Mengungkap Suplai Besar Amunisi dari Korea Utara untuk Rusia

indotim.net (Rabu, 28 Februari 2024) – Korea Utara (Korut) dilaporkan telah mengirimkan sekitar 6.700 kontainer berisi jutaan amunisi ke Rusia. Aksi ini diketahui sudah berlangsung sejak bulan Juli tahun sebelumnya.

Suplai jutaan amunisi tersebut disebut-sebut dimaksudkan untuk mendukung perang yang dipicu oleh Moskow melawan Ukraina. Pasokan amunisi ini dianggap sebagai pertanda bahwa transfer senjata tengah berlangsung antara kedua negara.

Dilansir Reuters, Rabu (28/2/2024), pasokan amunisi dari Pyongyang untuk Moskow diungkapkan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) Shin Won Sik saat memberikan pengarahan kepada media lokal pada Senin (26/2) waktu setempat.

Shin menyebutkan bahwa ribuan kontainer tersebut kemungkinan besar berisi lebih dari 3 juta peluru artileri kaliber 152 mm, atau sekitar 500 ribu butir peluru kaliber 122 mm.

“Ini mungkin campuran dari keduanya, dan Anda bisa mengatakan bahwa setidaknya beberapa juta peluru telah dikirimkan,” ucap Shin seperti dikutip kantor berita Korsel, Yonhap News Agency.

Pernyataan Shin ini mendapat perhatian luas dari masyarakat internasional, menyebabkan kekhawatiran akan pengiriman amunisi dari Korea Utara ke Rusia.

Ratusan pabrik amunisi di Korut saat ini beroperasi hanya dengan kapasitas sekitar 30 persen karena kendala dalam pasokan bahan baku dan aliran listrik yang terbatas. Meskipun demikian, menurut Shin, pabrik-pabrik yang memproduksi peluru artileri khusus untuk kepentingan Rusia tetap beroperasi dengan “kecepatan penuh”.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Shin tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai sumber informasi yang dia sampaikan kepada media.

Korsel dan Amerika Serikat (AS), yang saling bersekutu, menuduh Korut dan Rusia saling bertukar senjata. Seoul dan Washington mengecam Pyongyang karena memasok senjata ke Moskow untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.

READ  Massa Jakarta Bersatu dalam Solidaritas untuk Palestina

Keputusan Korut memasok jutaan amunisi untuk Rusia telah menimbulkan kekhawatiran baru di komunitas internasional. Ketegangan semakin meningkat akibat hubungan antara Korut, Rusia, dan negara-negara barat.

Berlanjut dari pemberitaan sebelumnya, isu mengenai suplai jutaan amunisi dari Korea Utara ke Rusia semakin mengemuka. Meskipun kedua negara terlibat dalam pernyataan membantah tuduhan tersebut, yang jelas Kerja Sama militer antara keduanya terus ditingkatkan.

Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan dalam dokumen yang dirilis pada Jumat (23/2) pekan lalu, bahwa Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 kontainer berisi amunisi atau material terkait ke Rusia sejak September tahun lalu.

Simak berita lanjutan mengenai suplai jutaan amunisi dari Korut untuk Rusia.

Sebagai gantinya, Pyongyang menerima sekitar 9.000 kontainer yang sebagian besar berisi persediaan makanan. Menurut Shin, bantuan ini telah membantu menjaga stabilitas harga di negara yang terisolasi tersebut.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, secara terpisah, menyatakan pihaknya tidak dapat memastikan jumlah yang dilaporkan. Namun, dia merujuk pada Shin yang mengungkapkan bahwa Rusia telah mengirimkan hampir 30 persen lebih banyak kontainer sejak bulan Juli kedua belas tahun lalu ke Korut dibandingkan dengan jumlah yang dikirim oleh Pyongyang.

Melalui pernyataan tersebut, Shin juga menyampaikan bahwa Korea Utara berpotensi untuk meluncurkan satelit lainnya dalam waktu terdekat, mungkin sudah bulan depan, berkat bantuan teknis yang terus diberikan oleh Rusia.

Dikutip dari sumber terpercaya, disebutkan bahwa Korea Utara juga meminta bantuan terkait teknologi pesawat ringan dan peralatan mobilitas darat.

“Tidak pasti berapa banyak persediaan yang akan diberikan Rusia, tetapi semakin besar ketergantungan Rusia pada amunisi artileri dari Korea Utara, semakin tinggi tingkat transfer teknologi ke Rusia,” ujar Shin seperti dilansir oleh Yonhap.

READ  Pintu Rekonsiliasi dengan Korsel Ditutup Erat Oleh Kim Jong Un

Kesimpulan

Korea Utara dilaporkan telah mengirimkan sekitar 6.700 kontainer berisi jutaan amunisi ke Rusia sebagai dukungan dalam konflik yang melibatkan Moskow dan Ukraina. Adanya transfer senjata antara Kore Utara dan Rusia memperparah ketegangan internasional, dengan isu suplai amunisi ini mencuat sebagai perhatian utama. Keputusan Korut untuk memasok amunisi tersebut juga menunjukkan meningkatnya kerja sama militer antara kedua negara, dengan implikasi teknologi dan stabilitas regional yang semakin kompleks.