0,8% menjadi US$ 2.145 per ounce (sekitar 28 gram) atau sekitar Rp 33.462.000 per ounce.

Harga emas baru-baru ini mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa, mencapai level US$ 2.152 atau sekitar Rp 33.571.200 per ounce pada awal sesi perdagangan.

Harga emas berjangka AS juga mengalami kenaikan, ditutup 0,8% lebih tinggi di level US$ 2.158.2.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (7/3/2024), harga emas terus merangkak naik berkat pelemahan dolar AS. Ketua The Fed, Jerome Powell, bahkan mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada akhir tahun 2024.

“Emas kemungkinan akan terdongkrak lebih tinggi karena sentimen bullish masih dominan. Namun, emas batangan mungkin memerlukan sedikit waktu untuk mencerna pernyataan Powell, serta melihat laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat,” kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York.

Emas sempat terpuruk ketika tingginya suku bunga AS meningkatkan imbal hasil aset pesaingnya seperti obligasi dan dolar. Hal ini membuat harga emas batangan menjadi lebih mahal di luar negeri.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, harga emas kembali menguat dan bahkan mencatatkan rekor tertinggi. Penasaran apa yang menjadi penyebabnya?

Para trader melihat potensi menurunnya suku bunga The Fed di bulan Juni sebesar 70%. London Bullion Market Association menyebut Patokan harga emas London mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.142.85 per troy ounce pada lelang sore.

Hal ini membuat para investor semakin tertarik untuk berinvestasi dalam emas sebagai salah satu safe haven di tengah ketidakpastian pasar. Mereka berharap bisa mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dengan kenaikan harga emas yang signifikan.

READ  Rekor Terbaru! Kisaran Penjualan Emas 1 Gram dari Masa ke Masa

Di sisi lain, harga platinum juga mengalami kenaikan sebesar 3% menjadi US$ 906,70 per ounce, sementara paladium melonjak hampir 10% menjadi US$ 1.035,83.

Kesimpulan

Harga emas mencapai rekor tertinggi di 2.152 USD per ounce seiring dengan pelonggaran kebijakan moneter AS yang memicu pelemahan dolar AS. Potensi penurunan suku bunga The Fed serta ketidakpastian pasar membuat investasi emas semakin diminati sebagai safe haven, menjadikan harga emas terus menguat dan menarik minat investor.