Cerita Jokowi yang Membingungkan Saat Pemimpin Dunia Memuji Istana Jakarta

indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbagi kisah menarik mengenai perlunya pemimpin dunia yang memuji keindahan Istana di Jakarta. Istana tersebut sendiri merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari masa pemerintahan kolonial Belanda.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jokowi saat acara groundbreaking gedung BPJS Kesehatan di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Jumat (1/3/2024).

Pada awalnya, Jokowi mengajak semua yang belum mengunjungi IKN untuk melihat langsung proses pembangunan Istana tersebut di sana. Beliau juga menjelaskan alasan di balik pembangunan Istana Presiden di atas lahan IKN.

“Terakhir, mungkin yang belum pernah ke IKN tolong naik ke Istana, dilihat, kita ini, Ibu Kota Nusantara ini seperti apa ke depan akan terjadi transformasi seperti apa, akan kelihatan kalau Bapak, Ibu, naik ke tempat tertinggi di Istana,” ujarnya.

Menjadi pemimpin sebuah negara terbesar di Asia Tenggara, Presiden Joko Widodo tentu seringkali mendapat pujian dan perhatian dari berbagai pemimpin dunia. Termasuk saat berkunjung ke Istana Negara.

Dalam salah satu kesempatan saat Istana negara menjadi pusat perhatian, Presiden Jokowi pun tak luput dari pujian. “Ini adalah tempat yang luar biasa. Saya pikir semua orang harus melihatnya dari sini,” ungkap seorang pemimpin dunia.

Namun, dalam keterangan yang disampaikan oleh Jokowi, ada sebuah cerita menarik ketika ia ditanya apakah boleh masuk ke dalam Istana. “Saya nggak tahu boleh nggak masuk. Kalau boleh, saya kira semuanya harus melihat dari sana. Kalau Saya sudah sering. Kalau saya sih boleh kan? Tapi belum tentu Bapak Ibu boleh,” imbuhnya.

Istana di IKN Dibangun oleh Anak Bangsa

Jokowi merekomendasikan kepada mereka yang belum mengunjungi IKN untuk melihat pembangunan Istana Presiden di sana. Ia berharap Indonesia memiliki Istana yang dibangun oleh anak bangsa, bukan merupakan peninggalan Belanda.

READ  Konglomerat Robert Kuok Akuisisi Mal Singapura dengan Nilai Rp 6 Triliun!

“Saran saya, dicoba di sana akan kelihatan betapa sekarang ini memang kita ingin memiliki gedung presiden yang bukan peninggalan dari kolonial. Kita bangun sendiri, dengan bahan-bahan produk kita sendiri, dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri, dan ini akan menimbulkan sebuah kebanggaan, harga diri,” ungkapnya.

Bagaimana Jokowi merespons pujian pemimpin dunia terhadap Istana di Jakarta? Temukan jawabannya di halaman berikutnya.

Jokowi Bingung Saat Istana di Jakarta Dipuji

Jokowi mengakui sering menerima pujian dari tamu negara mengenai keindahan Istana Presiden saat ini. Namun, ia merasa kesulitan untuk membalas pujian tersebut karena gedung tersebut awalnya dibangun oleh Belanda.

“Kadang-kadang ketika saya menerima tamu, entah Presiden atau Perdana Menteri, yang berkunjung ke Istana kita, kemudian mereka bertanya, ‘wah gedungnya bagus ya’. Saya tak bisa memberi jawaban, karena memang itu adalah peninggalan dari kolonial Belanda. Hal yang sama terjadi di Bogor, di Yogyakarta, dan di Cipanas. Inilah salah satu yang ingin kita perbaiki, agar kita memiliki kebanggaan terhadap warisan budaya kita sendiri,” ujar Jokowi.

Cerita Jokowi Tentang BPJS

Jokowi kemudian membagikan ceritanya tentang BPJS. Beliau mengungkapkan bahwa sekitar tahun 2015 atau 2016, sering kali mengadakan rapat bersama direktur BPJS Kesehatan untuk membahas masalah defisit yang terjadi.

Kemudian BPJS juga di awal-awal tahun 2015 hingga 2017 sering mendapat keluhan dan komplain dari masyarakat, namun kini masalah itu sudah terlewati, menurut Jokowi pelayanan BPJS Kesehatan semakin hari semakin baik.

“Kedua, saya juga sangat mengapresiasi dan menghargai bahwa peserta yang hadir mencapai 267 juta orang, atau sekitar 95,7 persen dari total penduduk kita,” cerita Jokowi dengan bangga.

Jokowi groundbreaking gedung BPJS Kesehatan di IKN. (Foto: dok. Istimewa)

Obama Bertanya Tentang BPJS

Jokowi kemudian menceritakan pengalaman saat dia ditanya tentang keberhasilan BPJS pada tahun 2015 oleh Presiden Obama. Saat itu, Obama menarik perbandingan antara BPJS dengan Obama Care.

READ  Suzuki Terus Berinovasi dengan Teknologi Mild Hybrid

“Saya tadi cerita Pak Dirut, pernah dulu 2-3 kali Presiden Obama (sewaktu masih menjabat Presiden AS) menanyakan pada saya tapi itu tahun-tahun 2015 saat itu, jadi saya belum bisa cerita sebangga ini. Beliau bertanya pada saya kenapa BPJS, jaminan kesehatan di Indonesia bisa berjalan dengan baik? Sedangkan Obama Care di Amerika kok nggak?” ucap Jokowi.

Jokowi mengaku saat itu belum mengetahui alasannya karena saat itu BPJS masih kerap menerima masalah. Namun, setelah dilihat saat ini, dia baru tahu apa yang membedakan BPJS berhasil sedangkan Obama Care tidak.

“Saya belum bisa membandingkan, tapi setelah sekian tahun saya ke lapangan, saya bisa melihat bahwa memang berbeda. Di sini menurut saya pertama ada rujukan puskesmas. Di Amerika nggak ada puskesmas. Langsung ke RS sehingga beban semua langsung ke RS, di sini masih ditahan di puskesmas. Baru kalau udah berat masuk ke rumah sakit,” katanya.

“Ketika kita bicara tentang populasi yang menua, di negara kita masih banyak terdapat bonus demografi dengan mayoritas usia produktif, sehingga beban yang ditanggung oleh BPJS menjadi lebih ringan dibanding di Amerika. Saya membandingkan situasi ini, di sana mereka kesulitan, sedangkan kita dapat mengatasi dengan baik berkat dukungan yang telah saya sebutkan sebelumnya,” lanjutnya.

Gedung BPJS di IKN

Presiden Joko Widodo memberikan tanggapannya terkait pembangunan Gedung BPJS Kesehatan di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN). Beliau sangat mengapresiasi proyek ini dan meyakinkan bahwa gedung tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi penduduk sekitar.

“Kemudian, saya sangat menghargai pembangunan gedung kantor BPJS Kesehatan di Ibu Kota Nusantara ini. Kalau kemarin yang kita groundbreaking adalah cluster industri keuangan, sekarang BPJS Kesehatan masuk dan sudah 5 RS dalam proses pembangunan, sehingga ini akan melengkapi pelayanan di IKN terhadap kesehatan masyarakat yang ada di sini dan tentu saja di seluruh Tanah Air Indonesia,” pungkasnya.

READ  Bamsoet Ajukan Permintaan Pemerintah Ulangi Peninjauan Pajak Hiburan