Pedagang Kurma Tanah Abang: Pertanyaan Emak-emak yang Membuat Penasaran

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Ajakan boikot kurma Israel menggema jelang Ramadan. Pedagang di Tanah Abang mengaku dibanjiri pertanyaan dari pelanggan tentang asal kurma yang dijual.

Pedagang kurma di Tanah Abang, Dede, seringkali dibanjiri pertanyaan dari para pelanggan mengenai asal produk kurma yang dijual. Dede dengan tegas memastikan bahwa di tokonya tidak ada menjual produk kurma yang berasal dari Israel.

“Dulu mah beli aja, nggak pernah ada yang tanya. Sekarang pada nanya ‘darimana nih? Bukan dari Israel kan?’ kita jelasin bukan, kita nggak ada produk dari Israel,” kata Dede di Pasar Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat, Rabu (6/3/2024).

Untungnya tidak ada dampak penjualan kurma dari ajakan boikot kurma Israel karena masih banyak merek lain yang tidak kalah enak. Bahkan jelang Ramadan ini, Dede mengaku mengalami peningkatan omzet hingga 30%.

Setelah ditanyai oleh para emak-emak apakah kurma dijual berasal dari Israel, pedagang di Tanah Abang dengan tulus menjawab, “Nggak ada (dampaknya). Kalau kita sudah jelasin secara jujur pasti mereka tahu. Alhamdulillah (penjualan meningkat) 20-30%,” imbuhnya.

The article discusses how the date palm traders at Tanah Abang face questions from mothers asking whether the dates are not from Israel. Another date trader, Ira, also admitted to not selling dates from Israel. Since the Israeli attacks on Palestine starting in October 2023, customers have chosen to boycott Israeli products and have critically questioned their origins.

“Karena ibu-ibu di sini juga sudah tahu barang, mereka fanatik banget, banyak yang tanya (ini produk Israel bukan?), sampai searching di Google,” jelas Ira.

Kebanyakan kurma yang dipasok di Tanah Abang berasal dari Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Amerika Serikat (AS), dan Afrika. Merek kurma yang dijual mulai dari Palm Tunis, Khalas Barari, Palm’fruit, Rehab Alfursan, hingga Ajwa Al-Madina.

READ  Pakai Baju Biru, Khofifah Tiba di JCC Jelang Debat Cawapres

Kesimpulan

Pedagang kurma di Tanah Abang mengalami peningkatan omzet hingga 30% menjelang Ramadan karena menjawab dengan jujur pertanyaan dari pelanggan yang ingin memastikan bahwa kurma yang dijual bukan berasal dari Israel. Meskipun mendapat tekanan dari ajakan boikot produk Israel, pedagang tetap unggul dengan penjualan kurma dari negara lain seperti Uni Emirat Arab, Turki, Amerika Serikat, dan Afrika, dengan merek-merek seperti Palm Tunis, Khalas Barari, Palm’fruit, Rehab Alfursan, hingga Ajwa Al-Madina.