Mahfud Bicara Gestur Gibran di Debat: Permalukan Saya, Saya Permilihmu

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengungkap alasan pertanyaan yang disampaikan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepadanya saat debat dianggap sebagai pertanyaan yang sepele. Mahfud menyatakan bahwa ia telah membalas dengan cara yang mempermalukan Gibran dalam debat tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Mahfud dalam acara ‘Tabrak Prof’ di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (23/1/2024). Awalnya, pembawa acara menanyakan pendapat Mahfud mengenai gaya mencari-cari sesuatu yang ditampilkan oleh Gibran saat debat.

“Menurut Prof. Mahfud dengan gaya Gibran dalam debat cawapres kemarin, bagaimana pendapat Prof. Mahfud mengenai cara Gibran dalam menyampaikan pesan kepada kaum milenial, Generasi Z, dan generasi saat ini?” tanya pembawa acara.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, menanggapi gestur Gibran Rakabuming Raka yang dilakukan saat debat Pilkada Solo 2020. Menurut Mahfud, gestur yang mencari sesuatu saat Gibran menanggapinya adalah sengaja dilakukan untuk mempermalukannya.

“Itu asumsi pelatihnya, menurut saya menganggap Gibran bodoh dan menganggap saya juga bodoh. Dikiranya bisa dikerjain seperti itu. Jadi Mas Gibran dilatih agar melakukan gerakan seperti ini (gesture mencari sesuatu) untuk mempermalukan saya. Padahal saat ini yang terlihat dari Mas Gibran adalah tidak ada substansi, oleh karena itu saya menyebut pertanyaan ini sepele,” ungkap Mahfud.

Dalam mengomentari gestur Gibran di debat, Mahfud menyatakan bahwa dia tidak takut untuk membalas permalukan tersebut. Menurutnya, pertanyaan yang diajukan oleh Gibran di debat tersebut dianggapnya sepele. Dia berpendapat bahwa pertanyaan semacam itu seharusnya ditujukan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan tidak pantas dijawab.

“Kenapa receh? Karena jika seseorang bertanya sesuatu, seharusnya ada latar belakang akademis terlebih dahulu. Misalnya, ada peristiwa ini dan peristiwa itu, kemudian menurut Anda bagaimana seharusnya. Namun dalam hal ini, tidak ada peristiwa yang disebutkan, langsung saja dia bertanya pendapat Anda tentang hal ini. Itu seakan-akan pertanyaan yang ditujukan kepada anak SD kelas 3. Secara akademis, pertanyaan tersebut sangat dasar, jadi saya rasa tidak pantas untuk dijawab dalam forum yang dihormati. Mereka ingin mempermalukan, maka saya membalas dengan mengorek kelemahan mereka,” ujar Mahfud.

READ  Pakar Politik: Angket Politik Curang, Hanya Tudingan Pilpres

Debat keempat Pilpres 2024 digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/2/2024) kemarin. Perdebatan keduanya terjadi saat segmen para cawapres saling memberikan pertanyaan dan menjawab.

Tema debat keempat dalam pilkada adalah tentang pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.

Awalnya, Gibran diberikan kesempatan untuk menyampaikan pertanyaannya kepada Mahfud Md. Dalam debat lengkap antara Gibran dan Mahfud, mereka membahas tentang greenflation:

Gibran: Bagaimana cara mengatasi greenflation?

Mantan Kepala Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menanggapi gestur yang dilakukan oleh calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam debat calon Wali Kota Solo yang digelar pada Rabu malam (4/11) lalu. Mahfud menegaskan bahwa jika ada upaya untuk mempermalukannya, ia siap membalas dengan mempermalukan balik.

Moderator: Kami sampaikan kembali, terminologi atau singkatan mohon untuk dijelaskan.

Gibran mengungkapkan bahwa tindakannya sebelumnya tidak dijelaskan karena Mahfud MD adalah seorang profesor. Menurutnya, greenflation adalah inflasi hijau, yang sangat sederhana.

Mahfud: Untuk mengatasi inflasi hijau, apa itu sebenarnya? Inflasi hijau merujuk pada prinsip ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler. Ini merupakan proses dimana produk ekonomi, seperti pangan, diproduksi dan kemudian didaur ulang daripada dibuang begitu saja. Konsep ini bertujuan untuk menghindari kerusakan ekologi. Saya memiliki cerita menarik seputar ekonomi hijau ini. Saya bangga sebagai orang Madura karena Madura telah menjadi pelopor dalam menerapkan konsep ekonomi hijau atau ekonomi sirkuler. Masyarakat Madura mengumpulkan sampah, termasuk plastik, kemudian mengolahnya. Inilah yang membuat kesadaran akan ekonomi sirkuler sudah menjadi kultur mereka. Oleh karena itu, untuk mengatasi inflasi, ada kebijakan yang dapat dilakukan. Pertama, atur alokasi sumber daya di sini berdasarkan data. Kedua, tentukan kebijakan yang sesuai dengan karakteristik di setiap daerah. Inilah yang kami pahami mengenai konsep ekonomi hijau, inflasi hijau, dan sebagainya. Saudara, masih ada banyak aspek yang harus kita perhatikan untuk mencapai kemajuan ekonomi. Selain pertumbuhan, kemiskinan, ketimpangan, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan, yaitu emisi.

READ  Dukung Ganjar Ajak Slank Berkampanye di Bali dan Bandung!

Moderator: Selanjutnya kami persilakan kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Bapak Gibran Rakbuming Raka, untuk menanggapi. Anda memiliki waktu 1 menit, silakan.

Gibran: Saya lagi mencari jawabannya Prof Mahfud, saya mencarinya di mana-mana ini jawabannya, tapi tidak menemukan jawabannya. Saya menanyakan masalah inflasi hijau tapi malah diberikan penjelasan tentang ekonomi hijau. Prof Mahfud, yang disebut greenflation atau inflasi hijau itu, mari kita berikan contoh sederhana saja, seperti demo rompi kuning di Prancis yang sangat berbahaya dan telah menelan korban. Kita harus mengantisipasinya agar tidak terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju, bahkan negara maju sendiri masih menghadapi tantangan-tantangan. Intinya, transisi menuju energi hijau harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membebani riset dan pengembangan yang mahal serta proses transisi ini dihadapkan pada rakyat kecil. Begitulah maksud saya tentang inflasi hijau, Prof Mahfud. Terima kasih.

Moderator: Kami persilakan calon wakil presiden nomor urut 3 Bapak Mahfud Md untuk memberikan tanggapannya terhadap pernyataan dari Bapak Gibran Rakabuming Raka. Waktu yang diberikan kepada Bapak Mahfud adalah 1 menit untuk memberikan respons.

Mahfud: Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Ngarang-ngarang ndak karuan, mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada, gitu ya. Gini loh, kalau akademis itu, gampangnya kalau yang bertanya kayak gitu itu tuh recehan, recehan, recehan. Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya, dan oleh sebab itu saya kembalikan ke moderator. Ini ndak layak dijawab pertanyaan kayak gini nih, ndak ada ini jawabannya. Terima kasih.

Moderator: Cukup buat Pak Mahfud? Masih ada waktu Bapak.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menanggapi gestur Gibran Rakabuming Raka di debat calon Wali Kota Surakarta. Menurut Mahfud, jika ada upaya mempermalukan dirinya, dia akan membalasnya dengan caranya sendiri.

READ  Serangan Pemimpin AS-Inggris di Yaman Membuat Lima Jiwa Melayang, Houthi Bersumpah Akan Balas Dendam

Moderator: Cukup ya. Baik.

Mahfud: Terkait dengan gestur yang ditunjukkan oleh Bapak Gibran di debat tadi, saya ingin menyampaikan bahwa jika dia ingin mempermalukan saya, saya akan membalasnya dengan mempermalukan balik. Saya tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk merendahkan saya.

Mahfud: Saya kembalikan. Tidak ada gunanya menjawab.