Tragedi Migran di Laut Mediterania: Penemuan Mayat di Perahu

indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Mayat 2 migran ditemukan di sebuah perahu di tengah Laut Mediterania. Sementara 57 migran lainnya berhasil diselamatkan.

Dilansir AFP, Kamis (29/2/2024), awak Sea-Eye 4 merespons panggilan dari sebuah kapal yang berada di zona pencarian di Malta. Mereka menemukan 4 orang tak sadarkan diri di bawah dek, di antaranya ada 2 yang meninggal dunia.

Pada hari Selasa, dua mayat migran ditemukan di dalam sebuah perahu yang terdampar di tengah Laut Mediterania. Kedua korban tersebut diduga merupakan bagian dari kelompok migran yang mencoba untuk menyeberangi laut dengan tujuan mencari tempat yang lebih aman.

“Kami sangat sedih dengan hilangnya dua nyawa karena bantuan datang terlambat,” kata kepala pencarian dan penyelamatan dari organisasi Sea-Eye, Jan Ribbeck. “Ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang bahaya yang dihadapi oleh para migran yang terpaksa melakukan perjalanan melalui jalur yang penuh risiko.”

“Penting untuk menyadari betapa kejamnya terjebak di bawah dek dan terkena asap beracun. Penyelamatan para penyintas dan evakuasi cepat terhadap pasien yang terluka parah menyelamatkan nyawa sebagian besar penumpang,” sambung Jan.

Badan migrasi PBB (IOM) melaporkan peningkatan drastis dalam jumlah kematian saat perjalanan melintasi Laut Mediterania. Pada tahun 2023, sekitar 2.500 orang dinyatakan meninggal, angka ini naik 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kesimpulan

Dengan penemuan dua mayat migran di perahu di Laut Mediterania dan penyelamatan 57 orang lainnya, tragedi ini menjadi momentum tragis yang menggambarkan bahaya dan risiko yang dihadapi oleh para migran yang berusaha menyeberangi laut mencari tempat yang lebih aman. Organisasi seperti Sea-Eye menekankan pentingnya kesadaran akan kondisi kejam di perjalanan migran, dan perlunya upaya penyelamatan yang cepat untuk menyelamatkan nyawa para penumpang. Data dari Badan migrasi PBB (IOM) menunjukkan peningkatan drastis dalam jumlah kematian selama perjalanan melintasi Laut Mediterania, mengingatkan kita semua akan urgensi untuk menemukan solusi yang lebih aman bagi para migran yang terpaksa melalui jalur berbahaya.

READ  Debat Seru Masa KLB Polio: Pergolakan dan Harapan