indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Dunia sedang dilanda kekhawatiran atas insiden tragis yang terjadi di Jalur Gaza hari ini. Ribuan warga Palestina antre untuk menerima bantuan kemanusiaan. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen solidaritas berubah menjadi pemandangan horor ketika pasukan Israel menembaki mereka tanpa belas kasihan.
Anda tengah mendapatkan informasi terbaru melalui laporan Dunia Hari Ini edisi Jumat, 1 Maret 2024 yang mengupas peristiwa terkini selama 24 jam terakhir.
Laporan utama kami hadirkan dari Israel
Situasi di Gaza semakin mencekam setelah pasukan Israel membuka tembakan terhadap ratusan warga Palestina yang sedang antre untuk menerima bantuan kemanusiaan. Insiden tragis ini terjadi di perbatasan Gaza-Israel yang sudah lama rawan konflik.
Israel Dituduh Menembak Warga yang Menunggu Bantuan
Informasi dari pihak otoritas di Gaza mengungkapkan bahwa pasukan Israel diduga menembaki orang-orang Palestina yang sedang menunggu bantuan di dekat Kota Gaza. Insiden ini menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai ratusan lainnya.
Israel mengklaim tentara mereka menembak sejumlah warga Palestina yang dianggap sebagai ancaman di tengah kerumunan.
Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras tindakan pembantaian yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap orang-orang yang sedang menunggu truk bantuan di Nabulsi. Abbas mengecam kebrutalan yang terus dilakukan terhadap warga Palestina yang hanya berusaha untuk bertahan hidup.
Dalam pernyataannya, Hamas mengingatkan bahwa insiden tersebut berpotensi menghambat kesepakatan untuk mencapai gencatan senjata serta pembebasan sandera.
Gugatan Syarat Ambang Batas Empat Persen Dikabulkan oleh MK
Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan untuk mengabulkan sebagian gugatan terkait ambang batas parlemen sebesar 4 persen terhadap pasal 414 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Pada saat yang sama, di tengah ketegangan yang semakin memuncak, Israel meluncurkan serangan udara yang menargetkan jalur gas dan jaringan listrik Gaza, menimbulkan kerusakan yang luas di kawasan tersebut.
Korban berjatuhan, termasuk warga sipil yang sedang antre di tempat penyaluran bantuan kemanusiaan. Situasi ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah memprihatinkan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sidang yang digelar pada Selasa (20/10) menolak judicial review pasal UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk diuji materi. Putusan MK tersebut memutuskan menolak permohonan uji materi. “Kami mengapresiasi putusan MK ini … selama ini angka PT ditetapkan oleh pembentuk UU tapi tidak pernah ada alasan yang rasional dalam menentukan angka tersebut,” kata Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Agustyati.
Khoirunnisa menilai ambang batas parlemen sebesar empat persen bukanlah upaya untuk menyederhanakan partai-partai politik, melainkan dapat mengakibatkan suara rakyat menjadi tidak terdengar pada saat pemilihan legislatif.
Namun, meskipun demikian, pihak terkait menegaskan bahwa tujuan utama mereka bukan untuk menghapus ambang batas parlemen, melainkan agar ambang batas tersebut dihitung secara rasional.
Thailand Melarang Ganja untuk Rekreasi
Thailand mengumumkan rencana melarang penggunaan ganja untuk keperluan rekreasi pada akhir tahun ini. Meskipun demikian, pemerintah tetap akan memberikan izin penggunaan ganja untuk kepentingan medis.
Keputusan ini diambil setelah Thailand menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan penggunaan obat-obatan pada tahun 2018 dan penggunaan untuk tujuan rekreasional pada tahun 2022.
Menteri Kesehatan Cholnan Srikaew mengungkapkan bahwa nantinya rancangan undang-undang tersebut akan diajukan ke kabinet untuk disetujui pada bulan depan. Kemudian, rencananya akan dibawa ke parlemen untuk disahkan sebelum akhir tahun ini.
“Tanpa regulasi yang jelas terkait ganja, substansi tersebut berpotensi disalahgunakan,” ungkap Cholnan.
Amerika Curigai Kendaraan Pintar Rakitan China
Departemen Perdagangan Amerika sedang memeriksa apakah kendaraan pintar rakitan China dapat mengumpulkan data sensitif tentang warganya dan infrastruktur Amerika, lalu mengirimkan data tersebut kembali ke China.
Masalah konflik di Timur Tengah semakin memanas ketika Israel menembak ratusan warga Palestina yang sedang antre bantuan. Kejadian ini menjadi perhatian dunia internasional dan mendapat kecaman keras dari berbagai negara.
“Kesepakatan perdagangan dengan China dapat berdampak pada keamanan nasional Amerika,” tegas Presiden Amerika, Joe Biden, menanggapi hubungan dagang yang semakin rumit antara dua negara adidaya tersebut.
“Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi dalam pantauan saya.”
Teriakan itu terdengar jelas di antara kerumunan yang panik.
Pejabat Gedung Putih mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui tindakan apa yang mungkin diambil.
Meskipun demikian, tekanan dari berbagai negara terus meningkat agar Israel bertanggung jawab atas insiden tragis ini.
Belum ada keputusan resmi terkait potensi larangan atau pembatasan kendaraan China yang terhubung secara teknologi.