indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Pada suatu kejadian tragis, 112 warga Gaza tewas tertembak saat berkerumun di sekitar truk bantuan yang dihadirkan oleh pihak Israel. Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, dengan tegas menyatakan bahwa pimpinan negara Israel tidak layak disebut manusia atas aksi kekerasan yang dilakukannya.
“Menurut saya pimpinan negara Israel sudah bukan manusia, karena kalau masih manusia tentu tidak sekejam itu,” ujar Dadang kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).
Pernyataan kontroversial datang dari Ketua PP Muhammadiyah, Dadang, yang menegaskan bahwa pemimpin negara Israel tidak layak disebut sebagai manusia. Menurutnya, Israel tampak mengabaikan seruan dari masyarakat global untuk menghentikan genosida yang mereka lakukan. Menyuarakan ketidaksetujuan kerasnya, Dadang dengan tegas menyebut Israel telah kehilangan sisi kemanusiaannya.
“Saya menyatakan bahwa Israel telah kehilangan esensi kemanusiaannya, mereka diperintah oleh naluri binatang,” tegasnya.
Setidaknya 112 warga sipil Palestina dilaporkan tewas setelah tentara Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang sedang berupaya mendapatkan bantuan di Gaza utara, pada Kamis (29/02).
Respon keras pun datang dari Ketua PP Muhammadiyah terkait insiden tragis ini. Beliau menegaskan bahwa tindakan tentara Israel tersebut menunjukkan ketidakpedulian atas nyawa manusia, sehingga menyatakan bahwa pemimpin negara Israel tidak layak disebut sebagai manusia.
Menyusul pengakuan dari militer Israel yang mengonfirmasi penembakan terhadap individu yang dianggap sebagai ancaman, Ketua PP Muhammadiyah mengecam keras tindakan tersebut.
Dilaporkan oleh BBC pada Jumat (1/3/2024), insiden tersebut telah menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan internasional.
Dalam peristiwa tersebut, beberapa saksi mata melihat kerumunan warga sipil berusaha mendapatkan bantuan dari barisan truk yang telah melewati pos pemeriksaan militer Israel di Kota Gaza.
Kesimpulan
Kontroversi berkaitan dengan pernyataan Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, terhadap pemimpin negara Israel yang disebutnya telah kehilangan esensi kemanusiaannya setelah insiden tragis di Gaza. Dengan kerasnya, Dadang menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel menunjukkan ketidakpedulian terhadap nyawa manusia, menyebabkan reaksi keras dari berbagai kalangan internasional serta menyoroti perlunya respon yang tegas terhadap kejadian tersebut.