indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Penurunan harga batu bara terjadi pada tahun 2023. Arsal Ismail, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menyatakan bahwa harga batu bara ICI-3 turun sekitar 34%, dari sebelumnya US$ 127,8 per ton menjadi US$ 84,8 per ton di 2023.
“Rata-rata harga batu bara ICI-3 mengalami penurunan sebesar 34% dari US$ 127,8 per ton, dari Januari hingga Desember 2023 menjadi US$ 84,8 per ton,” ungkapnya dalam konferensi pers di The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2024).
Penurunan harga batu bara menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan laba bersih perusahaan. Laba PTBA pada tahun 2023 mencapai Rp 6,1 triliun, mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 12,6 triliun.
Saat ini, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin mengonfirmasi adanya perbedaan kondisi antara tahun 2023 dan 2022. Selain permasalahan harga, biaya operasional juga menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan.
“Memang untuk tahun 2023 ini berbeda dengan 2022. Pertama, kenapa laba bersih turun, terutama dari sisi harga,” ujar Budi Santoso, pengamat ekonomi.
“Tapi khusus ICI-3 itu turunnya hampir 34%. Kedua dari sisi biaya. Ini memang hampir sama dengan biaya yang timbul di 2023 dengan 2022. Komponen biaya yang timbul pertama dari royalti, kedua angkutan, dan penambangan,” imbuhnya.
Namun, Arsal juga menyoroti bahwa kebutuhan biaya pada kuartal IV 2023 sebenarnya mengalami penurunan. Hal ini memberikan harapan bahwa melalui efisiensi dari segi biaya, perusahaan dapat tetap mempertahankan pencapaian laba meskipun harga batu bara menurun. Di sisi lain, Arsal mengakui ketidakmampuannya untuk memprediksi pergerakan harga batu bara pada tahun 2024. Ia hanya menegaskan komitmennya untuk menjaga kinerja perusahaan agar tetap baik.
“Bagaimana tahun 2024, apakah terjadi penurunan lagi? Nah kalau masalah harga jujur itu tak terkendali, karena ditentukan oleh pasar dunia. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja perusahaan tetap positif, yang berarti tetap meraup laba. Jadi, besaran laba sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas batu bara,” ungkapnya.
Pada tahun 2024, PTBA menargetkan produksi batu bara sebesar 41,3 juta ton dengan penjualan mencapai 43,1 juta ton dan angkutan sebanyak 33,7 juta ton.
Kesimpulan
Penurunan harga batu bara yang signifikan pada tahun 2023 telah berdampak negatif terhadap laba PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Meskipun terjadi penurunan laba perusahaan, Direktur Utama dan Direktur Keuangan PTBA menyampaikan harapan bahwa efisiensi biaya dapat membantu perusahaan mempertahankan kinerja di tengah kondisi harga batu bara yang lesu. Meskipun tidak dapat memprediksi pergerakan harga batu bara di tahun 2024, PTBA tetap berkomitmen untuk menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif melalui target produksi, penjualan, dan angkutan batu bara yang ambisius.