Kemendikbudristek Ingin Genjot Pemenuhan Dosen S3, Ini Rinciannya

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) akan segera memperkenalkan program percepatan pemenuhan dosen S3 pada tahun 2024. Program ini merupakan hasil kerjasama antara beberapa unit di bawah naungan Kemendikbudristek, antara lain BPPT, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.

Target dari rencana ini adalah untuk mencapai 20% densitas S3 di Indonesia. Pada tahun 2030, diperkirakan dibutuhkan sekitar 75 ribu dosen S3, baik di lingkungan perguruan tinggi akademik maupun vokasi.

“BPPT memiliki skema beasiswa untuk calon dosen S2 dan S3 serta penerima Beasiswa Indonesia Maju, calon guru SMK, dan pelaku budaya. Namun, jika bergantung pada skema reguler tersebut, kekurangan dosen S3 di tahun 2030 akan terjadi. Oleh karena itu, diperlukan langkah percepatan,” ungkap Kepala BPPT, Anton Rahmadi beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari laman Puslapdik Kemendikbudristek.

Skema Percepatan Pemenuhan Dosen

Anton menjelaskan bahwa program percepatan pemenuhan dosen akan dilaksanakan melalui sejumlah skema. Skema pertama adalah rekrutmen dosen melalui PPPK dan PNS yang baru bekerja lebih dari setahun namun bercita-cita untuk menjadi dosen. Sementara itu, untuk skema yang kedua, PNS diberi kesempatan untuk mulai mencari program studi dan kemudian mengajukan permohonan tugas belajar.

Di samping itu, pemerintah juga mendirikan Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang dikelola oleh Ditjen Diktiristek. Sebagai bagian dari PMDSU, BPPT Puslapdik menargetkan kandidat dosen untuk mempercepat studi S2-S3 di luar negeri yang berasal dari lulusan S1 dengan IPK 3,5 atau predikat cum laude. Mereka diwajibkan untuk kembali ke instansi asal setelah menyelesaikan studi di luar negeri.

READ  Teliti dan Inspiratif: Perjalanan Lettu Jeki, Doktor Fisika Pertama di TNI AD

Mahasiswa yang mengikuti Program Magister Doktor S3 Luar Negeri (PMDSU) akan diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S2 langsung ke jenjang S3 di luar negeri.

Menyusul jumlah dosen bergelar S3 yang masih defisit 3 persen, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berencana untuk meluncurkan program percepatan gelar di luar negeri. Total jumlah dosen yang memiliki gelar S3 diharapkan mencapai 20 persen untuk memenuhi tuntutan nasional. Saat ini, persesjen terkait hal ini sedang dalam tahap perancangan,” ungkap Anton saat dimintai keterangan.

Pada Program Magister Doktor Spesialisasi Unggulan (PMDSU) khusus ke luar negeri, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Puslapdik) bertanggung jawab menentukan universitas tujuan para dosen dan memastikan pemilihan universitas yang terbaik. Saat ini, BPPT Puslapdik telah siap menjalin kerja sama dengan Nanyang Technological University (NTU) di Singapura.

Kesimpulan

Program percepatan pemenuhan dosen S3 yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui BPPT bertujuan untuk mencapai 20% densitas dosen S3 di Indonesia pada tahun 2030. Melalui skema rekrutmen dosen, program magister menuju doktor, serta kerja sama dengan universitas luar negeri seperti Nanyang Technological University di Singapura, diharapkan kekurangan dosen S3 dapat teratasi dan memenuhi kebutuhan pendidikan baik di lingkungan akademik maupun vokasi.