indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Kita hidup bersama dengan berbagai makhluk hidup lainnya seperti hewan, bakteri, virus, dan jamur. Namun, tahukah kamu bahwa jumlah makhluk hidup yang ada begitu banyak sehingga seringkali membuat kita bingung? Oleh karena itu, penting untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup guna memudahkan kita memahami setiap jenis makhluk hidup.
Pada artikel ini akan dijelaskan secara lengkap tentang pengertian, sistem, dan tujuan klasifikasi makhluk hidup, jadi simak terus, ya!
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup
Dikutip dari buku Klasifikasi Makhluk Hidup oleh Aulia Oktasesaria, dkk, klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. Dalam ilmu biologi, klasifikasi makhluk hidup sering disebut taksonomi.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu taxis yang memiliki arti pengaturan, sedangkan nomos yang berarti pengetahuan, sehingga taksonomi adalah sistem klasifikasi atau pengelompokan.
Klasifikasi makhluk hidup diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Konsep ini pertama kali diperkenalkan olehnya dengan prinsip klasifikasi berdasarkan persamaan ciri dan pemberian nama menggunakan sistem tata nama ganda.
Berikut ini adalah peraturan mengenai cara pengelompokan dengan sistem tata nama ganda yang dikemukakan oleh Carolus Linnaeus:
• Nama spesies terdiri dari dua kata, di mana kata pertama melambangkan genus dan kata kedua sebagai penunjuk spesies.
• Kata pertama dimulai dengan huruf kapital sementara kata kedua dimulai dengan huruf kecil.
• Biasanya menggunakan bahasa Latin atau ilmiah, yang ditebalkan atau digarisbawahi secara terpisah.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Tujuan utama dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari berbagai jenis makhluk hidup.
Selain itu, terdapat pula tujuan khusus dalam klasifikasi makhluk hidup yang disarikan dari buku Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran Ipa karya Dr. Ramlawati, antara lain:
- Pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
- Memberikan deskripsi ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakan makhluk hidup dari berbagai jenis.
- Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
- Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Terdapat beberapa sistem makhluk hidup berdasarkan kriteria yang digunakan, dibedakan menjadi tiga, yaitu sistem buatan (artifisial), sistem alami (natural). dan sistem filogenik.
1. Sistem Klasifikasi Buatan (Artifisial)
Sistem klasifikasi buatan didasarkan pada karakteristik seperti morfologi, alat reproduksi, habitat, dan penampilan makhluk hidup berdasarkan bentuk dan ukuran mereka.
Misalnya dalam klasifikasi tumbuhan, terdapat berbagai jenis seperti pohon, semak, perdu, dan gulma. Tumbuhan juga dapat dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya, yaitu ada yang hidup di air dan ada pula yang hidup di darat.
Pada dasarnya, klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan berdasarkan berbagai kriteria, salah satunya adalah berdasarkan kegunaannya. Sebagai contoh, terdapat makhluk hidup yang dimanfaatkan sebagai bahan pangan oleh manusia, seperti tumbuhan yang dijadikan sandang, hewan yang digunakan sebagai bahan papan, serta mikroorganisme yang dikembangkan sebagai bahan obat-obatan.
2. Sistem Klasifikasi Alami (Natural)
Pada sistem klasifikasi alami atau natural, pengelompokan dilakukan berdasarkan karakter-karakter yang mudah diamati, seperti morfologi. Sistem ini tidak menciptakan bentuk baru dalam prosesnya.
Pentingnya klasifikasi dalam dunia biologi tidak bisa dipandang sebelah mata. Klasifikasi membantu para ilmuwan untuk memahami keragaman hayati yang ada di lingkungan sekitar kita. Dengan adanya klasifikasi, memudahkan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan mempelajari karakteristik makhluk hidup.
3. Sistem Klasifikasi Filogenik
Sistem klasifikasi filogenik adalah metode pengelompokan organisme berdasarkan jalur evolusi dan karakteristik genetik mereka dari sel tunggal hingga tahap dewasa.
Teori ini diperkenalkan oleh Charles Darwin (1895) dan menjadi dasar bagi sistem klasifikasi modern. Semakin dekat hubungan kekerabatannya, semakin banyak persamaan morfologi dan anatomi antar takson.
Sebaliknya, semakin jauh kekerabatannya, maka semakin sedikit persamaannya serta semakin besar perbedaannya.
Contohnya, hubungan kekerabatan orang utan lebih erat dengan monyet daripada dengan manusia. Kemiripan ini didasarkan pada analisis DNA, susunan kromosom, serta protein organisme.
Pengklasifikasi Makhluk Hidup
Untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup memiliki urutan tertentu. Menurut Carolus Linnaeus, tingkatan takson diperlukan untuk pengklasifikasi, penyusunan tingkatannya diawali dengan yang umum lalu menuju ke lebih spesifik.
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai Taksonomi sebagai sistem klasifikasi makhluk hidup yang membantu dalam menata organisme berdasarkan karakteristiknya yang sama. Adapun urutan penyusunannya yaitu:
Klasifikasi makhluk hidup merupakan suatu sistem pengelompokan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menempatkan organisme ke dalam kategori-kategori yang lebih luas. Sistem klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah studi dan pemahaman tentang keragaman hayati di dunia ini.
Selama ini, ada beberapa tingkatan klasifikasi makhluk hidup yang telah ditetapkan, antara lain:
- Kingdom (Kerajaan)
- Phylum (Filum) untuk hewan/ Divisio untuk tumbuhan
- Classis (Kelas)
- Ordo (Bangsa)
- Familia (Keluarga)
- Genus (Marga)
- Spesies (Jenis)
Contoh Klasifikasi Makhluk Hidup
1. Cicak Hijau (Hemidactylus frenatus)
Kingdom: Animalia
Division: Choradato
Classis: Reptilia
Ordo: Squamata
Famili: Gekkonidae
Genus: Hemidactylus
Spesies: H. frenatus
2. Bayam Merah
Bayam Merah termasuk dalam Kingdom Plantae, Subkingdom Tracheobionta, Division Magnoliophyta, Classis Magnoliopsida, Ordo Caryophyllales, Famili Amaranthaceae, Genus Amaranthus, dan Spesies Amaranthus tricolor L.