indotim.net (Minggu, 14 Januari 2024) – Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki, menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang ‘estafet kepemimpinan’. Adhiya menyebut bahwa pernyataan Jenderal Sigit tersebut bertujuan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif.
“Tidak ada yang salah dengan pernyataan Pak Kapolri. Bagi saya, hal itu dimaksudkan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif. Serta agar masyarakat fokus pada pembangunan kemajuan Indonesia,” kata Adhiya dalam keterangan pers tertulis, Minggu (14/1/2023).
Adhiya menyampaikan pandangan bahwa pernyataan Jenderal Sigit mencakup segala masalah yang berhubungan dengan bangsa dan negara. Adhiya mencurigai adanya pihak yang sengaja mencoba mengarahkan opini bahwa Polri tidak netral.
“Ada oknum yang dengan sengaja menggiring opini bahwa Polri tidak netral, dengan cara menafsirkan hal tersebut,” ungkap salah satu perwakilan HMI Jabodetabeka.
Lebih lanjut, Adhiya menjelaskan bahwa dalam konteks kepemimpinan, pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkelanjutan. Menurutnya, tidak mungkin memulai pembangunan negara dari awal setiap lima tahun.
“Dalam konteks organisasi juga sama. Estafet kepemimpinan harus dilanjutkan. Yang baik dilanjutkan, yang buruk diperbaiki. Di mana pun itu pasti begitu,” tegasnya.
HMI Jabodetabeka menyampaikan pandangannya terkait pernyataan Kapolri Jenderal Sigit. Menurut Adhiya, tidak ada unsur politis dalam pernyataan tersebut. Yang diungkapkan oleh Jenderal Sigit adalah upaya untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan mencegah perpecahan di antara sesama anak bangsa.
“Saya tidak melihat unsur politis dari pernyataan tersebut,” ungkapnya.
Penjelasan Polri
Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan maksud pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait estafet kepemimpinan yang disampaikan pada acara Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Trunoyudo menyampaikan, secara keseluruhan, Kapolri memberikan pesan kesatuan dalam keberagaman hingga cooling system.
“Kami ingin menyampaikan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Perayaan dan Ibadah Natal 2023. Seluruh video acara tersebut dapat dilihat secara lengkap di mana Bapak Kapolri menyampaikan pesan-pesan terkait persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, serta sistem pendinginan,” ujar Trunoyudo dalam keterangan resminya di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta Selatan, pada Jumat (12/1).
Trunoyudo menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ‘estafet kepemimpinan’ adalah kelangsungan dari Presiden RI pertama, Ir. Sukarno, hingga era Presiden ketujuh, Joko Widodo. Menurutnya, pentingnya adanya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap kepemimpinan.
“Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama Ir Sukarno sampai Presiden ke-7 Ir Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain. Estafet kepemimpinan juga tentu harus dilanjutkan siapa pun calon pemimpin baru dan apa pun program yang dibawanya,” ujarnya.
Menurut Trunoyudo, netralitas institusi Polri dalam Pemilu 2024 telah dipastikan. Ia juga menyatakan bahwa Kapolri telah menginstruksikan semua anggota Polri terkait netralitas tersebut.
“Kapolri telah memberikan instruksi kepada seluruh jajaran Polri untuk tetap menjaga netralitas Polri sesuai dengan amanah UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2,” ucapnya.
Trunoyudo memastikan bahwa Polri berkomitmen untuk mewujudkan pemilu yang damai demi persatuan dan kesatuan bangsa. “Tentunya Polri komitmen dalam menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini, sehingga dapat tercipta pemilu yang aman dan damai, yang pada akhirnya juga akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” lanjutnya.
Kesimpulan
Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten, M Adhiya Muzakki, menyatakan tidak ada yang salah dengan pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tentang ‘estafet kepemimpinan’. Adhiya berpendapat bahwa pernyataan tersebut bertujuan untuk menciptakan situasi yang damai, aman, dan kondusif, serta untuk mengarahkan fokus masyarakat pada pembangunan kemajuan Indonesia. Adhiya juga menyampaikan pandangannya bahwa pernyataan Jenderal Sigit mencakup segala masalah yang berhubungan dengan bangsa dan negara, dan bahwa tidak ada unsur politis dalam pernyataan tersebut. Karo Penmas Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko juga menjelaskan bahwa maksud pernyataan Kapolri adalah pentingnya adanya program pembangunan yang berkelanjutan di setiap kepemimpinan, dan bahwa netralitas institusi Polri dalam Pemilu 2024 telah dipastikan. Polri berkomitmen untuk menjaga keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024 demi persatuan dan kesatuan bangsa.